Vaksinasi Ke-2 di Paroki Maria Marganingsih Kalasan: Lebih Tertata dan Lancar

KOMSOS GMMK – Seorang lelaki dengan tubuh tegap dan atletis terlihat ragu untuk melangkah memasuki ruang vaksinasi. Wajahnya terlibat sedikit tegang. Nampak jelas terbersit rasa khawatir dan cemas menjelang vaksinasi. Dan benar apa yang terjadi. Saat nakes mulai menyiapkan peralatan vaksin dan jarum suntik, lelaki itu kemudian dengan tergesa melemparkan pandangan ke arah berlawanan dari jarum suntik. Wajahnya semakin tegang. Badannya sedikit gemetar. Beberapa nakes kemudian dengan gesit mencoba memenangkan si lelaki yang ternyata amat takut dengan jarum suntik.

Begitulah salah satu pemandangan yang terlihat di ruang vaksinasi. Sebagai tahap lanjutan dari vaksinasi tahap pertama yang sudah terlaksana pada Sabtu, 18 September 2021, vaksinasi tahap kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Oktober 2021 dan bertempat di area parkir, halaman depan gereja serta ruang kelas SMP Kanisius Pancapana Kalasan. Belajar dari pelaksanaan vaksinasi tahap pertama, vaksinasi tahap kedua ini terlihat lebih tertata dengan baik dengan alur layanan yang lebih rapi.

Ditemui KOMSOS GMMK, Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr. selaku romo Paroki Maria Marganingsih Kalasan menyebutkan bahwa vaksinasi kedua terlihat lebih lancar, lebih terkoordinasi sejak awal, dan lebih siap dalam arti bahwa data sudah banyak yang masuk dan panitia juga belajar dari evaluasi vaksinasi pertama dengan menjalankan rekomendasi vaksinasi tahap pertama. Romo yang lahir pada 14 April 1975 dan hobi fotografi ini juga berharap bahwa semua warga Yogyakarta lebih cepat tervaksinasi secara keseluruhan.

“Saya berterimakasih kepada Yayasan Panti Rapih, RS Panti Rini, Stikes Panti Rapih, pihak-pihak lain yang membantu, umat dan dewan. Semuanya hampir selesai tugasnya dalam menjalankan tugas vaksinasi di gereja ini. Mudah-mudahan kita semakin membantu Indonesia yang semakin sehat dan semoga juga tidak ada yang sakit setelah vaksinasi kedua ini,” harap Romo Dadang, romo KAS yang berasal dari Lingkungan Tegalgondo, Paroki Delanggu.

Hal serupa diungkapan oleh Nasaria Cahyantini Agus Siswanto selaku ketua penyelenggara vaksinasi. Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi berjalan lebih lancar dan lebih tertib. Tenaga kesehatan dan panitia pendukung lebih cekatan.

“Akhirnya pelayanan kita untuk terlibat dalam menangani Covid 19 dengan menyelenggarakan vaksin selesai. Lega rasana dan puas karena masyarakat umum bisa menjadi peserta vaksin. Wajah Gereja sungguh hadir di tengah masyarakat. Kerja sama yang luar biasa diantara panitia dan berbagai pihak. Hebat,” ucap Bu Agus mantap.

Beberapa tokoh masyarakat baik dari unsur TNI/POLRI maupun pejabat pemerintahan juga turut hadir dan memantau jalannya vaksinasi ini seperti Letnan Dua Atmadi (Kepala Klinik Kartika Kodim 0732 Sleman), Panewu Kalasan Siti Anggraeni Susila Prapti, SH.MM,   Danramil Kapten Inf Sartana, Kapolsek Kompol Sumantri serta H.Indra Gunawan (Lurah Kal.Tirtomartani).

Sementara itu Siwi Walyani selaku koordinator bidang kesehatan Paroki Maria Marganingsih Kalasan menyebutkan bahwa kurang lebih 50 nakes terlibat dalam membantu pelaksanaan vaksinasi tahap kedua ini. Nakes dibantu oleh Yayasan Panti Rapih serta melibatkan tenaga kesehatan yang tinggal di wilayah paroki Maria Marganingsih Kalasan

Siwi Walyani juga menyebutkan bahwa untuk tim kesehatan bagian screening vital signs (pengecekan suhu dan tensi) panitia bekerja sama dengan Stikes Panti Rapih sebanyak 15 orang ditambah 1 koordinator dari RS Panti Rini. Sementara itu, delapan dokter yang bertugs berasal dari Yayasan Panti Rapih (RS Panti Rapih, RS Panti Rini) serta beberapa dokter yang berdomisili di paroki Kalasan. Untuk Vaksinator, panitia bekerja sama dengan IBI (Ikatan Bidan Indonesia) ranting Panti Rapih dan juga bidan yang berdomisili di Kalasan (total sebanyak 12 bidan). Untuk KIPI, panitia melibatkan tenaga perawat dari Yayasan Panti Rapih. terutama dari RS Panti Rini.  Sementara itu, P3K dibantu satu tim RS Panti Rini dan puskesmas Kalasan.

“Pelaksanaan vaksinasi kedua ini lebih tertata karena sasaran dan jumlah peserta bisa diperkirakan,” jelas Siwi Walyani.

Kelancaran layanan vaksinasi memang dirasakan oleh peserta sebagaimana disampaikan oleh Theresia Ildayati ketika diwawancari KOMSOS-GMMK. Perempuan yang berasal dari Sanan, Brintikan ini mengantar dua saudaranya yang berkebutuhan khusus.

“Puas karena layanan lancar dan petugasnya sangat ramah. Terima kasih karena saudara kami diprioritaskan. Semoga keduanya menjadi sehat,” ucap Bu Ilda.

Sementara itu Ketua Bidang Litbang Christopher Sutanto Prabowo yang membawai tim data menjelaskan bahwa tim data berjumlah 30 orang, terdiri dari OMK dan admin data umat lingkungan. Dalam pelaksanaannya, tim data dibagi menjadi dua. Bagian yang menangani registrasi dan input data di system P-care berjumlah 20 orang, dan bagian yang menangani pra registrasi (check-in/check-out) berjumlah 10 orang. Sepuluh orang yang terakhir menangani system monitoring kehadiran umat dan yang tervaksin. Sistem ini khusus dibangun oleh tim PUSDATIN (pusat data & informasi) GMK agar progress kehadiran dan vaksinasi bisa dimonitor secara realtime. Kedua system ini (P-care & monitor realtime) dipergunakan juga pada vaksinasi pertama. Tim 30 yang terdiri dari OMK dan admin lingkungan bekerja dari pagi hingga vaksinasi selesai.

“Tim ini sangat menguasai IT, cekatan, terampil, kompak dan solid sehingga sangat membantu kinerja panitia secara keseluruhan. Peserta vaksin pun merasakan cepatnya pelayanan pra-registrasi dan registrasi,” ujar lelaki murah senyum yang berprofesi sebagai guru di  SMA Dominikus Wonosari, blogger sekaligus ahli IT ini. 

Hal yang sama diungkapkan oleh Bernadus Purnama (Sekretaris 1 Dewan Pastoral paroki GMMK). Dia menyebutkan bahwa dalam tataran dewan paroki, ada bidang kemasyarakatan yang membidangi kesejahteraan dan kesehatan. Dalam tim pelayanan inilah gereja berperan dalam turut serta meningkatkan imunitas masyarakat pada umumnya dan umat katolik pada khususnya. Pendeknya, sembari meningkatkan imunitas umat gereja sekaligus berperan dalam membantu pemerintah meningkatkan kekebalan kelompok (herd immunity) warga masyarakat.

Begitulah Gereja hadir dengan bersinergi dengan berbagai pihak untuk membantu pemerintah menanggulangi pandemi demi Indonesia yang semakin sehat.

Catatan: Foto by Gus Nanang dan Magnifico

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *