Serangan Balik

Inspirasi Injil Hari Ini:
Senin 12 Desember 2022
Mat 21:23-27

Serangan Balik.

Mat 21:23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?”
Mat 21:24 Jawab Yesus kepada mereka: “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.
Mat 21:25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?” Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: “Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya?
Mat 21:26 Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi.”
Mat 21:27 Lalu mereka menjawab Yesus: “Kami tidak tahu.” Dan Yesuspun berkata kepada mereka: “Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”

Dalam permainan sepak bola dikenal dengan istilah serangan balik. Taktik ini biasanya diterapkan oleh Tim yang secara kwalitas dibawah lawan. Mereka dengan ketat bertahan dan tiba-tiba melakukan serangan balik yang mengejutkan lawan. Tak jarang dengan Taktik ini Tim lemah bisa mengalahkan lawan yang lebih diunggulkan. Di Piala Dunia kali ini, Taktik tersebut diperagakan oleh Tim Maroko, Jepang, Korsel dan juga Kroasia.

Strategi serangan balik juga dilakukan oleh Tuhan Yesus dalam menanggapi pertanyaan dari imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi. Mereka tentu para ahli dan orang-orang yang berpengaruh bagi bangsa Yahudi. Mereka pun tentu sudah menyiapkan pertanyaan jebakan yang akan sulit dijawab oleh Tuhan Yesus. Jika Tuhan Yesus menjawab; dengan kuasa Allah, maka akan menjadi alasan untuk menghukum Yesus karena ‘menistakan’ nama Allah. Jika dijawab dengan; dari manusia, maka juga akan menjadi alasan untuk menghukum Yesus, karena Yesus akan dianggap ‘menistakan’ nama Allah pula, karena berani mengampuni dosa orang. Mengampuni dosa orang semata-mata hanyalah kuasa Allah.
Namun yang tak diduga oleh mereka adalah jawaban ‘serangan balik’ oleh Tuhan Yesus. Yohanes Pembaptis dijadikan contoh kasus untuk pertanyaan balik. Serangan pertanyaan dari imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi menjadi bumerang bagi mereka. Betapa tidak, mereka sendirilah yang terjebak oleh pertanyaannya sendiri. Karena jawaban untuk kasus Yohanes Pembaptis juga berlaku untuk Tuhan Yesus. Jika pengajaran dan karya-karya Tuhan Yesus dari Allah, mengapa mereka tidak percaya? Namun jika dari manusia mengapa terjadi mukjizat-mukjizat besar yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang anak manusia tanpa mendapat kuasa dari Allah.

Hebatnya Tuhan kita Yesus Kristus itu, berkali-kali mendapat serangan pertanyaan jebakan dari ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi, imam-imam kepala, tua-tua bangsa Yahudi, namun selalu dijawab dengan jitu dan tepat sasaran. Jika hati mereka sudah dipenuhi dendam dan kebencian, dijelaskan dengan cara apapun tentu akan sulit mereka terima. Namun bagi Tuhan Yesus, pertanyaan-pertanyaan itu justru sering menjadi sarana untuk menyampaikan ajaran yang lebih dalam.

Jika hati sudah dipenuhi dendam dan kebencian, maka apapun kebijakan dan program yang dijalankan oleh pemerintah saat ini akan selalu dianggap salah. Bahkan ‘nama Allah’ pun disalahgunakan untuk kepentingan para pendendam dan pembenci.

Kini saat yang tepat untuk menyingkirkan dendam dan kebencian dari hati kita, agar kita layak dalam menyambut kedatangan Sang Juru Selamat.
(St.Sunaryo)

ST. Sunaryo

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *