Umat Lingkungan Elizabeth Ziarah ke Gua Maria Jatiningsih

KOMSOS-GMMK. Pada hari Minggu, 12 Juni 2022, umat lingkungan St Elisabeth Kalasan Timur mengadakan ziarah ke Gua Maria Jatiningsih. Ini menjadi momen kebersamaan yang dirindukan oleh semua umat sesudah dampak pandemi yang memaksa adanya pembatasan berkomunitas antarumat. Tak heran, umat menyambut kegiatan ziarah ini dengan antusias, terbukti dengan banyaknya umat yang ikut baik dari kalangan bapak ibu maupun pemuda-pemudi.

Ketua lingkungan St Elisabeth, Christina Dwi Eni, sedang memberikan arahan singkat sebelum keberangkatan.

Dengan menggunakan mobil-mobil pribadi milik umat, rombongan peziarah berangkat dari Kalasan pukul 08:00 dan sampai di lokasi Gua Maria Jatiningsih sekitar pukul 09:30. Sesampainya di Jatiningsih, umat mengadakan prosesi jalan salib dilanjutkan dengan doa pribadi. Umat tidak bisa berdoa mendekat Gua Maria Jatiningsih karena pada saat yang sama lokasi digunakan untuk perayaan misa kelompok umat lain.

Sesudah melakukan doa pribadi dan menikmati suasana rohani di sekitar Gua Maria Jatiningsih, umat berkesempatan berkunjung ke rumah salah satu umat yang rumahnya persis di dekat area parkir Gua Maria Jatiningsih. Di sana umat menikmati kebersamaan sambil menyeruput teh manis dan menikmati hidangan yang disediakan keluarga F.X Mursidi selaku tuan rumah.

Diwawancari KOMSOS-GMMK, Aloisius Sotopo, prodiakon di Lingkungan Elizabeth, mengungkapkan kesan positifnya terhadap acara ziarah.

“Saya senang karena ziarah itu  multi guna banyak hal yang kita dapatkan. Pertama, kita semua diajak  melihat kembali perjalanan hidup yang di dalamnya diarahkan ke “Wisesa Gusti yaktining Hurip”. Kedua,  kegiatan ziarah ini membuka pintu untuk selalu bersama menaklukan kepentingan pribadi. Ketiga, ziarah ini bisa mengubah pola pikir,  pola rasa, cara melihat dan bisa menerima kekurangan “sedulur liyo”,” ungkap lelaki yang sangat aktif dalam pelayanan rohani gereja ini.

Hal senada juga disampaikan ketua lingkungan St Elisabeth, Christina Dwi Eni. Perempuan lincah yang kini berkarya di RSUD Sleman ini secara pribadi merasakan seperti mendapatkan obat rindu berziarah. Kebersamaan tanpa batas, tanpa was-was dan bisa menyatu dalam persekutuan doa.

“Ziarah benar-benar menyatukan umat yang selama 2 tahun ini tidak pernah bertemu dalam kebersamaan,” ungkap perempuan yang lebih akrab dipanggil Bu Eni ini..

Sementara itu, umat lain bernama Pancratius Yosef Iskartono mengaku baru pertama kali berziarah di Gua Maria Jatiningsih dan terkesan dengan suasana sunyi di seputaran Gua Maria.

“Saya senang sekali bisa berziarah di Gua Maria Jatiningsih dan senang juga dengan kebersamaan antarumat. Bagi saya acara ini sangat berkesan, hanya sayangnya kita tidàk berkesempatan melakukan doa Rosario yang pañjang,” ujar Josef sambil tersenyum. Kedua matanya tampak menatap kejauhan dimana air sungai Progo mengalir dengan tenang, persis di bawah lokasi Gua Maria Jatiningsih.

Berkunjung di rumah FX Mursidi

Dikutip dari www.katolikku.com, Gua Maria Jatiningsih atau yang juga biasa disebut dengan nama Sendang Jatiningsih merupakan salah satu tempat peribadatan sekaligus peziarahan umat Katholik yang ada di daerah Moyudan, Sleman.  Sebelum dibangun menjadi Gua Maria, dulunya tempat ini bernama Sendang Pusung. Pusung sendiri merupakan singkatan dari kalimat bahasa Jawa “sing ngapusi busung” yang artinya siapa yang berbohong akan terkena tulah.

Kemudian namanya diubah menjadi Sendang Jatiningsih yang berarti sumber air dari rahmat Tuhan yang mendatangkan kedamaian.

Patung Bunda Maria yang terletak di samping altar misa konon dibuat oleh seorang pematung dari Muntilan. Patung itu ditahtakan pada 15 Agustus1986, dan diberkati oleh Romo Mardi Kartono SJ sebulan kemudian, tepatnya tanggal 8-September. Sejak itulah Sendang Jatiningsih mulai ramai dikunjungi banyak peziarah.

Tidak terlalu jauh dari lokasai Gua Maria juga dibangun ruang adorasi dan diperuntukkan bagi umat yang ingin melakukan adorasi tubuh dan darah Kristus.

Begitulah sesekali kita perlu menyepi, memasuki ruang-ruang sunyi, memeriksa hati sembari mengasah hati nurani. Berziarah menjadi salah satu cara mendekatkan diri pada Gusti, Sang Maha Suci.

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *