Vigili Paskah: Manusia Dibebaskan dari Perbudakan Dosa

KOMSOS-GMMK. Vigili Paskah Sabtu, 11 April 2020, di Gereja Maria Marganingsih Kalasan (GMMK) dilaksanakan secara live-streaming melalui channel Youtube. Perayaan Vigili Paskah yang ditayangkan dari ruang doa pastoran GMMK dimulai pada pukul 18:00 serta berlangsung selama 75 menit. Vigili Paskah dipimpin oleh Rm Antonius Dadang Hermawan, Pr. dan didampingi oleh Rm. Lambertus Issri Purnomo Murtyanto, Pr (Romo Paroki Administratif Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan) dan Rm. Jonathan Billie Cahyo Adi, Pr. Berdasarkan laporan dari tim operator misa live streaming, jumlah viewer mencapai 1200, angka yang fantastis dibandingkan pada misa-misa sebelumya.

Paskah bagi Bangsa Israel: Pembebasan dari Perbudakan Mesir

Dalam homilinya yang berdurasi 16 menit, Rm Dadang mengajak kita semua untuk mensyukuri anugerah dari Allah. Kita diajak bersama-sama untuk mensyukuri karya penyelamatan Allah. Apa itu? Pertama, sebagaimana dikisahkan dalam bacaan 1, umat yang dikasihi Tuhan yakni bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan Mesir selama 430 tahun dan untuk sampai keluar dari Mesir prosesnya tidak mudah. Musa diutus oleh Allah untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir.

Pada awalnya Firaun melarang namun kemudian lunak hatinya karena adanya 10 tulah (wabah, serangan) yakni air menjadi darah, katak, nyamuk, lalat, penyakit sampar pada ternak, bisul, hujan es, belalang, gelap gulita dan anak sulung mati. Tulah-tulah ini ingin menunjukkan bahwa Tuhan tidak berkenan terhadap dewa- dewa Israel dan Allah ingin bangsa Israel terbebaskan dari perbudakan bangsa Mesir. Dan inilah paskah Israel. Mereka bersyukur karena dibebaskan dari Mesir dan bentuk syukur mereka kemudian ditandai dengan penyembelihan anak domba.

Paskah bagi kita: Pembebasan dari perbudakan dosa

Pada malam paskah ini kita secara istimewa bersyukur karena kita dibebaskan dari perbudakan dosa. Dan yang membebaskan dosa manusia adalah Yesus, yang pada hari Jumat kemarin kita kenangkan kematianNya dan malam ini kita berjaga-jaga bersama (vigili Paskah) untuk mengenangkan kebangkitanNya.  Kita lebih bersyukur karena kita dibebaskan dari perbudakan dosa. Paskah kita adalah mensyukuri pembebasan dosa berkat kematian Yesus dan kebangkitanNya yang meneguhkan keyakinan itu.

Keluarga St. Kartono dari Lingkungan St. Yakobus, wilayah St. Yusuf Kalasan Barat khusuk mengikuti vigili Paskah

Kita sudah menerima babtisan dan babtisan itulah yang menyelamatkan. Allah yang membangkitkan Kristus adalah Allah yang sama yang akan membangkitkan kita. Sekali lagi kita bersyukur karena kita dibebaskan dari perbudakan dosa berkat wafat dan kebangkitan Krsitus yang ditandai dengan babtisan kita masing-masing.

Makna malam paskah tahun ini

Yesus bangkit dan menampakan diri kepada para perempuan dan berpesan “Kita akan bertemu di Galilea’. Mengapa Yesus meminta para perempuan itu untuk menyampaikan kepada saudara  saudaranya untuk pergi ke Galilea. Galilea menjadi tempat yang indah dan menyenangkan. Pertama, Galilea adalah tempat Yesus memanggil para muridNya.  Kedua, Galilea adalah tempat dimana para murid melihat karya Yesus dan juga mendengarkan sabda Yesus secara langsung. Mereka bisa merasakan ada Yesus, ada “guru”di situ. Namun sesudah kematian Yesus, hati para murid hancur. Ketika Yesus mengatakan kembalilah ke Galilea artinya bahwa di Galiela para murid akan dikuatkan dan diteguhkan.

Berdoa dan beribadah bersama keluarga, Kel Ibu Ch Purwanti dari Lingkungan Elisabeth, Wilayah Petrus Damianus, Kalasan Timur

Kita diajak untuk kembali ke Galilea hidup kita masing-masing. Kita diajak untuk menyadari adanya pengalaman yang menyenangkan dan menguatkan dari keterpurukan. Kita semuanya mengalami situasi yang sama akibat dampak covid-19. Kita memiliki kerinduan untuk bisa hidup normal kembali seperti sebelumnya.  Paskah memberikan harapan itu. Paskah memberi harapan bahwa derita, kesengsaraan, kesulitan dan percobaan hari-hari ini membawa pengharapan akan hidup yang normal. Lalu kita diharapkan mempunyai cara pandang, semangat dan cara berpikir yang baru. Caranya?

Pertama, kita  semestinya lebih menghargai diri kita dengan lebih menjaga kesehatan diri kita, menjaga hidup kita. Kita makin mensyukuri hidup kita dengan menjaga kesehatan kita. Kedua, kita mesti menjaga sesama karena muncul kerinduan untuk bertemu dengan sesama. Harapannya, penghargaan terhadap keluarga, guru, teman dan sesama akan semakin kuat. Ketiga, kita diharapkan lebih menghormati Tuhan. Pengalaman ini mengajarkan kita akan kerinduan untuk pergi dan beribadah di gereja.  Kerinduan untuk pergi ke gereja menjadi nyata. Di samping itu, juga muncul kerinduan yang besar untuk menerima tubuh kristus dalan sakramen ekaristi. Kita diharapkan makin menghayati sungguh Kristus yang hadir dalam ekaristi.

Saya yakin juga ada kerinduan doa bersama keluarga. Menjadi penting ternyata hidup bersama keluarga. Kita menjadi sadar pula bahwa gereja sekarang ini pindah di rumah masing-masing. Bukan gereja secara fisik namun paguyuban orang percaya kepada Yesus ada di keluarga kita semua. Di situlah gereja hidup.  

Maka paskah harus mengubah cara pandang kita untuk semakin mensyukuri anugerah Tuhan yakni anugerah kesehatan, anugerah persaudaraan dengan teman-teman dan anugerah ekaristi yang kita rasakan setiap waktu.

Semoga kebangkitan Kristus dari kematian meneguhkan pengharapan kita untuk kembali hidup normal dengan cara pandang dan semangat hidup baru. Itulah galilea kita. Itulah paskah kita.

Selamat Paskah 2020.

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *