Oleh gereja, bulan Oktober ditetapkan sebagai bulan Rosario. Sebagaimana di lingkungan lain, umat lingkungan Santo Filipus Rasul Wilayah Theodosius Cupuwatu juga mengadakan doa Rosario yang dilaksanakan secara bergiliran dari rumah ke rumah. Ambrosius Agus Karjanto, ketua lingkungan Santo Filipus Rasul, menjelaskan bahwa jumlah KK di lingkungan ini mencapai 30 KK sehingga semua rumah mendapatkan giliran menjadi tuan rumah Rosario.
Dijelaskan pula bahwa ada 12 pemandu yang bertugas untuk memandu doa Rosario sehingga kegiatan Rosario bisa berjalan dengan lancar. Ambrosius Agus Karjanto mengungkapkan kebanggaannya atas partisipasi umat yang sangat baik dalam kegiatan doa Rosario ini, rata-rata yang hadir bisa mencapai 25-35 orang.
Ketika diminta komentarnya terhadap pelaksanan doa Rosario di lingkungannya, Ambrosius Agus Karjanto mengungkapkan demikian.
“Partisipasi umat luar biasa. Harmonisnya dan guyub rukunnya bertambah apabila umat berkenan hadir dalam kegiatan lingkungan.”
Pada hari terakhir doa Rosario di lingkungan, umat membuat tumpeng nasi kuning sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas selesainya doa Rosario selama 1 bulan penuh. Dihidangkan pula “wedang ronde” sebagai penghangat tubuh sesudah selesainya acara doa.
Semoga dengan kegiatan doa Rosario ini, umat semakin dikuatkan imannya dengan penghormatan khusus kepada Maria sebagai Bunda Sang Penyelamat Dunia. Ini mengingatkan kita pada salah satu pesan penting dalam penampakan Bunda Maria di Fatima kepada tiga anak kecil: Yacinta, Lucia dan Francesco. Pesannya demikian.
Bunda Maria meminta agar semua umat Katolik mendaraskan doa Rosario.
Catatan: Teks awal dan foto-foto dikirim oleh Bpk Ambrosius Agus Karjanto (ketua lingkungan Santo Filipus Rasul)
