Hari 5 – SALAM MARIA (1)

Doa

Pujian kepada Kristus melalui Maria

Waktu itu, dalam pertemuan OMK, sedang diadakan doa Rosario bersama yang dilakukan dengan mendoakan Salam Maria secara bergilir. Ketika jatah Verdi memimpin doa Salam Maria, ia mengucapkan doanya dengan tidak terlalu jelas: “Salam Maria…, mmmmmmm… sampai mati. Amin”.

Mereka yang hadir bingung dan tersenyum-senyum, kok doa Salam Maria-nya hanya kedengaran: “Salam Maria sampai mati Amin” saja. Teman-temannya bingung, kok doanya diselesaikan sendiri oleh Verdi. Tidak tahu ada apa dengan Verdi itu. Mungkin saja Verdi belum menyadari makna dan bagusnya doa Salam Maria ini. Doa Salam Maria merupakan doa yang memang menyapa Bunda Maria tetapi sebenarnya berisi pujian pada karya agung Allah yang terpenuhi dan digenapi dalam diri Yesus Kristus. Hari ini kita merenungkan bagian pertama doa Salam Maria. Pada bagian pertama doa ini diucapkan salam sapaan Malaikat Gabriel kepada Maria dan sapaan salam Elisabet: “Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu” (bdk. Luk. 1:28), terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu (bdk. Luk. 1:42), Yesus”.

Dalam doa Salam Maria, kita tidak hanya mengambil alih salam kepada Maria, tetapi juga mengambil bagian dalam kegembiraan Allah, karena Maria telah menunjukkan ke-rendahan hati dan ketaatan kepada-Nya (bdk. KGK 2672).
“Maria penuh rahmat karena Tuhan besertanya. Rahmat yang memenuhi Maria, seluruhnya adalah kehadiran Tuhan yang merupakan sumber segala rahmat. … Maria, yang di dalamnya Tuhan sendiri tinggal, adalah … tempat di mana kemuliaan Tuhan bertakhta. Ia adalah kemah Allah di tengah-tengah manusia” (KGK 2676).

Dengan doa Salam Maria, kita mengucapkan sapaan pribadi dan penghormatan serta cinta kita kepada Bunda Maria. Atas dasar iman, Maria telah menjadi bunda kaum beriman, dan karena jasanya, semua bangsa di dunia dapat menerima Sang Juru Selamat. Oleh karena itu, dengan memuji Maria seperti Elisabet, kita sebenarnya memuji Kristus yang menjadi buah tubuh Maria.

Doa

***Sekolah Liturgi

Rm. R. Budiharyana, Pr.

ROMO VIKEP SURAKARTA

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *