Misa Perdana Romo Wahyu berlangsung Khitmat

Ada suasana yang berbeda pada perayaan ekaristi Minggu pagi dan Minggu siang, 17 Desember 2017. Dalam barisan misdinar, lektor/lektris, prodiakon yang berjalan berarakan menuju altar gereja, tampak ada dua romo di barisan belakang yakni Romo Robertus Budiharyano Pr dan Rm Cosmas Wahyu Kristian Wijaya Pr. Rm Wahyu pada hari itu mengenakan jubah pink sesuai tema advent ke-3. Rupanya hari itu diselenggarakan misa perdana bagi Rm Wahyu yang baru saja ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 8 Desember 2017 oleh Mgr Ig. Suharyo Pr. Rm Wahyu adalah imam di Keuskupan Agung Jakarta.

Rm Wahyu yang lahir pada tanggal 26 September 1982 ini berasal dari lingkungan St Yusup Kemudo, wilayah Prambanan.  Ia adalah anak pertama dari dua bersaudara  dari pasangan (alm) Yohanes Sukardi dan Maria Magdalena Tumiyem.

Setelah lulus sekolah dari STM Pembangunan Mrican, Rm Wahyu kemudian bekerja di Bekasi. Keinginannya untuk menjadi romo muncul ketika pada masa kecilnya (di kelas 6 SD) saat bertugas menjadi misdinar di wilayah Prambanan ia melihat ada romo yang begitu kelelahan melayani umat sehingga tidak sempat memberi homili akibat banyaknya tugas pelayanan yang harus dilakukannya.  Ia sungguh tergerak untuk menjadi bagian yang bisa melayani umat. Keinginannya menjadi seorang romo kemudian ia sampaikan ke romo paroki di Bekasi dan ia kemudian mengikuti retret panggilan.

Pada tahun 2005 keinginannya untuk menjadi romo ia sampaikan kepada saudara dan kedua orangtuanya. Mereka tampak kaget dan bahkan menangis. Maka ia batalkan rencana itu dan kemudian kembali bekerja. Gempa bumi dahsyat di Yogyakarta tahun 2006 yang sempat meruntuhkan sebagian rumahnya kembali membangkitkan niatnya untuk menjadi seorang romo.

“Dua puluh tahun lalu keluarga saya pergi ke gereja naik sepeda ke Kalasan dari Prambanan. Saya di depan, adik digendong ibu saya dan ayah yang menggenjot sepeda. Pengalaman ini sungguh membekas dalam diri saya. Orangtua sayalah yang mengenalkan iman Katolik kepada saya,” ucap Rm Wahyu.

Berbekal surat dari keuskupan Agung Jakarta, keinginannya kembali ia sampaikan kepada saudara dan kedua orangtuanya dan mereka pun kembali menangis terharu. Akhirnya mereka merestui niat baiknya untuk menjadi romo. Setelah menempuh pendidikan yang panjang, Rm Wahyu akhirnya ditahbiskan menjadi romo dan akan segera bertugas dalam misi domestik di paroki Bomomani, Keuskupan Timika Papua.

 “Saya memaknai panggilan ini sebagai rahmat dari Tuhan sendiri sesuai dengan moto tahbisan saya; Engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah,” kata Rm Wahyu.

Sebelum perayaaan ekaristi usai, Rm Budi memberikan kenang-kenangan kepada Rm Wahyu berupa tas dan buku kalender liturgi. Proficiat untuk Rm Wahyu dan selamat bertugas di tanah Papua. Doa seluruh umat paroki Marganingsih Kalasan mengiringi langkah pelayanan Rm Wahyu.

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *