Komsos-GMK. Bertempat di balai RW Gendingsari, ibu-ibu wilayah St. Petrus Damianus Kaltim menyelenggarakan perayaaan Ekaristi Syukur untuk memperingati hari jadi ke-16 paguyuban ibu-ibu wilayah St Petrus Damianus pada hari Rabu, 29 November 2017. Perayaan ekaristi dihadiri ibu-ibu, pengurus lingkungan dan tokoh tokoh agama Katolik di wilayah St Petrus Damianus Kalasan Timur. Perayaan ekaristi dipimpin oleh Rm Robertus Budiharyana Pr dengan iringan koor dari OMK. Perayaan ekatisti syukur ini mengusung tema “Tumbuh dan Berkembang dalam Melayani Tuhan dan Sesama”.
Dalam kotbahnya, Rm Budi menegaskan makna melayani dengan rujukan surat dari Santo Petrus (Bacaan 1). St Petrus memberikan surat gembala begini “Layanilah seorang akan yang lain sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. St Petrus memberikan perintah agar kita saling melayani sesuai dengan talenta dan kemampuan kita. Karunia itu pasti ada maka setiap orang pasti bisa melayani. Sementara Yesus juga selalu meminta kita untuk menjadi pelayan. Rm Budi juga menegaskan makna kepemimpinan. Tugas utama pemimpin adalah melayani. Melayani artinya berbagi diri atau berkorban. Inilah pula semangat yang diusung oleh bapa Paus dari masa ke masa yakni “Servus Servium Dei (Hamba dari segala Hamba).
Semangat pelayanan ala Kristus adalah “apa yang bisa saya berikan bukan apa yang saya dapatkan”. Kepada para ibu-ibu wilayah, Rm Budi mengingatkan bahwa agar bisa tumbuh dan berkembang dalam pelayanan, kita mesti merujuk pada pelayanan ala Kristus tadi yakni semangat berbagi, semangat berkorban yakni “Apa yang bisa saya berikan”.
Mutu pribadi seseorang ditentukan oleh bagaimana dia melayani orang lain.
Sesudah perayaan ekarisi selesai, acara yang dipandu dengan apik oleh MC Chatarina Purwanti ini kemudian dilanjutkan dengan beberapa sambutan, pemotongan tumpeng dan pembagian doorprize yang dipandu oleh Scholastica Dwi Wuryani.
Sambutan pertama disampaikan oleh Th. Erni Susilowati selaku ketua paguyuban ibu-ibu wilayah, dilanjutkan oleh Th. Sumartini selaku tokoh ibu-ibu wilayah. Agenda acara kemudian diakhiri dengan santap malam bersama dalam suasana hawa dingin akibat guyuran hujan yang teramat deras sepanjang malam itu.
Semangat pelayanan ala Kristus adalah apa yang bisa saya berikan bukan apa yang saya dapatkan.
