Misa Perdana Romo Didik: Menjadi Teman Sepeziarahan Umat Untuk Mencintai Tuhan

Komsos-GMK. Sabtu, 20 Juli 2019 pukul 17.30 perayaan ekaristi Sabtu sore di gereja Marganingsih Kalasan dimulai dengan perarakan petugas liturgi memasuki gedung Gereja. Namun ada yang berbeda dalam perarakan tersebut yakni adanya 5 orang Romo. Kelima romo tersebut adalah Rm. Antonius Dadang Hermawan, Pr (Romo Paroki Marganingsih Kalasan), Rm. Kristoforus Rhesa Alem Pramudita, Pr., Rm. Albertus Hesta Hana Wijayanto, Pr., Rm. Yoseph Didik Mardiyanto,Pr., dan Rm. Bernardus Himawan, Pr. Keempat romo yang terakhir adalah romo-romo baru projo Keuskupan Agung Semarang yang baru ditahbiskan pada 28 Juni 2019.

Di awal perayaan ekaristi Romo Dadang menyampaikan bahwa hendaknya kita bersama bersyukur atas anugerah Tuhan Yesus yang hadir dalam hidup kita, diantaranya 4 Romo yang ditahbiskan di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan. Ke-4 romo tersebut adalah Romo Bernard yang akan ditugaskan di Paroki Bintaran, Romo Bertus ditugaskan di Paroki Kebonarum, Romo Rhesa ditugaskan di Paroki Promasan, Romo Didik ditugaskan di Katedral Semarang. Pada Sabtu sore itulah untuk pertama kalinya Romo Didik memimpin misa di tengah umat Paroki Kalasan. Ke-4 Romo itu pun menjalani durasi waktu berbeda dalam menjalani panggilan. Romo Didik dan Romo Bertus menempuh pendidikan selama 14 tahun, Romo Rhesa 11 tahun, dan Romo Bernard 9 tahun karena masuk seminari pada usia yang tidak muda lagi, selisih 3 tahun dengan Romo Dadang.

Tentu banyak tempat tugas yang memiliki pergulatan masing-masing. Bacaan injil yang menceritkan kisah tentang pergulatan batin Martha dan Maria  juga dialami oleh ke-4 romo. Dalam kotbah mereka, ke-4 Romo ini mensharingkan perjalanan panggilannya. Romo Didik menyimpulkan bahwa dari setiap sharing dari ketiga rekan seangkatannya, pengalaman itu sering terjadi dalam kehidupan kita.  Kadangkala kita telah melakukan banyak hal; pekerjaan, pelayanan, namun kadang kita lupa bahwa pelayanan kita untuk siapa dan berkenan kah di hadapan Tuhan. Bacaan injil juga mampu menguatkan untuk mendengarkan kehendak Tuhan.

Di sesi akhir perayaan ekaristi disampaikan sambutan oleh Dewan Paroki yang diwakili oleh Bernadus Purnama. Sebelum menutup perayaan ekaristi di Sabtu sore yang begitu penuh rasa bahagia, anak-anak yang bercita-cita menjadi imam diundang untuk maju kedepan dan memberi alasan mengapa ingin menjadi seorang imam. Anak-anak tersebut pun mendapat tepuk tangan meriah dari umat yang hadir.

Selain memperingati misa perdana Romo Didik bersama rekan seangkatan, juga diperingati HUT Imamat ke-17 tahun Romo Dadang yang jatuh pada 10 Juli 2019. Romo Dadang pun kemudian diundang untuk maju dan berfoto bersama. Kemudian beberapa anak-anak maju ke depan altar dari pendopo dan menyampaikan doa bagi Romo Dadang serta ke-4 romo yang merayakan misa perdananya di Paroki Kalasan. Disampaikan pula pemberian tali kasih dari Dewan Paroki, Ibu Paroki kepada Romo Dadang dan Romo Didik serta rekan seangkatan.

Sebelum mengakhiri perayaan ekaristi dengan berkat penutup, Romo Didik menyampaikan rasa bahagianya dengan ucapan terima kasih.

“Saya mengucapkan terima kasih dengan berbagai macam hal, selama 4 bulan di tempat ini baik bersama Romo dan umat. Saya boleh belajar, berkegiatan dan berdinamika ditempat ini. Saya bisa mendapatkan makna kehidupan yang menjadi bekal untuk mempersiapkan tahbisan. Romo dan umat di Kalasan tidak hanya menemani dan menghantarkan saya menuju tahbisan imamat, namun juga menghantarkan di tempat perutusan saya yang baru. Terima kasih untuk segalanya yang dipersiapkan serta kesempatan untuk misa perdana bagi kami. Dan mohon doa untuk langkah perjalanan panggilan ke depannya untuk melayani umat Tuhan.”

Romo Dadang pun  juga mengucapkan terima kasih kepada Romo Didik yang telah melayani dan bersedia berkomunitas di Gereja Kalasan sampai tanggal 5 Agustus 2019. Romo Dadang pun menegaskan imam Keuskupan Agung Semarang sekarang berjumlah 225 romo, masih membutuhkan anak muda imam diosesan projo. Romo Dadang dengan tegas mengajak para kaum muda untuk bergabung menjadi imam, terutama imam diosesan Keuskupan Agung Semarang.

Ketika diwawancari Komsos GMK tentang perayaan HUT Imamatnya ke-17 tahun, Romo Dadang pun menyampaikan rasa bahagianya. “Kebahagiaan itu muncul karena terus menyadari bahwa Tuhan baik dan senantiasa memberi rahmat yang dibutuhkan di setiap waktu dalam setiap peristiwa.Tetaplah tinggal dalam Tuhan (Yoh 15:4). Itulah yang meneguh dalam imamat saya.

Romo  Dadang juga menyampaikan harapannya di HUT imamat yang ke-17 dan juga untuk waktu-waktu mendatang yakni  “Menjadi teman sepeziarahan umat untuk mencintai Tuhan”.

Selamat Merayakan HUT Imamat ke-17 tahun untuk Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr

Selamat untuk Romo Didik, Romo Bertus, Romo Bernard, Romo Rhesa atas tahbisan imamatnya dan selamat berkarya di tempat yang baru.

Catatan: Liputan dan foto oleh Monica Aurelia.

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *