Pedoman Lingkaran Paskah

Oleh Rm. Robertus Budiharyono, Pr

Pengantar

Pedoman Lingkaran Paskah ini dibuat dengan maksud untuk membantu umat dan terutama para pemimpin dan petugas liturgi agar lebih memahami dan menghayati makna perayaan Misteri Paskah. Fokus Pedoman ini tidak pertama-tama terarah pada tatacara atau rubrik, melainkan  pada perayaan dan penghayatan makna Misteri Paskah yang sarat dengan nilai-nilai iman, agar sungguh-sungguh menjadi sumber dan puncak penghayatan dan pengamalan iman umat.

MISTERI PASKAH

  1. Hakekat dan Makna Misteri Paskah
  • Misteri Paskah merupakan pusat misteri penebusan, sumber sakramen dan sakaramentali.
  • Misteri Paskah, terutama Trihari Paskah merupakan puncak seluruh tahun liturgi.
  • Misteri Paskah dipersiapkan selama 40 hari Masa Tobat Prapaskah dan dirayakan selama 50 hari Masa Paskah.
  1. Bagian-bagian Lingkaran Paskah
    • Masa Prapaskah: masa 40 hari, masa Tobat Prapaskah, mulai dengan Rabu Abu dan berakhir dengan waktu sebelum Perjamuan Malam Kamis Putih.
    • Pekan Suci: mulai dengan Minggu Sengsara (Minggu Palma) dan berakhir dengan (ibadat siang) Kamis dalam pekan tersebut. Pekan Suci dimaksudkan untuk mengenang sengsara Kristus yang mulai dengan arak-arakan Almasih memasuki Yerusalem.
    • Trihari Paskah: mulai dengan Perjamuan Malam Kamis Putih dan berakhir dengan Minggu Paskah.
    • Masa Paskah: mulai dengan Minggu Paskah dan berlangsung 50 hari sampai dengan Minggu Pantekosta.

 

MASA PRAPASKAH

  1. Makna
    • Masa Prapaskah 40 hari mempunyai makna ganda: (1) Mengenang dan mempersiapkan baptisan, (2) Melakukan pertobatan. Pada masa prapaskah hendaknya setiap kaum beriman lebih rajin mendengarkan Sabda Allah dan berdoa sebagai persiapan untuk merayakan misteri paskah.
    • Tobat masa prapaskah 40 hari janganlah hanya latihan batin dan individual, melainkan juga bersifat lahiriah dan sosial.
  2. Ketentuan Liturgis
    • Dalam masa prapaskah, kecuali Minggu IV dan Hari Raya atau Pesta, tidak diperkenankan menghias altar dengan bunga.
    • Dari awal masa prapaskah sampai malam paskah, juga pada Hari Raya dan Pesta, Alleluia ditiadakan.
    • Bacaan-bacaan Kitab Suci yang dipilih tidask boleh diganti dengan bacaan lain.
    • Nyanyian, khususnya dalam perayaan Ekaristi dan kegiatan devosional seharusnya selaras dengan semangat dan teks liturgi masa prapaskah.

 

BEBERAPA HARI KHUSUS MASA PRAPASKAH

  1. Rabu Abu
  • Pada hari Rabu Abu kaum beriman dengan menerima tanda abu memasuki masa bina rohani. Penerimaan abu menandakan bahwa umat manusia adalah pendosa yang mengakui kesalahan nya dan terbuka di hadapan Allah, dengan demikian ia juga mengungkapkan kehendaknya untuk bertobat, disertai harapan bahwa Allah mengampuninya. Pertobatan bermuara pada penerimaan sakramen tobat menyongsong Hari Raya Paskah.
  • Siapapun dapat menerima tanda abu yang merupakan ungkapan kesediaan untuk bertobat.
  • Hendaknya disediakan perayaan Ekaristi atau ibadat Sabda pada waktu yang paling sesuai untuk kebanyakan umat, misalnya: Selasa petang setelah jam kerja.
  1. Hari-hari Minggu Prapaskah
  • Minggu I : merupakan awal 40 hari masa prapaskah (bagi umat yang tidak ikut Rabu Abu).
  • Minggu IV: disebut Minggu ‘Laetera’/sukacita, altar boleh dihias dengan bunga.
  • Minggu V:  mulai hari ini salib diselubungi kain ungu sampai akhir Jumat Agung, sedang kan patung (atau lukisan utama) sampai awal perayaan Malam Paskah. Khusus selama Kamis Putih selubung ungu diganti selubung putih.

PEKAN SUCI

  1. Minggu Sengsara (Minggu Palma)
    1. Makna
  • Pekan Suci mulai pada hari Minggu Sengsara (Minggu Palma) menghubungkan parayaan kejayaan Kristus Raja dengan pewartaan sengsara-Nya.
    1. Ketentuan Liturgis
      • Prosesi meriah Minggu Sengsara untuk mengenang perarakan Yesus masuk Yerusalem diadakan hanya satu kali dan hendaknya dilakukan pada misa yang paling utama pada hari Minggu, sedangkan cara sederhana dilaksanakan pada Misa yang lain pada hari ini.
      • Daun palma dapat disimpan di rumah masing-masing kaum beriman sebagai tanda kejayaan Kristus.
      • Kisah Sengsara dibawakan dengan meriah tanpa lilin dan dupa. Peran Yesus dibawakan oleh imam. Tetapi kalau dinyanyikan, peran Yesus dapat dibawakan oleh orang lain.
    2. Misa Krisma (misa pemberkatan minyak suci dan pembaruan janji imamat di gereja Katedral)

 

TRIHARI  PASKAH

Trihari Paskah itu meliputi: Jumat Agung dan Sabtu Paskah, dimulai dengan perayaan ekaristi Kamis Putih, sampai puncaknya dalam perayaan Malam Paskah dan berakhir Minggu Paskah. Dengan demikian yang disebut Trihari Paskah itu adalah Trihari: penyaliban, pemakaman, dan kebangkitan Kristus. Di situlah Misteri Paskah dipentaskan dan dilaksanakan, artinya, peralihan Tuhan Yesus Kristus dari dunia ini kepada Bapa.

  1. Kamis Putih
    1. Makna
  • Kamis Putih mengawali Trihari Paskah dan mengenang Perjamuan Malam terakhir yang dilakukan oleh Yesus bersama dengan murid-murid-Nya.
  • Pengadaan Ekaristi dan Imamat serta perintah cinta kasih persaudaraan hendaknya dijadikan bahan homili.
    1. Ketentuan Liturgis
  • Selama kemuliaan/gloria dinyanyikan klinthing dan (lonceng) dibunyikan.
  • Diadakan pembasuhan kaki untuk mengungkapkan semangat pelayanan dan kasih Kristus yang datang tidak untuk dilayani melainkan untuk melayani.
  • Bersama dengan persembahan disertakan hasil APP, buah pantang selama prapaskah.
    1. Tuguran
  • Setelah Misa Kamis Putih umat diajak menmgadakan adorasi dalam gereja di depan Sakramen Mahakudus, bisa dibacakan Injil Yoh bab 13-17.
  • Setelah tengah malam, adorasi hendaknya dilaksanakan tanpa kemeriahan, karena sudah mulai hari sengsara Tuhan.

 

  1. Jumat Agung
    1. Makna
  • Di hari ini Kristus, Domba Paskah dikurbankan. Gereja merenungkan sengsara Tuhan dan mempelai-Nya, dan menghormati salib-Nya.
    1. Ketentuan Liturgis
  • Perayaan Sengsara dan Wafat Kristus diadakan jam 15.00, namun karena alasan pastoral dapat juga ditentukan waktu yang lain yang lebih sesuai untuk umat, misalnya setelah tengah hari siang atau sore, tetapi tidak boleh setelah jam 21.00.
  • Bagian-bagian perayaan: perayaan sabda (termasuk kisah sengsara dan doa umat meriah), penghormatan salib, dan penerimaan komuni.
  1. Sabtu Suci
    1. Makna
  • Pada Sabtu Suci/Sabtu Paskah, Gereja berhenti di makam Tuhan, merenungkan penderitaan, wafat, dan masuk-Nya ke dunia kematian dan menantikan kebangkitan-Nya dengan puasa dan doa.
    1. Ketentuan Liturgis
  • Pada Sabtu pagi – siang tidak ada perayaan Ekaristi.
  • Bila mungkin hendaknya diadakan ibadat Sabda atau kebaktian yang sesuai dengan misteri yang dikenangkan pada hari ini.

 

  1. Malam Paskah
    1. Makna
  • Malam Paskah adalah malam tirakatan bagi Tuhan, mengenangkan malam kudus waktu Tuhan bangkit dan karenanya dipandang sebagai induk segala tirakatan.
    1. Ketentuan Liturgis
  • Bagian-bagian perayaan: perayaan cahaya dan madah Paskah, perayaan sabda tentang karya-karya agung Allah, perayaan baptis, perayaan ekaristi.
  • Agar umat dapat mengikuti perayaan cahaya, sebaiknya umat mengelilingi lilin paskah di halaman gereja. Atau perayaan dilaksanakan di depan altar, lalu diadakan prosesi dari belakang gereja.

 

  1. Minggu Paskah
    1. Makna
  • Bila perayaan Malam Paskah tidak dititik-beratkan pada peristiwa/keadaan Kristus setelah bangkit, tetapi pada peristiwa peralihan dari sengsara dan wafat ke kebangkitan dan pengharapan, maka perayaan Minggu Paskah lebih dapat bermakna.
    1. Ketentuan Liturgis
  • Dapat diadakan pembaruan janji baptis dan pemercikan air suci mengingat adanya sebagian umat yang tidak mengikuti perayaan Malam Paskah, atau
  • Di awal misa dilakukan pemercikan air suci yang diberkati pada Malam Paskah dan diiringi lagu ‘Vidi Aguam’ atau nyanyian baptis.

 

MASA  PASKAH

  1. Makna
  • Lima puluh hari, dari Senin Paskah sampai dengan Minggu Pentakosta dirayakan dengan sukacita bagaikan satu hari raya, bagaikan ‘Minggu Agung’.
  1. Ketentuan Liturgis
  • Minggu-minggu masa paskah diutamakan di atas semua hari raya Tuhan dan semua hari raya lain. Hari raya lain yang jatuh pada hari Minggu Masa Paskah dipindahkan ke hari Sabtu sebelumnya.
  • Perlu diperhatikan minggu paskah tematis, yaitu: Minggu Paskah IV sebagai Hari Minggu Panggilan.

 

HARI  RAYA  KENAIKAN  TUHAN

  1. Makna
    • Kebangkitan dan kenaikan (Yesus ditinggikan pada Bapa) merupakan satu kesatuan. Kepergian Yesus tidak berarti perpisahan, melainkan justru mau menyatakan cara kehadiran- Nya secara baru dan universal.
  2. Ketentuan Liturgis
  • Hari Raya Kenaikan Tuhan merupakan hari wajib yang ‘harus’ dirayakan seperti hari Minggu. (hari Kenaikan Tuhan menjadi hari libur nasional, ini merupakan tantangan!)

 

HARI RAYA PENTAKOSTA

  1. Makna
  • Hari Raya Pentakosta merupakan hari raya kelahiran Gereja dan permenungan janji Kristus yang mengandung amanat bahwa Roh Kudus jiwa Gereja, yang tak hanya didirikan oleh Kristus melainkan merupakan persekutuan kaum beriman yang dijiwai Roh Kudus. Dengan demikian kehadiran Kristus dalam Gereja dilengkapi dan diperkaya dengan kehadiran Roh Kudus.
  1. Ketentuan Liturgis
    • Hari ini adalah hari terakhir Masa Paskah, maka perlu diperhatikan kesatuannya dengan paskah.

catatan: Tulisan dr Rm Budiharyono, Pr

foto diambil dari http://www.uki.ca/uki-news/rekoleksi-adorasi-pra-paskah-uki-2014-mencintai-salib

 

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *