MARIA, PEREMPUAN BERSELUBUNGKAN MATAHARI

Pernahkah kita menyadari bahwa Allah menginginkan kita untuk hidup dalam selubung kemuliaan ilahi-Nya? Bagaimana cara kita agar dapat lebih baik menyalurkan kemuliaan-Nya? Apa yang dapat kita usahakan agar dapat melihat peran Maria dalam karya keselamatan Allah?

Dalam Kitab Wahyu, Maria digambarkan sebagai “seorang perempuan berselubungkan matahari. Ia berdiri dengan beralas  bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya” (Why 12:1). Gambaran ini merupakan lukisan yang agung: pertarungan antara Allah yang memberikan rahmat kepada Maria untuk melawan kejahatan dunia, terang melawan kegelapan, hidup melawan maut.

Maria, sebagai Bunda Yesus sang Mesias, diselubungi kecemerlangan rahmat Allah. Ia yang digambarkan sebagai perempuan berselubungkan matahari, juga diselubungi oleh kekuatan Yesus, Putranya. Gagasan bahwa Maria yang telah melahirkan Sang Mesias, dapat juga mencerminkan bahwa kita telah dilahirkan sebagai anak-anak Allah menurut citra Kristus.

Seperti Maria, kita pun telah diselubungi Allah dengan cahaya Ilahi-Nya. Kita diundang untuk menjadi terang sinar kasih Allah melalui hati, tatapan mata serta perbuatan dan tindakan kita. Mampukah kita hidup dalam selubung kecemerlangan Allah dengan menjadi citra Kristus dan Maria. (C. IsmulCokro, Penulis Buku Perempuan dengan Banyak Nama)

CB Ismulyadi

Coachwriter, Editor Lepas, Penulis Artikel, Resensi, Jurnal dan Buku, ASN. Bergabung dalam Komunitas Sumber Daya Rasuli #Jogja, ISKA DIY. Saat ini menjadi pendamping penulisan karya ilmiah para guru dan pengawas Pendidikan Agama Katolik Kemenag DIY.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *