Jalan Salib salah satu devosi dalam tradisi Katolik

Jalan salib GMK

Jalan Salib dalam Bahasa Latin adalah Via Crucis atau Via Dolorosa atau dikenal juga sebagai Jalan Penderitaan. menggambarkan masa-masa terakhir penderitaan Yesus Kristus yang wafat di salib.

Tradisi ini dimulai oleh Santo Fransiskus Assisi pada masa pertengahan, terlebih sejak St. Fransiskus Asisi mengalami stigmata. Stasi jalan salib adalah salah satu devosi dalam tradisi Katolik untuk mengenang kembali perbuatan Yesus yang menyelamatkan.

Awalnya Devosi Jalan Salib tidak ada perhentian-perhentian seperti sekarang. Rute yang ditempuh dalam rangka Jalan Salib berubah dari waktu ke waktu.

Devosi ini kemudian menyebar ke setiap Gereja-gereja Katholik  dengan membuat pemberhentian-pemberhentian atau stasi kecil di dalam Gereja.

Karena latar belakang inilah, maka di setiap Gereja Katolik mempunyai dan memasang gambar atau lukisan yang mengkisahkan berbagai macam keadaan atau “perhentian” dalam Sengsara dan Kematian Yesus. Devosi ini biasanya diadakan di setiap Gereja Katolik umumnya pada hari-hari Jumat selama masa Prapaskah.

Tak ketinggalan pada Jumat Agung lalu, Gereja Marganingsih Kalasan juga menyelenggarakan Jalan Salib untuk mengenang Penderitaan Yesus.

Jalan salib GMK

Jalan salib di GMK (Gereja Marganingsih Kalasan) berjalan khidmad. Dimulai dengan pemutaran video singkat di pendopo Gereja tentang sengsara Tuhan Yesus untuk mengingatkan kembali kepada umat akan dahsyatnya penderitaanNya.

Prosesi Jalan Salib kemudian dimulai dari perhentian pertama sampai ke-14 yang dibuat sedemikian sehingga umat dapat lebih menghayati peristiwa demi peristiwa sengsara Tuhan Yesus.

Selain jarak tempuh dibuat lumayan jauh, lebih unik lagi karena tersedia 10 salib besar yang boleh secara bergantian dipanggul  umat. Walau hanya terbuat dari bambu, tetapi lumayan berat sehingga umat boleh sedikit merasakan perjuangan Yesus saat berjalan ke puncak golgota.

Jalan Salib

Umat dengan setia mengikuti devosi Jalan salib ini walaupun udara dan matahari siang itu terasa menyengat. Prosesi ini berakhir di taman doa belakang Gereja di sebelah kompleks pastoran GMK.

Jalan salib Kalasan

Dengan menjalani devosi Jalan Salib ini, umat diharap mampu meneladani sikap Yesus Kristus yang menjalani penderitaanNya sampai harus mati di kayu salib dengan berserah penuh kepada Allah Bapa.

Dengan melepaskan atribut keAllahan-nya Yesus tak pernah mengeluh, meskipun beban yang diderita teramat berat bahkan sempat terjatuh sampai tiga kali.

Kita bisa menghayati makna penebusan dosa saat Yesus disalibkan untuk terus bersedia memanggul salib dalam hidup tanpa mengeluh. Bolehlah kita selalu bersyukur setiap hari atas kasihNya terlebih karena semua dosa kita telah ditebus dengan darahNya yang mulia.

*referensi : wikipedia.org, imankatholik.or.id

 

 

 

sutanto prabowo

Father, Teacher, Blogger, Duta Damai BNPT, Indonesia Local Guide, Komunitas Blogger Jogja Member, Litbang GMMK, blog : <a href="https://maswo.my.id">maswo.my.id</a>

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *