Ibadat Jumat Agung : Ia Taat Sampai Mati, Bahkan Mati di Kayu Salib

KOMSOS-GMMK. Suasana hening tanpa iringan lagu, altar yang kosong, lampu dan lilin yang tidak menyala, serta tabernakel yang terbuka lebar memulai Ibadat Jumat Agung di Gereja Marganingsih Kalasan. Seluruh umat yang hadir, berpakaian dengan nuansa gelap untuk mengenang sengsara Tuhan Yesus Kristus. Ibadat yang penuh khidmat ini dimulai tepat pukul 15.00 WIB yang dipimpin oleh Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr sebagai Selebran utama dan Romo Fransiscus Xaverius Murdi Susanto, Pr sebagai konselebran.

Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi berdosa karena kita. Cara hidup kita yang sia-sia telah ditebusNya, bukan dengan harta yang fana, bukan dengan emas dan perak, melainkan dengan darah-Nya yang kudus dan tak bercela. Begitulah pengantar dari lektor pada Ibadat Jumat Agung Misa I. Lektor yang bertugas adalah Cantika Nesti dan Elizabeth Citraloka.

Pada saat pembacaan Kisah Sengsara Tuhan Yesus Kristus, para Petugas Passio, yaitu Nina, Tiara, Pak Kelik, dan Angga memerankan dengan penuh penjiwaan dan dengan suara yang sangat merdu. Petugas koor dari wilayah Petrus Damianus mengenakan busana serba merah dan bernyanyi dengan apik juga menambah ketegangan dalam pembacaan kisah Sengsara Tuhan Yesus.

“Lalu ia menundukan kepalanya dan menyerahkan nyawa-Nya”

Seluruh umat serentak berlutut dan diam sejenak untuk menghormati sekaligus merenungkan wafat Yesus di Kayu Salib. Ketika prosesi pemberkatan salib, seluruh umat mengangkat salib setinggi-tingginya yang kemudian diperciki dengan air suci. Selanjutnya dilanjutkan dengan Prosesi Penghormatan Salib yang diawali dengan perarakan. Seperti di tahun-tahun sebelumnya, penghormatan terhadap salib dilakukan dengan salib yang dibawa oleh umat masing-masing yang telah diberkati sebelumnya.

Keavin Frizky Maria

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *