Minggu Palma, Bukan Sekedar Pembuka Pekan Suci

 

“Yerusalaem, Yerusalem, Lihatlah RajaMu

 Hosanna, Terpujilah, Kristus Raja Maha Jaya….”

Alunan lagu Yerusalem Lihat Rajamu menyambut arak-arakkan petugas misa minggu palma, dari putra altar, Lektor, Prodiakon dan dua Romo. Dengan semangat umat melambaikan daun palma di tangan mereka. Lagu Yerusalem Sambut Rajamu yang dinyanyikan oleh Paduan suara dari Wilayah Yohanes Paulus II tanpa henti terus dinyanyikan  hingga arak-arakkan memasuki gereja.

 

 

Suara Angklung yang dibawa oleh Prodiakon membuat suasana makin semarak, belum lagi suara menggelegar dari “Long Bumbung” sejenis petasan dengan media bambu turut meramaikan perarakan.

 

 

Pukul 08.00 tepat, perayaan Ekaristi dimulai. Setelah acara pra misa yang diselenggarakan di taman belakang gereja, misa di lanjutkan di dalam gereja. Romo Merdi serta Romo Jhon yang merupakan romo tamu dari Jayapura berkenan memimpin Misa Minggu Palma.

 

Lambaian daun palma yang dibawa umat serta sorak sorai, mengingatkan kita pada peristiwa kedatangan Tuhan Yesus sebelum disalib. Minggu Palma menjadi awal dimana Pekan Suci dimulai, tepat satu minggu sebelum hari raya Paskah.

Minggu palma gereja kalasan

 

Dalam liturgi Minggu Palma, umat membawa daun palma dan ruang gereja di hias dan dipenuhi dengan ornamen daun Palma. Begitu pula dengan Gereja Kalasan yang nampak hijau dengan hialsan daun palma di beberapa sudut gereja serta tiang joglo.

Daun Palma Simbol Minggu Palma

 

Daun Palma  adalah simbol dari kemenangan.  Daun palem digunakan untuk menyatakan kemenangan martir atas kematian. Martir sering digambarkan dengan daun palma di antara tempat atau tambahan untuk instrumen dari kesyahidan. Kristus kerap kali menunjukkan hubungan daun palma sebagai simbol kemenangan atas dosa dan kematian. Lebih jelas lagi, hal itu diasosiasikan dengan kejayaan-Nya memasuki Yerusalem,

Daun palma memiliki warna hijau, hijau adalah warna dari tumbuh-tumbuhan dan musim semi. Oleh karena itu simbol kemenangan dari musim semi atas musim salju atau kehidupan atas kematian, menjadi sebuah campuran dari kuning dan biru itu juga melambangkan amal dan registrasi dari pekerjaan jiwa yang baik.

Saat Minggu Palma, umat melambai-lambaikan daun palma sambil bernyanyi.  Hal ini menyatakan keikutsertaan umat bersama Yesus dalam arak-arakan menuju Yerusalem. Hal ini menyatakan tujuan yang akan dicapai pada masa yang akan datang: kota Allah, di mana ada kedamaian.

Perayaan Minggu Palma tahun ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya. Terlihat lebih semarak apalagi ketika perarakan, Romo yang dilambangkan sebagai Yesus diarak menuju gereja dengan menaiki gerobak.

Minggu Palma, Awal Pekan Suci

Setelah pemberkatan daun palma, misa dilanjutkan dengan pembacaan Injil tentang Kisah Sengsara menurut Matius yang mulai dengan kisah pengkhianatan Yudas pada hari Rabu (Mat 26:14-16) yang berkelanjutan pada Kamis petang (26:17-75 perjamuan malam, penangkapan dan persidangan di Sanhedrin, penyangkalan Petrus), diikuti dengan kejadian hari Jumat (27:1-61 penetapan hukuman bagi Yesus, penyaliban, dan wafatnya, penguburan) dan Sabtu (27:62-66 penjagaan kubur).

Kisah sengsara Yesus dibawakan oleh petugas Pasio dengan apik, dukungan instrumen semakin membawa umat ke suasana syahdu. Mengingat kembali, mengenang dan merasakan apa yang Tuhan Yesus alami.

 

Siapkah Kita Menyambut Paskah?

Saudara-saudari terkasih dalam Yesus Kristus, liturgi minggu palma bukan sekedar misa biasa. Tapi  Minggu Palma merupakan awal perayaan liturgi Pekan Suci yang merupakan puncak perayaan liturgi Gereja. Yesus memasuki Yerusalem untuk dinobatkan sebagai Raja Israel (Mesias) oleh Allah melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Kemudian kita akan melanjutkan dengan perayaan Kamis Putih, Jumat Agung dan Minggu Paskah.

Sudah siapkah kita “disalib” bersama Tuhan Yesus, membuang semua hal buruk serta rela berkorban bagi sesama seperti Yesus yang mengorbankan diri demi kita, karena kasihNya pada kita umatNya?

Siapkah kita tetap setia pada Tuhan hingga  hari akhir. Dan tidak menjadi Petrus yang menyangkal Yesus karena takut akan ditangkap?

Selamat menyambut Tri Hari Suci, Semoga kita semua sanggup menyangkal diri demi Tuhan, berani  mengakui sebagai Anak Tuhan serta mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berkah Dalem.

***

Kristus disalib di Kalvari Tidak mati sebagai martir; Tetapi suatu pengorbanan sejati Oleh-Nya bagimu dan bagiku. —Adams

 

Primahapsari

Travel-Lifestyle-Food Blogger . Visit us at www.primahapsari,com / www.ceritapiknik,com

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *