Ibadat Mitoni

Mitoni

Renungan Bulan Maria dan Bulan Katekese Liturgi 2018 – Hari ke – 11

-Merenungkan-
Ibadat Mitoni

Sore hari ini, keluarga muda Pak Stephanus dan Bu Magdalena tampak bergembira menerima tamu lingkungan yang berdatangan untuk ikut doa mitoni. Bu Magdalena yang kelihatan cantik dan muda, tampak ceria.

Sekarang ia sedang mengandung anak pertama yang kini sudah berusia tujuh bulan dalam kandungan. Meja tempat
doa telah diatur, bapak prodiakon juga sedang mengenakan alba dan samir. Di depan meja tempat doa itu ada meja kecil yang di atasnya ditaruh nasi tumpeng yang berjumlah tujuh: satu tumpeng besar dan dikelilingi enam tumpeng kecil. Ada sayur dan lauk di sekitarnya pula. Anak-anak yang hadir, ikut melihat tumpeng yang berjumlah tujuh itu dengan perasaan heran, dan mungkin juga ingin mencicipinya.

Ibadat mitoni merupakan upacara doa bersama yang dilaksanakan ketika usia kehamilan mencapai tujuh bulan dan merupakan kehamilan yang pertama. Gereja memperkenankan ritual mitoni ini masuk dalam ibadat sakramentali. Dalam doa, berkat atas ibu dan bayi yang dikandungnya, dimohonkan bukan hanya demi kesehatan ibu dan bayi, serta kelancaran kelahiran bayi nantinya, tetapi terutama agar Tuhan memberkati bayi beserta ibu dan bapaknya, sehingga mereka mengalami sukacita dan menyaksikan keselamatan seperti ketika Bunda Maria yang masih mengandung Yesus mendatangi Ibu Elisabet yang sedang mengandung Yohanes Pembaptis.

Mitoni

“Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: ‘Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan’” (Luk. 1:41-44).

Itulah yang terpenting dari ibadat mitoni, bahwa anak itu sejak masih berada dalam kandungan sudah mendengarkan warta sukacita Injil, yakni Tuhan yang mendatangi dan menyelamatkan umat-Nya. Kehadiran umat beriman di lingkungan menjadi sangat penting karena membawa suasana sukacita bagi keluarga dan khususnya bagi si anak yang masih berada dalam kandungan itu.

Rm. R. Budiharyana, Pr.

ROMO VIKEP SURAKARTA

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *