[dropcap]K[/dropcap]OMSOS-GMK. Bertempat di kapel Cupuwatu, , sebanyak 113 calon prodiakon Gereja Marganingsih Kalasan (GMK) periode 2019- 2021 menghadiri acara pembekalan dengan pemateri utama Rm. AR Yudono Suwondo, Pr. (Ketua Komisi Liturgi KAS). Acara pembekalan berlangsung dari pukul 10:00 sampai dengan 14:00 pada hari Minggu 16 Desember 2018 dan dipandu oleh Gunarso, salah satu pengurus prodiakon GMK. Yang menarik, diantara peserta terlihat beberapa wajah baru dan berusia muda yang terpanggil menjadi prodiakon. Di samping itu, para calon prodiakon juga sangat antusias mengikuti pembekalan yang terlihat dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan seputar permasalahan teologis maupun praktis seputar tugas pelayanan prodiakon.
Acara pembekalasan dibuka dengan doa yang dipimpim oleh F.X Juarto dan dilanjutkan sambutan dari ketua bidang liturgi GMK, YP Harry Yudha Siregar. YP Harry Yudha Siregar sangat mengapresiasi tugas pelayanan prodiakon yang dengan tulus hati melayani umat, terutama dalam membagikan komuni kepada umat yang sakit.
“Saya sungguh tersentuh saat prodiakon menjalankan tugas mengirimkan tubuh Kristus kepada mereka yang sedang sakit ataupun yang sudah “sepuh” dimana jiwanya merindukan untuk dapat merayakan Ekaristi di gereja atau merindukan Yesus yang hadir dalam Ekaristi. Saat itulah prodiakon hadir dan melaksanakan tugas perutusanNya sehingga umat yang memiliki keterbatasan dan kerinduan tetap dapat terlayani,” ucap Harry Yudha.
Sementara Rm Suwondo, asal dusun Gupolo, Cucukan, Prambanan, Klaten, menjelaskan dengan detil tentang spiritualitas, tata gerak, sikap tubuh dalam litugi yang perlu diperhatikan oleh prodiakon. Dengan gaya presentasi yang menarik, Rm Suwondo yang merupakan anak ke-8 dari 9 bersaudara dari keluarga St. Mangunkarno ini juga menjelaskan tentang perlengkapan liturgi dan pelayanan penerimaan komuni bagi prodiakon paroki.
Pada dasarnya prodiakon merupakan kaum beriman awam yang ditugaskan oleh Uskup untuk membantu menerimakan komuni dalam rangka perayaan ekaristi (PE), liturgi sabda, dan kepada orang sakit. Prodiakon juga bertugas memimpin ibadat non sakramental dan tanpa berkat Publik.
Tentang komuni kepada orang sakit, Rm Suwondo juga memaparkan bahwa mengirim komuni untuk orang sakit mesti disyukuri sebagai panggilan yang amat luhur yang menunjukkan kasih kemurahan Bapa kepada manusia. Ada beberapa alasan yang disampaikan. Pertama, komuni orang sakit menjadi cara kehadiran Tuhan yang mengasihi orang sakit. Kedua, komuni orang sakit juga menghadirkan Gereja yang “ngrengkuh” anggotanya yang sedang sakit dan memerlukan bantuan. Ketiga, komuni orang sakit juga menjadi bentuk solidaritas Gereja yang “ngaruhke”, belarasa kepada si sakit.
Sesudah presentasi dari Rm Suwondo usai, acara kemudian dilanjutkan dengan peneguhan yang disampaikan oleh Rm. Antonius Dadang Hermawan, Pr. (Romo kepala paroki GMK). Romo Dadang menjelaskan bagaimana prodiakon harus bersikap melayani ekaristi dengan membagikan komuni di gereja sebelum, pada saat dan sesudahnya. Rm Dadang juga juga dengan tegas mengingatkan prodiakon untuk bersedia melayani orang sakit. Ini menjadi tugas terpenting yakni membagikan komuni kepada orang sakit.
“Sukacita saya adalah ketika bapak ibu dengan penuh sukacita mengantar komuni kepada umat yang sakit,” kata Rm Dadang.
Romo Dadang juga memberikan penjelasan bagaimana mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi ketika membagikan komuni seperti peristiwa hosti yang tidak sengaja terjatuh, sikap yang benar dalam membagikan komuni, bagaimana memperlakukan umat yang tidak layak menerima komuni atau bagaimana memperlakukan jumlah hosti yang tidak sesuai dengan jumlah umat yang hadir, baik bila kurang atau bila kelebihan, dll.
Dalam kesempatan itu, Rm Dadang menegaskan tentang boleh tidaknya umat menerima komuni lebih dari sekali dalam satu hari.
“Umat boleh menerima komuni lebih dari sekali dalam satu hari sejauh ia mengikuti setiap perayaan ekaristi secara utuh,” tegas Rm Dadang.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemilihan koordinator prodiakon dan Sukartono masih terpilih menjadi koordinator prodiakon GMK untuk periode 3 tahun ke depan. Acara kemudian ditutup dengan makan siang bersama.
Pelantikan prodiakon baru rencananya akan dilaksanakan hari Minggu, 30 Desember 2018.