SEANDAINYA SAYA ADA DI SANA…??

salib yesus

Kisah dramatik dan kontras terjadi hanya 4 hari berselang sesudah seorang muda Nasareth dielu-elukan masuk kota Yerusalem. Malam hari sesudah pesta perjamuan, semua intrik desas desus ancaman bermunculan, agar orang muda itu dihukum mati.

Pengakuan publik seperti hari minggu yang lalu sudah tak bisa diharapkan. Murid yang dituakan, yang dijuluki karang padaspun tidak berani mengakuinya sebagai muridnya. Kurang apa Petrus yg dijanjikan takhta Gereja menjadi Paus pertama yg tidak berani bertahan untuk mengakui sebagai muridNya. Bahkan bertahan 1 jam untuk menemaninya tidak tahan juga. Sangat ironis memang.

Petrus tetap seorang manusia yang lemah sekaligus kuat! Dan kelak pemuda itu tetap dipercaya menduduki takhtaNya sebagai wakil di dunia ini.

Marilah berimajinasi saya berada di sana saat Jumat subuh. Secara politis pemuda Nasaret sudah tidak punya power lagi. Publik sudah menghukumnya, bahkan pejabat publik yang seharusnya menegakkan hukum tak mampu melawan gelombang massa penuh kebencian.

Pejabat itu bahkan cuci tangan, menghindar dari tanggung jawabnya sebagai pengayom rakyat kecil. Pejabat yang cuci tangan memberi pembenaran dan pembiaran menjadikan hukuman yang tak adil itu. Kwantitas yang menginginkannya.

Tak seorangpun di sana hadir memberi kesaksian tentang kebenaran. Semua terintimidasi kekuatan publik. Suasana pasti panas penuh ancaman, sejumlah intel dan resersi berkeliaran mencari siapapun yg berani membela pemuda itu.

Sampai seorang Barabas maling kecu rampok pemerkosa mendapat pembenaran massa, karena dibutakan kebencian pada seorang yang tak pernah ditemukan kesalahannya.

Yang diperbuat menyembuhkan orang sakit, membuka mata orang buta, membangkitkan orang mati. Semua bak panas setahun dihapuskan hujan sehari.

Pemuda Nasareth itu dianggap mengancam status quo para pejabat yang sedang bertakhta.

Maka harus mati.!!!!! Saya ikut hadir di sana…… !! Beranikah saya berkata “saya murid pemuda itu”? Bila saya seorang rohaniwan atau biarawan/wati (anggap saja sdh ada tarekat-ordo-kongregasi), apakah saya berani tampil dg pakaian kebesaran saya sebagai rohaniwan/wati? Beranikah bersaksi ” aku muridNya”? Ada arus kuat dan pekat mengalir deras.

salib yesus
Di republik ini bahkan dunia sedang dilanda arus kuat deras pekat hitam mengandung batu dan onak duri! Kadang sungguh terasa takut dan benar-benar “miris’! Lihat saja demo yang bernuansa sara, lihat saja ISIS! Manusiawi sangat menakutkan!

Saat kamu kecil kamu bisa pergi kemana kamu mau, tetapi kelak pada saatnya kamu akan dibawa ke tempat yang tidak kamu senangi! Kata pemuda itu meramalkan akhir hidup Petrus! Hebatnya Petrus yang manusia lemah takut mengakui bahwa dirinya adalah murid Pemuda Nasaret itu, tidak mundur selangkah!

Dengan segala kelemahan Petrus menduduki takhta Kepausan pertama, tanpa angkatan bersenjata. Negara ini sekarang disebut Vatikan, sudah berumur 2000 tahun lebih! Kalau itu negara atau kerajaan manusia pasti sudah hancur.

Lihat kekaisaran Roma, Majapahit, sriwijawa, dan sebagainya semua hilang ditelan massa! Pemuda Nasaret itu ternyata tak pernah salah memilih penggantinya hingga sekarang.!!!! Pemuda itu Yesus Alfa dan Omega pasti juga tak pernah salah memanggil umat untuk menjadi kepanjangan tanganNya!!!

Selamat berkarya menjadi penyalur rahmat, penyalur berkat, penyalur keselamatan, karena banyak yang dipanggil tetapi sedikit yq dipilih!! Menjadi apapun saya, tetap menjadi penyalur berkatNya!
Selamat mengikuti VIA DOLOROSA

Sebuah Catatan perenungan mengawali tri hari Suci, 13 April 2017.
Oleh : Antonius Suparnjo

sutanto prabowo

Father, Teacher, Blogger, Duta Damai BNPT, Indonesia Local Guide, Komunitas Blogger Jogja Member, Litbang GMMK, blog : <a href="https://maswo.my.id">maswo.my.id</a>

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *