Sebab Bagi Allah Tidak Ada Yang Mustahil

Inspirasi Injil Hari Ini.
Selasa 20 Desember 2022

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Luk 1:38 Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Hasil pertandingan Piala Dunia banyak yang di luar dugaan. Bagaimana mungkin Argentina yang pada pertandingan pertama dikalahkan oleh Arab Saudi itu pada akhirnya menjadi kampiun, juara dunia. Jepang mengalahkan Jerman, Iran mengalahkan Wales, Korea Selatan menyingkirkan Uruguay, Maroko mampu menggulung Spanyol dan Portugal serta Brasil yang gugur di enambelas besar. Kejutan-kejutan itu yang membuat semarak perhelatan piala dunia.
Namun semua hasil pertandingan itu masih masuk di nalar manusia, bukan suatu kemustahilan.

Kemustahilan memang telah terjadi. Hampir semua mukjizat Tuhan adalah kemustahilan. Bagaimana Nabi Nuh selamat dari banjir bandang, bangsa Yahudi bisa menyebrang laut Merah yang terbelah dan akhirnya sampai di tanah terjanji dan masih banyak lagi kemustahilan di dalam kisah Perjanjian Lama.
Semua mukjizat Tuhan Yesus pun adalah sebuah kemustahilan. Bagaimana mungkin orang buta sejak lahir di sembuhkan, demikian juga orang lumpuh, orang bisu tuli dan berbagai penyakit disembuhkan dengan ‘modal’ iman kepercayaan kepada-Nya. Demikian pula badai taufan diredakan-Nya, Ia berjalan di atas air, penggandaan roti dan sebagainya, semua itu adalah kemustahilan. Lebih mustahil lagi adalah membangkitkan orang mati. Dan puncak kemustahilan itu adalah kebangkitan Tuhan Yesus sendiri yang telah terkubur selama tiga hari.
Kemustahilan itu pula yang dialami oleh Bunda Elisabeth dan Bunda Maria. Kedua wanita utama itu mengandung tanpa peran seorang lelaki, namun atas kuasa Allah.
Bunda Elisabeth kemudian melahirkan Sang Bentara Kristus, yakni Yohanes Pembaptis, sedangkan Bunda Maria melahirkan Sang Mesias, Sang Penebus Dunia.

Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
Sebuah jawaban yang sederhana, namun inilah yang berkenan kepada-Nya, dan kemudian terjadilah kemustahilan itu.

Kita selayaknya menauladan Bunda Maria dalam setiap doa kita.
“Terjadilah kepadaku seturut kehendak-Mu.”
(St. Sunaryo)

ST. Sunaryo

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *