Perayaan Minggu Palma Di Gereja Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan

KOMSOS-GMK. Pada hari Minggu tanggal 14 April 2019 umat gereja Tyas Dalem Gusti Yesus memperingati Minggu Palma. Peringatan yang didahului perarakan di halaman gereja ini demikian meriah. Umat diajak mengenang kembali saat Yesus memasuki kota Yerusalem dan disambut warga kota dengan melambai-lambaikan daun palma. Seperti Yesus disambut di Yerusalem, demikian pula umat Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan terlihat antusias mengikuti jalannya perarakan sambil melambai-lambaikan daun palma di tangan.

Romo Bernardus Agus Rukiyanto, SJ dalam kotbahnya mengatakan bahwa Minggu Palma mengawali rangkaian ibadah Pekan Suci Paskah, yaitu Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Malam Paskah dan Hari Raya Paskah.
Lebih lanjut Romo Bernardus Agus Rukiyanto, SJ juga mengatakan bahwa Yesus mengajarkan kita untuk mengosongkan diri. Mengosongkan diri bukan berarti Yesus melepas sifat-sifat Ilahi-Nya. Namun Ia mengambil rupa seorang hamba yang taat dan tidak memperhitungkan kepentingan diri-Nya sendiri.

Kita diajak merendahkan hati untuk menerima yang membahagiakan maupun yang menyedihkan. Kita diajak pula untuk konsisten atau setia mengikuti jalan dan kehendak Tuhan dalam situasi apapun, sebab demikian pula Allah mengasihi kita dengan kasihNya yang sangat besar dan tanpa batas. Karena Ia datang ke dunia untuk menggenapi janji keselamatan dari Allah, menyatakan Allah sebagai Bapa dan menghapus dosa manusia. Yesus memberi teladan hidup yang kudus dan benar. Juga memberi teladan hidup merendahkan hati dan mengorbankan diri.

Karena dalam pekan suci ini bertepatan dengan pesta demokrasi, tak lupa dalam kotbahnya Romo juga meminta umat saat Pemilu nanti tidak golput. Golput memang pilihan, tapi bukan pilihan yang baik. Sebagai warga negara Indonesia yang baik umat diharap memilih pemimpin yang baik. Memilih pemimpin yang memperhatikan rakyat. Karena kita adalah 100 % Katolik dan 100 % Indonesia, maka umat diharap ikut menyukseskan agenda pemilu. Pekan Suci diharap menjadi mementum untuk menentukan pilihan. Satu suara menentukan kehidupan bangsa ke depan.

Clementine Roesiani

Penulis, editor, dan mantan wartawan.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *