Dalam rangka penyegaran bagi tim pewartaan Paroki Marganingsih Kalasan, tim pewartaan Paroki Marganingsih Kalasan menyelenggarakan acara Weekend Sabtu-Minggu tanggal 28- 29 Nov 2017 di Wisma Maria Sedayu, Bantul dengan dipandu oleh Rm Edy, ketua komisi pendidikan KAS.
Kegiatan Weekend ini dihadiri oleh 23 peserta dari pendamping sakramen inisiasi, pendamping PIA, PIR, dan tim KEP tahap 1. Panitia sebenarnya mentargetkan jumlah peserta sebanyak 35 peserta, namun ada beberapa pemdamping yang tidak bisa mengikuti karena jadwal berbarengan dengan kegiatan ziarah di lingkungan mereka. Meski demikian, target peserta tetap bisa terpenuhi yakni mencapai 75 %.
Acara dimulai pukul 17.00, mundur beberapa menit dari jadwal yang direncanakan mengingat perjalanan dari Kalasan ke wisma cukup padat kendaraan. Acara dimulai dengan doa pembukaan dan ice-breaking dengan gerak dan lagu yang dipandu oleh pendamping PIA. Tujuan dari ice-breaking ini adalah untuk menghilangkan rasa letih dengan sedikit kegiatan refresing sehingga membawa suasana seperti anak PIA. Sebelum acara makan malam diadakan evaluasi sebagai refleksi atas semua kegiatan yang telah dilakukan.
Sesi evaluasi dimulai dari tim pendamping sakramen insiasi, PIA, dan PIR. Evaluasi dari bu Candra selaku koordinator sakramen inisiasi lebih melihat penyeragaman silabus, komunikasi antar tim wilayah, khususnya komuni pertama dan krisma yang perlu dikembangkan komitmen bersamanya, misalnya syarat jumlah kehadiran minimal 35 pertemuan. Jangan sampai ada peserta yang hadir kurang dari 20 pertemuan tetapi tetap diperbolehkan menerima sakramen. Dan yang terpenting, tim pendamping sakramen inisiasi perlu menyepakati buku panduan baku untuk Paroki Marganingsih dan masih diperbolehkan untuk merujuk refensi lain. Berkaitan dengan hal ini, koordinator akan berkonsultasi dengan romo pemdamping dan romo paroki untuk menyusun silabus dan buku pedoman dari paroki.
Sesudah acara makan malam hingga pukul 22.00 agenda kegiatan kemudian diisi dengan presentasi oleh Rm Edy. Rm Edy banyak menegaskan tema semangat “mengrasul” yang bertitik tolak dari semangat dari Rasul Paulus.
Acara Minggu pagi yakni pada pukul 06:00 – 06:30 dimulai dengan ibadat pagi yang dipimpin oleh Supajo dari tim KEP dengan menggunakan puji syukur yang telah disediakan wisma. Setelah diselingi acara coffee-break, acara kemudian dilanjutkan dengan dinamika kelompok (3 kelompok) untuk mencoba mengaktualisasikan kompetensi katekese dalam peradaban modern di paroki melalui pendekatan analisa SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats – kekuatan, kelemahan, kesemparan dan ancaman).
Tiga kelompok ini kemudian asyik berdiskusi dengan melihat situasi yang ada dalam pewartaan, keunggulan, permasalahan yang dihadapi serta kemungkinan jalan keluar yang perlu diusahakan. Kemudian, hasil diskusi dari kelompok dipresentasikan untuk bisa dipahami dan semakin diperdalam melalui forum tanya jawab dari kelompok lain.
Dari hasil presentasi tiap kelompok dapat diambil benang merah bahwa bila ditinjau dari SDM sebenarnya memiliki cukup banyak potensi katekis yang memiliki kompetensi akademik berkualifikasi cukup tinggi (banyak lulusan akademik S1 dan S2). Sayangnya, selama ini yang lebih banyak berperan justru yang tidak punya latar belakang akademik cukup tinggi. Dengan kata lain, penerapan ilmu kateketik dengan latar belakang pendidikan S2 malah justru belum dioptimalkan. Oleh karena itu, pada masa mendatang tim paroki akan lebih mengoptimalkan tim narasumber dari paroki, terutama yang berkualifikasi S2 dalam rangka meningkatkan pendampingan bagi pendamping PIA ,PIR, dan sakramen inisiasi dalam program FIB di paroki Kalasan.
Kegiatan Weekend diakhiri dengan perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Rm Edy. Sesudah itu dilanjutkan dengan acara penutupan di kapel, foto-foto bersama dan makan siang. Acara resmi baru berakhir pada pukul 13:30.
Antonius Supriaryaka, ketua pelaksana kegiatan, mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara weekend yang bisa berjalan dengan lancar dan peserta sangat antusias mengikuti kegiatan. Banyak peserta yang merasa sangat senang mengikuti kegiatan ini dan berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan lagi tahun.
“Mudah-mudahan periode tahun depan acara seperti ini diadakan lagi dan diharapkan tidak ada anggota tim pewartaan paroki yang ijin,” ungkap salah satu peserta pada acara penutupan.
Catatan: Teks dan foto kiriman dari Bpk Antonius Supriaryaka