Ibadat Jumat Agung: Yesus Telah Melunasi Hutang-hutang Kita

KOMSOS-GMMK. Musik pengiring, dan nyanyian ibadat dari koor yang biasanya terdengar seisi gereja tidak terdengar pada siang hari ini. Tanpa ada lagu pembuka dan iringan lagu, dan tentu saja altar yang kosong, seluruh umat merayakan Ibadat Jumat Agung I dengan penuh hormat dan khidmat.

Pasio: Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai “. Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Kemudian seluruh umat berlutut untuk mengenang kisah sengsara yesus.

Begitulah suasana Ibadat Jumat Agung pada misa I di Gereja Maria Marganingsih Kalasan tgl 2 April 2021. Misa paling awal ini dimulai pukul 11.00 WIB yang dipimpin oleh Rm. Antonius Dadang Hermawan, Pr. Ibadat Jumat Agung kali ini tentunya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena di tahun ini, semua umat harus mematuhi protokol kesehatan. Meskipun begitu, semua dipersiapkan dengan baik mulai dari dekorasi, umat yang telah membawa salib masing-masing dari rumah yang akan diberkati dari tempat duduk masing-masing, dan umat tentunya juga menjaga jarak sesuai yang sudah disiapkan oleh panitia gereja, serta selalu menggunakan masker.

Petugas pasio pada Ibadah Jumat Agung I kali ini adalah Aris, Asti, Puspa, dan Edgar. Pembacaan Kisah Sengsara Yesus oleh Pasio membuat suasana Jumat Agung kali ini terasa “menggetarkan”” dan semakin menambah penghayatan umat akan sengsara Tuhan yang sedang direnungkan.

Jumat Agung mengingatkan kita pada wafat Kristus di kayu salib. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi berdosa karena kita. Cara hidup kita yang sia-sia telah ditebusNya, bukan dengan harta yang fana, bukan dengan emas dan perak, melainkan dengan darahNya yang kudus dan tak bercela. Begitulah pengantar dari Mika, lektor pada Ibadah Jumat Agung Misa I.

Dalam kotbahnya Romo Dadang menyimpulkan 3 hal dalam perayaan Jumat Agung kali ini. Pertama, Tuhan Yesus sudah melunasi hutang-hutang kita; Kedua, kita diingatkan untuk memanggul salib kita masing-masing ke Golgota (dalam hal ini salib kita adalah kehidupan); dan yang ketiga, kita harus berani mengakui sebagai pengikut Kristus.

Seperti Petrus yang menyangkal Yesus hingga 3x, Romo Dadang mengajak kita untuk merenungkan diri apakah kita juga pernah menyangkal Yesus dalam kehidupan kita. Untuk itu, semoga dengan renungan di ibadat Jumat Agung kali ini kita bisa tersadarkan dan berani untuk menjadi pengikutNya yang setia.

Catatan: Liputan oleh Keavin Frizky Maria (Kea), foto oleh Yusup, Dea, Nanang  

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *