Tunjukkan Pada Dunia Jika Anak Tuhan Mampu Berprestasi

sumber gambar : Tempo

 

“Hallo saya Jonatan Christie atlet bulutangkis peraih medali emas Asian Games. Saya ingin berbagi sedikit pada anak-anak muda bahwa jika Tuhan Yesus sudah membuka jalan Dialah yang akan menutupnya. Dengan waktu yang tepat, tidak akan lebih cepat ataupun lebih lambat. Ingat itu. God Bless You” itulah pesan yang disampaikan oleh Jonatan Christie pada malam sesudah dia meraih medali emas Asian Games pada cabang olahraga bulutangkis tunggal putra.

Saat ini siapa yang tidak mengenal Jonatan Christie, sosok anak muda kelahiran Jakarta 15 September 1997. Usianya masih belia tetapi prestasi yang dia torehkan membuat banyak orang berdecak kagum. Pada tahun 2008 Jojo,panggilan akrab Jonatan Chirstie, mendapatkan 7 trofy kemenangan pada kejuaraan tingkat DKI, nasional, dan internasional. Dari berbagai prestasi yang dia dapatkan bagi bangsa Indonesia Jonatan Christie mendapatkan penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI ke-5 Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2009.  Tahun berikutnya pada 2010 Jojo juga menyabet Juara Junior Asia U-15 Ichiba, Jepang, 2010.  Dia tak berhenti berpestasi, Jojo juga meraih emas SEA Games 2017 di Malaysia dan prestasi paling anyar medali emas dia persembahkan bagi ibu pertiwi pada Asian Games 2018. Sungguh prestasi yang sanggat membanggakan.

Lahir dari Keluarga Katholik yang Taat

Tentunya sederetan piala dan medali yang Jojo peroleh tidak dia dapatkan secara instan. Proses panjang dan berat sudah dia mulai sejak berusia 6 tahun. Kedua orangtuanya Andreas Adi dan Marianti Djaja sangat mendukung Jojo untuk mengembangkan talentanya. Sang Ayah berperan besar dalam perjalanan kariernya di dunia bulutangkis. Bahkan Jojo harus berpisah dari sang mama dan harus tinggal bersama ayahnya di rumah nenek yang lokasinya lebih dekat dengan tempat berlatih bulutangkis di klub PB Tangkas Intiland.

Menurut Carolus Andre, Seksi Komunikasi Sosial Gereja Katolik Santo Antonius Padua keluarga Jonatan Christie merupakan keluarga yang taat beribadah. Mereka rutin datang ke gereja untuk misa hari Minggu pukul 05.45 WIB. Jojo dan keluarga memilih misa pagi karena ingin ketenangan dan khusyuk dalam berdoa.

Pihak lain yang turut mengasah bakat emas Jojo adalah Coach Hendry yang merupakan pelatih Jojo di klub Tangkas dan juga pelatih di pelatnas. Jojo merasa cocok dengan pola kepelatihan yang diterapkan Hendry. Satu hal yang sangat mengena di hati Jojo, selain bisa mengembangkan kemampuan, coach Hendry selalu menyelipkan perumpamaan dan firman Tuhan, selalu membandingkan perumpamaan dari Alkitab dengan dunia nyata. Ketaatan dan ajaran Tuhan Yesus tak hanya dia dapatkan dari keluarga tetapi juga dari pelatihnya.

Gereja Katolik Paroki Santo Antonius Padua, Bidaracina Jakarta Timur, merupakan tempat Jonatan Christie dan keluarga beribadah. Pihak gereja pun turut memberi apresiasi pada Jonathan dan akan  menyelenggarakan Misa Syukur  untuk merayakan prestasi sekaligus mengucap syukur kepada Tuhan pada misa Minggu (2/9/2018) pagi.

Kematangan pribadi dan keimanan Jojo memang tak diragukan, sebuah hal yang sangat jarang ditemui terlebih pada anak muda. Bagi Jojo hidup memang butuh uang tapi uang bukan segalanya. “Yang terpenting, kita harus bahagia, bersyukur dan memberi cinta kasih kepada sesama.”

Prinsip Jojo tentunya bukan pencitraan, pada interview sesaat dia memenangkan final kemaren dia mengucapkan jika reward sebesar 1,5 M tak hanya untuk dirinya tetapi akan dia persembahkan bagi teman-teman satu tim, para pelatih dan tim di Pelatnas, dan akan berbagi untuk para korban gempa di Lombok. Sungguh, dia tak hanya memikirkan dirinya sendiri tetapi ajaran Tuhan Yesus untuk memberi cinta kasih pada sesama benar-benar dia lakukan.

 

Keberanian Menunjukkan Sebagai Anak Tuhan Yesus

Tak banyak orang Katolik dengan pede membuat tanda salib di depan umum apalagi di depan banyak orang.  Membuat tanda salib adalah kekhasan tradisi di agama Katolik. Semua orang Kristiani sebenarnya mempunyai pengertian khusus mengenai membuat tanda ini, tetapi cara mengekspresikannya berbeda-beda. Orang Katolik cenderung mengekspresikan secara terbuka kristianitas dan imannya melalui membuat tanda salib. Tanda salib merupakan tanda kemenangan, yaitu Salib Tuhan Yesus. Dengan salib itulah kita ingin memuji Allah Tritunggal yang memiliki semua ini. Tapi apakah semua umat Katolik selalu membuat tanda salib saat makan di restoran, sembayang di luar gereja atau bahkan di depan publik? Sepertinya tidak. Ada rasa sungkan, malu, atau  tidak berani.

Selesai bertanding final bulutangkis tunggal putra yang lalu Jojo spontan membuat tanda salib dihadapan ribuan penonton di stadion dan jutaan mata yang menyaksikan lewat layar kaca. Jojo, anak muda Katolik berusia 21 tahun memberi contoh dan  bukti bahwa membuat tanda salib di muka umum itu tidak apa-apa dan bahkan sesuatu yang wajar dan membanggakan. Kita adalah pengikut yang tidak malu menyebut dan menyatakan kehadiran- Nya melalui tanda yang sangat sederhana. Pertanyaannya berani kita khususnya anak muda Katolik  menampilkan diri sebagai orang Katolik yang wajar dan tidak berlebihan dengan selalu membuat tanda salib dimanapun berada?

 

Gunakan Media Sosial Untuk Menyebarkan Berita Gembira Tentang Yesus

Di era digital sosial media merupakan sebuah dunia yang menjadi second world hampir semua orang. Kehidupan nyata dan kehidupan maya seolah tak terpisahkan. Kehidupan maya tercitra dari hubungan antar personal di sosial media serta segala hal yang dibagikan melalui berbagai akun di sosmed.

Tak banyak anak muda yang  menunjukkan dirinya seorang Kristiani dalam biografi sosial media. Dan menggunakan akun sosial media untuk membagikan kabar gembira Kristus dengan membagikan ayat Injil ataupun kisah para rasul. Jojo berani menunjukkan siapa dirinya. Ayat emas dari Alkitab yang menjadi pedoman hidupnya dia cantumkan dalam bio di akun instagram yang dia miliki. Begitupun dengan postingan-postingan gambar di instagram dia lengkapi dengan caption berisi ayat kitab suci.

 

 

Saat ini followers Jonatan Christie sudah mencapai hampir 1,8 juta. Jumlah yang cukup fantastis. Setiap caption yang dia bagikan akan dibaca oleh follower Jojo yang sebagian besar adalah anak muda. Followers biasanya akan mengikut apa yang influencer lakukan, tentunya pengaruh baik dengan mengenalkan ayat kitab suci akan menular pada pengikut Jojo di Instagram. Bagi umat lain akan mengenal tentang ajaran Kristus lewat postingan yang Jojo buat.

Apa yang dilakukan Jojo bisa menjadi inspirasi kita, umat Tuhan, khususnya pada muda di tengah kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin canggih, kita ditantang untuk memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut untuk menyampaikan kabar gembira Tuhan Yesus kepada dunia. Kemajuan teknologi  informasi khususnya Internetmemberikan suatu peluang untukmemberitakan Injil kepada siapa saja, karena internet tidak mengenal batas wilayah, agama, suku dan ras.

Kebiasaan Rohani Jojo Hingga Menjadi Pribadi yang Religius

Bapak Andreas dan Ibu Dewi (orang tua Jonathan)

Menjadi pribadi yang religius, takut dan taat akan Tuhan sudah dibentuk sejak Jojo kecil, dari wawancara Erwin Santoso dengan kedua orang tua Jojo serta, wawancara Jojo di chanel Youtube Romo Erwin Santoso bisa kita ambil beberapa kebiasaan yang menjadi dasar orang Katolik dan bisa menjadi tauladan :

  1. Mengandalkan Tuhan dalam keadaan apapun
  2. Selalu berdoa, dari pagi setelah bangun tidur hingga menjelang istirahat malam
  3. Selalu membuat tanda salib sebelum dan sesudah bertanding, baik saat kalah maupun menang
  4. Tiap pulang ke rumah selalu berdoa pada Bunda Maria di ruang doa keluarga
  5. Mama Jojo selalu berdoa Rosario tiap hari
  6. Selalu mendengarkan lagu-lagu rohani setiap pagi
  7. Doa ayah Jojo saat Jojo bertanding agar Tuhan memberikan yang terbaik, tidak harus selalu menang karena Tuhan tahu yang terbaik bagi Jojo
  8. Hubungan Jojo dengan kedua orang tua begitu dekat dan selalu mensupport dengan dukungan materiil dan spirituil
  9. Murah hati dan suka berbagi sejak kecil

 

Berbagi dan Peduli dengan Sesama

Dalam wawancara dengan media sesaat setelah bertanding, Jojo mengucapkan terimakasih pada Tuhan Yesus, keluarga, para coach, tim dan semua masyarakat Indonesia. Dia juga berkata akan memberikan sebagian bonusnya tak hanya untuk keluarga tapi juga untuk tim bulutangkis serta pelatih. Selain itu Jonathan juga akan menyumbangkan uang yang dia terima untuk membantu korban bencana alam di Lombok. Dari rumah hunian sementara, sekolah hingga masjid. Melalui akun Instagram Jojo juga mengajak para followers untuk ikut menyumbang dan membantu pembangunan shelter bagi bencana Lombok.

Injil Matius 5:7 berbunyi “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.”  Sungguh, tak hanya ketaatan akan Tuhan yang Jonatan lakukan tapi menjadi pribadi yang murah hati dan berjiwa sosial tinggi. Sejak usia 15 tahun Jonatan telah membantu seorang anak di Bangka Belitung dari hasl tabungannya saat menang tanding bulutangkis. Dia tak hanya memikirkan uang untuk dirinya sendiri tapi berbagi dengan sesama yang membutuhkan.

Orangtua Jojo merasa sangat bangga dan bahagia bukan saat Jojo meraih medali emas di Asian Games tapi ketika Jojo bercerita pada orangtuanya keinginannya untuk menyumbangkan dana bagi korban Lombok. Dari orangtua Jojo kita juga belajar jika orangtua jangan hanya bangga pada prestasi di dunia tetapi harus bangga dan mendukung anak untuk meraih prestasi dalam iman.

Anak Muda Katolik, mari menjadi sukses bukan hanya karena sensasi tapi jadilah sukses karena prestasi. Andalkan Tuhan dalam setiap hidupmu, selalu berdoa dan berlatih (bekerja) tanpa letih. Tunjukkan pada dunia jika Anak Tuhan Mampu Berprestasi.

Salam Damai, Berkah Dalem.

***

 

Sumber referensi :

https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20180904200727-170-327680/jonatan-christie-ingin-bangun-50-hunian-sementara-di-lombok

https://asiangames.tempo.co/read/1124351/christopher-rungkat-sumbangkan-sebagian-bonusnya-ke-lombok

https://www.liputan6.com/asian-games/read/3633223/jauh-dari-keluarga-jadi-pengorbanan-terberat-jonatan-christie

Primahapsari

Travel-Lifestyle-Food Blogger . Visit us at www.primahapsari,com / www.ceritapiknik,com

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *