Anjang Kasih ke Rm Ambrosius Wagiman Wignya Sumantoro, Pr. di Boyolali

KOMSOS-GMK. Dalam  rangkaian kegiatan pesta nama santo pelindung lingkungan yakni Santo Petrus, umat Lingkungan St.Petrus Maguwo  mengadakan anjang kasih dengan berkunjung ke Rm Ambrosius Wagiman Wignya Sumantoro, Pr yang kini berkarya di Paroki Gereja Katolik Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Boyolali. Romo yang berasal dari Ganjuran dan lebih akrab dipanggil Romo Wignya ini pernah bertugas di Paroki Marganingsih Kalasan selama 3,5 tahun.

Menurut penjelasan Y. Eko Hananto, ketua lingkungan St Petrus Maguwo, selain kegiatan anjang kasih, kegiatan juga diisi dengan kegiatan ziarah ke Gua Maria Mawar yang  terletak di Dusun Tlangu, Desa Kembangsari, Kecamatan Musuk, kurang lebih 6 km dari Gereja Katolik Boyolali. Gua Maria Mawar diresmikan sebagai tempat ziarah oleh Rm. A. Endrokarjono, MSF pada tanggal 25 Juni 1982. Diberi nama Gua Maria Mawar karena mawar melambangkan keharuman Bunda Maria sekaligus juga disesuaikan dengan desa Kembangsari yang banyak menghasilkan bunga Mawar.

Y. Eko Hananto juga menuturkan bahwa  pesta nama St Pelindung  sebenarnya jatuh pada tgl 29 Juni, namun karena beberapa alasan, umat St.Petrus Maguwo  baru bisa menyelenggarakan kegiatan pada hari Minggu, 14 Juli 2019. Meskipun mundur 16 hari dari Hari peringatan St Petrus dan St Paulus, kegiatan ini tidaklah mengurangi makna dalam meneladani riwayat keimanan St Petrus dalam mengikuti Yesus.

Dipilihnya kegiatan anjang kasih ini tentu saja bukanlah tanpa alasan. Romo Wignya selama bertugas di Paroki Marganingsih Kalasan dikenal dengan sebutan “Romo Sejuta Umat” karena romo Wignyo selalu menjalin hubungan yang dekat dengan umatnya dimana pun beliau berada, termasuk dengan umat lingkungan St.Petrus Maguwo. Maka muncullah rasa rindu dari umat St. Petrus Maguwo untuk bertemu Romo Wignya. Di samping itu, sebagian besar umat lingkungan St.Petrus Maguwo juga belum pernah berziarah ke Gua Maria Mawar, Musuk, Boyolali.

Dalam kesempatan anjang kasih itu, Romo Wignya sungguh menampakkan rasa bahagia dan dengan sepenuh hati menerima dan menyambut umat dari lingkungan St Petrus Maguwo. Umat diajak untuk mengikuti Ibadat Ekaristi di Gua Maria Mawar yang kini pengelolaannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Romo Wignya.

Y. Eko Hananto juga menjelaskan bahwa Gua Maria Mawar ini sungguh merupakan gua peziarahan yang unik. Gua Maria ini dikelilingi oleh warga umat Hindu. Di samping itu, tanah yang dijadikan lokasi Gua Maria Mawar ini dulu sebenarnya milik umat Hindu. Di sebelah Gua Maria juga terdapat Pura Mini milik umat Hindu. Para pedagang di seputaran Gua Maria  juga kebanyakan umat Hindu. Ini menjadi contoh kebhinekaan Indonesia yang sungguh indah ketika umat yang berlainan agama bisa hidup berdampingan dengan harmonis.

Di tempat ini pula para peziarah bisa membeli oleh-oleh khas Boyolali dengan harga yang relatif murah  seperti pecel legendar, peyek Bunga Mawar, krupuk susu khas Boyolali, hasil bumi endemik Kaki Merapi.

Catatan: Liputan dan foto oleh Bpk Y.Eko Hananto, ketua lingkungan St.Petrus Maguwo .

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *