Rabu yang Abu
Rabu yang abu,
tangkai ranting yang rapuh,
terjuntai daun kering menguning,
tampak lelah menggantung,
menunggu digugurkan angin.
Kau membantunya jatuh,
melepaskan segala yang renta
dan tak sedap dipandang sesiapa.
Rabu yang abu,
benalu yang terawat oleh nista di dadaku.
Kau cabut dengan cinta,
kau dekap nganga lukanya.
Aku meluruh,
menjelma butiran debu,
terburai angin lalu,
tak layak singgah di alas kakiMu
Tantrini Andang adalah sastrawan yang lahir di Solo 10 November 1972, kini tinggal di Salatiga. Awalnya menulis novel dan kumpulan cerita untuk anak yang diterbitkan Penerbit Andi, Yogya. Semenjak bergabung dengan Komunitas Penulis Katholik Deo Gratias (KPKDG), ia menulis sebuah antologi puisi, tiga antologi cerpen, dan dua kitab pentigraf bersama para anggota komunitas. Beberapa cerpennya dimuat di Majalah Story, Koran Joglosemar, dan Majalah Hidup. Sebuah novelet remajanya diterbitkan oleh Bentang Pustaka dalam wujud ebook dan dipasarkan di Google Play Book.
Foto diambil dari:
- https://food.ndtv.com/food-drinks/ash-wednesday-2017-its-significance-and-7-interesting-facts-1664859
- https://dphx.org/event/ash-wednesday-2017/