Musik dan Nyanyian Liturgi

APAKAH  LITURGI ITU?

  • Liturgi adalah perayaan misteri karya keselamatan Allah dalam Kristus; yang dilaksanakan oleh Yesus Kristus Sang Imam agung bersama Gereja-Nya, dalam Roh Kudus.
  • Liturgi adalah medan perjumpaan Allah dan manusia, serta manusia dan sesamanya.

SIFAT LITURGI

  • Perayaan iman bersama Kristus dan seluruh Gereja (Kebersamaan)
  • Resmi: ada ketentuan-ketentuan baku
  • Aktual dan kontekstual: saat ini, kini, di sini
  • Memuliakan Tuhan sebagai sarana pengudusan umat manusia

Makna Musik dan Nyanyian dalam Liturgi

1.Musik dan nyanyian merupakan bagian liturgi sendiri yang penting dan integral  (liturgis) – SC.112.

  • Musik dan nyanyian liturgi termasuk liturgi itu sendiri.
  • Musik dan nyanyian haruslah melayani liturgi.
  • Yang boleh menjadi musik dan nyanyian liturgi adalah musik dan nyanyian yang dapat membantu orang berjumpa dengan Tuhan dan sesamanya (berliturgi).
  1. Musik dan nyanyian memperjelas misteri Kristus (kristologis)
  • Isi syair nyanyian, memperdalam misteri iman akan Yesus Kristus yang sedang dirayakan.
  • Melodi nyanyian, membantu umat untuk merenungkan dan mengkontemplasikan misteri iman yang dirayakan.
  • Musik dan nyanyian ditentukan dan dipilih atas dasar kesesuaiannya dgn jiwa dan misteri iman akan Yesus Kristus yang dirayakan dalam liturgi.
  1. Musik dan nyanyian mengungkapkan peran serta umat secara aktif (eklesiologis) –  SC.14.
  • Musik dan nyanyian yang sesuai dengan tema liturgi dan tempat nya akan membantu umat dalam memasuki misteri iman yang dirayakan dan memungkinkan umat untuk lebih baik menangkap sabda Tuhan dan karunia sakramen yang dirayakan.
  • Musik dan nyanyian dapat ikut membangun kebersamaan dan kesatuan umat yang sedang beribadat.
  • Musik dan nyanyian membangun dan membentuk persaudaraan.
  • Musik dan nyanyian liturgi adalah musik dan nyanyian yang mampu mempersatukan umat beriman dan membantunya dalam berparti sipasi secara sadar dan aktif dalam perayaan liturgi.
  • Perlu diperhatikan dan  disikapi  dengan bijaksana musik dan nyanyian yang sesuai dengan citarasa umat

Peranan Musik dan Nyanyian dalam Liturgi (Perayaan Ekaristi)

RITUS  PEMBUKA

  1. Nyanyian Pembuka
  • Membuka perayaan Ekaristi.
  • Membina kesatuan umat yang berhimpun.
  • Mengantar masuk ke dalam misteri iman yang dirayakan dalam perayaan liturgi tersebut (sesuai masa dan pesta liturginya).
  • Mengiringi imam dan para petugas yang lain berjalan menuju altar. Nyanyian pembuka berhenti saat imam /pemimpin siap di altar.
  • Apabila tidak ada nyanyian pembuka, antifon pembuka dapat diba cakan.
  1. Doa Tobat dan ‘Tuhan Kasihanilah Kami’
  • TKK adalah seruan kepada Tuhan untuk menyatakan penghormat tan kepada Tuhan Yesus Kristus dan memohon belas kasihan-Nya.
  • Nyanyian Tuhan Kasihanilah Kami bisa ditiadakan apabila lagu pembuka sudah memuat pernyataan tobat dan mohon belas kasih.
  1. Madah Kemuliaan (Gloria)
  • Madah kemuliaan adalah nyanyian/kidung pujian yang dilambung kan oleh dorongan Roh Kudus kepada Bapa dan Putra.
  • Madah kemuliaan bisa diucapkan atau dinyanyikan secara bergan tian atau bersamaan, diangkat oleh imam atau solis dan dilanjutkan oleh umat.
  • Madah kemuliaan diucapkan atau dinyanyikan pada hari Minggu, hari raya, dan pesta-pesta, kecuali dalam masa adven dan prapas kah.

LITURGI  SABDA

  1. Mazmur Tanggapan (MT) atau Nyanyian Tanggapan Sabda (NTS)
  • MT dimaksudkan untuk memperdalam renungan atas sabda Allah dan menanggapi –Nya, bisa dibaca atau
  • MT diambil dari Kitab Suci dan disesuaikan dgn bacaan pertama.
  • MT dinyanyikan oleh pemazmur di mimbar sabda, umat mendengar kan dan menjawab dengan sebuah ulangan atau refren.
  • Hanya dalam kasus darurat saja MT diganti dengan NTS yang sesuai dengan tema , bersifat biblis/alkitabiah, dan mengajak umat untuk merenung.
  • Ayat-ayat dalam MT tidak harus dinyanyikan semua, dipilih saja yang sesuai.
  1. Bait Pengantar Injil / Alleluya
  • Bait pengantar Injil atau Alleluya dimaksudkan untuk mempersiap kan umat mendengarkan Injil yang akan diwartakan.
  • Alleluya bisa diulangi dan teks ayat diambil dari bacaan misa.
  • Alleluya atau bait pengantar Injil dapat ditiadakan apabila tidak dinyanyikan, artinya Alleluya atau bait pengantar Injil harus dinya nyikan.

LITURGI  EKARISTI

  1. Nyanyian Persiapan Persembahan
  • Berfungsi untuk mengiringi perarakan bahan persembahan, membi na kesatuan umat dan mengantar umat masuk dalam misteri Ekaristi
  • Jika tidak ada perarakan bahan-bahan persembahan nyanyian per siapan persembahan bisa ditiadakan.
  • Isi nyanyian persiapan persembahan: ungkapan persembahan hidup umat beriman(yg tak pantas) kepada Allah dan semoga disatukan dengan persembahan sejati Kristus .
  1. Nyanyian Kudus
  • Nyanyian kudus termasuk Doa Syukur Agung, merupakan aklamasi atau seruan umat beriman terhadap pujian syukur yang dilambung kan dalam prefasi. Maka nyanyian kudus tidak bisa ditiadakan dan sebaiknya dinyanyikan.
  • Dibandingkan nyanyian-nyanyian ordinarium yang lain nyanyian kudus menduduki rangking pertama.
  • Jangan mengumumkan nomor nyanyian kudus setelah prefasi atau saat mau menyanyikan nyanyian kudus dan jangan menunggu/pakai  lama .
  1. Bapa Kami
  • Bapa Kami bisa diucapkan saja atau dinyanyikan dan diusahakan dibawakan oleh seluruh umat yang hadir.
  • Pada hari Minggu, pesta dan perayaan khusus Bapa Kami lebih baik dinyanyikan.
  • Bapa Kami yang boleh digunakan dalam liturgi adalah:
  1. BK yang isi syairnya sesuai dengan teks resmi doa Bapa Kami.
  2. BK yang melodinya sesuai dengan jiwa liturgi Gereja.
  3. Anak Domba Allah dan Nyanyian Iringan Pemecahan Roti
  • Anak Domba Allah dimaksudkan untuk mengiringi pemecahan dan pencampuran roti dan untuk persiapan pembagian komuni.
  • Pemecahan roti tidak harus diiringi dengan nyanyian Anak Domba Allah, tetapi dapat juga dipakai nyanyian lain yang sesuai, misalnya: MB.no.280. 281 atau PS.no.418-423.
  1. Nyanyian Komuni
  • Mengiringi umat dalam menyambut Tubuh Kristus.
  • Meneguhkan persaudaraan dan persatuan umat secara lahir-batin sebagai tubuh Kristus.
  • Membina suasana doabagi umat yang sedang berjumpa dengan Tuhan secara sakramental dalam komuni.
  • Isi nyanyian hendaknya berhubungan dengan tema Ekaristi, Tubuh dan Darah Kristus, kesatuan dengan Tuhan dan sesama.
  • Nyanyian komuni dapat dinyanyikan sendiri oleh paduan suara, tanpa melibatkan umat, atau instrumen saja.
  1. Nyanyian Madah Pujian
  • Mengungkapkan puji syukur seluruh umat beriman atas karunia Ekaristi Suci dan atas seluruh perayaan Ekaristi yang dirayakan.
  • Dinyanyikan setelah imam selesai membersihkan piala , sebelum Doa Sesudah Komuni.
  • Dipilih nyanyian yang dapat mengikutsertakan seluruh umat, misalnya: Kidung Magnificat.

RITUS  PENUTUP

Nyanyian  Penutup

  • Menutup perayaan Ekaristi.
  • Memberi gairah dan semangat kepada umat agar pergi menjalankan tugas perutusan mewartakan damai dan kebaikan Tuhan dengan gembira.
  • Mengiringi perarakan imam dan para petugas liturgi memasuki sakristi.

NYANYIAN LITURGI  ITU  BUKAN SELINGAN

1) Harus membantu terjadinya perjumpaan Allah dengan manu sia

2) Memperdalam misteri iman yang sedang dirayakan (sesuai dengan tema)

3) Mempersatukan seluruh umat dan membantu umat berpartisi pasi secara sadar dan aktif dalam liturgi

4) Harus ada unsur VERTIKAL: mengarah pada  Tuhan

5) Harus ada unsur HORISONTAL: mengarah pada sesama umat

6) Unsur vertikal dan horisontal dapat dikenali dari syair dan melodinya.

7) Syair:  kata-kata yang tidak vulgar; dari KS atau teks liturgi

8) Melodi: otentik, tidak mirip nyanyian lain, membawa asosiasi pada nyanyian lain

KELOMPOK NYANYIAN LITURGI

  1. Proprium: pembuka, persiapan persembahan, komuni, madah pujian, penutup
  2. Ordinarium: Tuhan Kasihanilah Kami, Kemuliaan, Kudus, Anak Domba Allah, dan aklamasi-aklamasi.

Nyanyian Rohani

  • Nyanyian Rohani tidak dibuat untuk liturgi, maka syair tidak cocok untuk bagian-bagian liturgi
  • Nyanyian Rohani mengungkapkan kedekatan, hormat, cinta istimewa pada Tuhan (devosi)
  • Nyanyian rohani bisa untuk persekutuan, pewartaan

 CARA  MEMILIH  NYANYIAN

  1. Prinsip Pemilihan Nyanyian Liturgi
  2. Melayani seluruh umat beriman.Jangan memilih lagu hanya berdasarkan selera pribadi atau kel.Kor.

Pilihlah lagu yang bisa menjawab harapan dan kebutuhan umat agar perayaan liturgi menjadi perayaan bersama.

  1. Melibatkan partisipasi umat.Nyanyian dipilih dari buku nyanyian umat.Nyanyian yang seharusnya  dapat diikuti oleh umat: refren mazmur tanggapan, bait pengantar Injil, nyanyian kudus, aklamasi anamnese, Bapa Kami. Nyanyian yang sebaiknya dapat  diikuti oleh umat: nyanyian pembuka, kyrie, gloria.
  2. Mengungkapkan iman akan misteri Kristus.Isi syair dan melodi harus benar-benar sesuai dengan citarasa iman umat.
  3. Sesuai dengan masa dan tema liturgi.
  4. Sesuai dengan hakekat masing-masing bagian.
  5. Memperhatikan pertimbangan pastoral dan praktis.
  1. Langkah Konkrit Pemilihan  Nyanyian Liturgi

Pedoman :

Nyanyian-nyanyian liturgi dipilih  berdasarkan  kesesuaian kata-kata nyanyian itu dengan bacaan-bacaan dalam perayaan itu.

Berdasarkan pedoman ini maka ada beberapa langkah konkrit  dalam memilih nyanyian liturgi:

  1. Langkah Pertama:Membaca Bacaan KS dan Mazmur Tanggapan yang  Digunakan
  • Bacaan Hari Minggu dan Hari Raya:  Tema Bacaan I dekat dengan Injil.  Mazmur  Tanggapan  selalu menanggapi bacaan I.
  • Bacaan Harian: Bacaan pertama dan Injil baik juga dibaca.
  • Perlu diperhatikan adanya peringatan, pesta.
  1. Langkah Kedua: Memilih Nyanyian
  • Memilih nyanyian pembuka, persiapan persembahan, madah syukur, dan nyanyian penutup yang sesuai dengan isi Injil, bacaan I dan Mazmur.
  • Catatan: Ada kebebasan untuk TIDAK TERIKAT pada pengelompokan lagu dalam buku MB atau PS. Bila syair lagu cocok dengan bacaan Kitab Suci ada kelonggaran untuk menggunakan sesuai dengan fungsinya.

Kalau tidak ada syair atau lagu yang sesuai dengan bacaan I dan Injil maka boleh mendasarkan pada bacaan II.

3..  Langkah  Praktis

  • Ada kelonggaran untuk masa khusus dan bisa diambil dari nyanyian masa biasa asal syair sesuai dengan bacaan dan tidak melanggar kaidah pokok. Misalnya: Prapaskah tidak boleh ada kata Alleluya.
  • Sebaliknya nyanyian masa khusus bisa digunakan untuk suatu perayaan biasa.
  • Nyanyian devosional sebaiknya digunakan dalam konteks perayaan atau ibadat
  • Setelah memilih nyanyian buatlah daftar Pilihan Nyanyian, kemudian dikomunikasikan dengan imam yang memimpin ekaristi sebelum ekaristi dimulai.

Catatan: Tulisan oleh Rm Budi Haryono, Pr

Rm. R. Budiharyana, Pr.

ROMO VIKEP SURAKARTA

Learn More →

2 thoughts on “Musik dan Nyanyian Liturgi

  1. Sutanto prabowo 27/05/2018 at 22:29

    Mantab ini. Trimakasih atas pencerahannya…

    Reply
  2. Skolastika septini 18/03/2021 at 22:28

    Slmt mlm dan slam sejahtra buat kita smua..
    Sya ingin bertanya ttng liturgi apa kah perbedaan antara lagu pujian dan lagu tanggapan pujian…dan lagu apa sja yang boleh di nyanyikan pada saat ibadat sabda terutama pada saat doa pujian???
    Trims sblmnya….mohon pencerahannya..

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *