Mgr R. Rubiyatmoko: Yesus – Sang Cahaya yang Menghalau Kegelapan

KOMSOS-GMMK. Perayaan Misa Malam Natal, 24 Desember 2022 pada pukul 17:30 di gereja Maria Marganingsih Kalasan terasa sangat istimewa karena dipimpin langsung oleh Uskup Agung Semarang, Mgr Robertus  Rubiyatmoko. Dalam perayaan misa itu, Bapa Uskup didampingi oleh Rm Antonius Dadang Hermawan, Pr. dan Rm FX Murdi Susanto Pr, sedangkan yang bertugas kor adalah wilayah Petrus Damianus Kalasan Timur dengan iringan gending Jawa. Umat yang hadir memenuhi gedung gereja, pendopo gereja, bahkan kursi-kursi yang ditata di depan dan samping gedung gereja pun dipenuhi oleh umat.

Di awal homilinya, Bapa Uskup mengungkapkan rasa senangnya bisa bersama-sama dengan umat Kalasan merayakan hari kelahiran Yesus. Bapa Uskup kemudian mengungkapkan makna kehadiran Yesus. Patung bayi yang ditempatkan di palungan menandakan bahwa Allah telah hadir di tengah-tengah kita. Proses inkarnasi Allah menjelma menjadi manusia sudah terjadi dan Allah sudah tinggal bersama kita sejak awal mula.

“Perayaan natal adalah ungkapan syukur kepada Allah karena Allah telah berkenan mengutus putraNya untuk hadir di tengah-tengah kita menjadi juru selamat kita,” jelas Bapa Uskup.

Bacaan pertama yang dikutip dari kitab Nabi Yesaya mengungkapkan bahwa pertama, kehadiran Allah di dunia ini digambarkan dengan penuh kemegahan dan kehebatan. Sang Imanuel digambarkan sebagai cahaya yang menerabas atau menghalau kegelapan. Sementara kegelapan melambangkan kuasa kejahatan. Kedua, Yesus digambarkan pula sebagai seorang raja yang menghancurkan musuh-musuhNya, dan musuh ini adalah kuasa kegelapan itu sendiri. Ketiga, Yesus digambarkan sebagai keturunan raja Daud. Bisa dikatakan bahwa Yesus adalah putra mahkota yang menghadirkan ketentraman dan kedamaian bagi manusia.

Sementara dalam bacaan injil St Lukas, kehadiran Allah digambarkan secara berbeda. Yesus digambarkan sebagai seorang pribadi yang kecil, mungil, lemah, yang hidupNya tergantung kepada orang lain. Selain itu, Yesus dilahirkan dalam keluarga yang sederhana. Lokasi kelahiranNya pun terasa kurang manusiawi karena dilahirkan di sebuah kandang domba.

“Itulah gambaran Yesus yang kecil, mungil, dan sederhana. Namun, di balik itu semua ada sesuatu yang menakjubkan yakni bahwa Yesus dikenal di seluruh dunia. Pertama-tama yang menjumpai Yesus adalah para gembala, dan sesudah itu para raja dari Timur,” (Bapa Uskup).

                Perjumpaan para gembala dengan Yesus ternyata membawa suka cita dalam diri mereka. Demikian pula yang dialami oleh tiga raja dari Timur. Perjumpaan dengan Yesus membawa perubahan dalam diri mereka. Suka cita karena bertemu dengan Yesus Sang Emanuel membawa perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik. Bila kita merasa bahagia ketika berjumpa dengan Yesus maka hal itu menuntut perubahan. Perubahan yang nyata adalah tindakan pertobatan atau perubahan perilaku ke arah yang baik.

Mgr Robertus  Rubiyatmoko juga menjelaskan bahwa St Paulus mengungkapkan dengan baik bahwa pertobatan itu menjadi nyata ketika kita tidak mau melakukan yang lain kecuali melakukan keutamaan-keutamaan hidup untuk mencapai kesucian.

“Paul Fransiskus mengajak kita untuk mengejar kesucian itu dengan melakukan tugas-tugas kita dengan penuh ketulusan dan keikhlasan,” ungkap Bapa Uskup.  

                Sementara itu berkaitan dengan pelantikan pengurus Dewan Pastoral Paroki, Bapa Uskup mengungkapkan pesannya.

                “Ketika Anda diberi kepercayaan menjadi anggota dewan, maka ini menjadi kesempatan bagus untuk mengerjakan tugas pelayanan dengan sebaik mungkin, bukan hanya untuk “gagah-gahahan”, namun Anda bisa melaksanakan tanggung jawab itu dengan sepenuh hati untuk menggapai kesucian. Dengan demikian, Anda akan mengerjakan tugas pelayanan dengan keiklhaskan dan sepenuh hati demi kemuliaan Allah yang maha besar (AMDG),” jelas Bp Uskup.

Mewakili pengurus DPP, YB Sukartono mengucapkan terima kasih kepada Mgr Robertus Rubiyatmoko yang telah berkenan melantik anggota dewan.

                “Kami bangga bahwa anggota DPP Paroki Maria Marganingsih Kalasan dilantik langsung oleh Mgr Robertus Rubiyatmoko,” ungkap lelaki yang “prigel” dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan gereja.

Tak lupa, YB Kartono juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam perayaan Natal ini, juga unsur pemerintah dan keamanaan yang turut menjaga demi kelancaraan perayaan natal.

Wakil Bupati Sleman: Sleman adalah rumah kita semua

Perayaan Misa Natal selain terasa istimewa karena kehadiran Bapa Uskup Mgr Robertus Rubiyatmoko, namun juga karena kehadiran  Danang Maharsa, SE (Wakil Bupati Sleman periode 2021-2026). Danang Maharsa berkesempatan memberikan kata sambutan menjelang berakhirnya perayaan misa. Dalam kesempatan itu, Danang Maharsa didampingi wakapolresta Sleman Kompol Andhyka Donny Hendrawan, SH., SIK., M.M, Panewu Kalasan, Mustadi, S.Sos, MM (Kabid Kesejahteraan Rakyat), H. Indra Gunawan, S.H. (Lurah Tirtomartani, Kalasan), juga hadir di luar gereja Kasi Intel Kejaksaan Sleman, Kodim, bagian umum dan kesbangpol Kab Sleman.

“Saya atas nama pribadi dan pemerintah Kabutan Sleman mengucapkan selamat Natal tahun 2022. Mudah-mudahan natal tahun ini menjadi keberkahan bagi kita semua untuk terus dan mulai bangkit akibat keterpurukan pandemi dua tahun silam,” ucap Danang Maharsa. Ucapan selamat natal dari wakil Bupati Sleman ini disambut tepuk tangan meriah dari seluruh umat yang hadir.

Hal lain yang diungkapkan oleh Danang Maharsa adalah tentang kegotongroyongan yang menjadi kebanggaan bersama.  Pada setiap  perayaan hari besar agama di gereja Maria Marganingsih Kalasan selalu ada hal yang membanggakan yakni keterlibatan semua unsur lapisan masyarakat untuk memastikan kelancaraan dan keamanan perayaan Natal. Ada karang taruna yang membantu mengatur parkir. Pemerintah desa juga turut menjaga dengan relawannya. Danramil, kapolsek dan dusun juga ikut terlibat menjaga kelancaran dan keamanan.  Ini menunjukkan kegotongroyongan dan kebersaaan umat dan elemen masyarakat untuk saling menghormati sesama pemeluk agama untuk merayakan hari besar agamanya masing-masing.

“Hal ini sesuai dengan visi misi bahwa Sleman adalah rumah kita bersama, rumah semua umat, rumah semua suku dan rumah semua agama dalam melaksanakan kehidupan bersama-sama,” (Danang Maharsa)

Sesuai dengan tema Natal, Mahesa menyebutkan keberagaman dan perbedaan adalah karunia Tuhan yang harus kita syukuri dan jaga bersama untuk melaksanaan kehidupan yang memang dari dulu sudah diciptakan adanya perbedaan.

“Janganlah perbedaan dijadikan alat untuk menciptakan permasalahan dan perceraiberaian. Jadikan perbedaan menjadi satu kesatuan untuk bersama-sama membangun Indonesia ini, khususnya di Kabupetan Sleman. Maka saya selalu mengajak semua forkopimda untuk terus “ngaruhke” dan membersamai umat yang merayakan hari agamanya agar silaturahmi tetap terjalin di Kabupaten Sleman,” ungkap Danang Mahesa.

Kehadiran Wakil Bupati Sleman ini menandai kehadiran pemerintah yang sangat “menganyomi” semua umat dan kehadirannya menjadi sangat bermakna bagi umat paroki Maria Marganingsih Kalasan.

Segenap pengurus dewan pastoral dan umat paroki Maria Marganinsih Kalasan mengucapkan terima kasih atas kehadiran wakil bupati Kabupaten Sleman beserta jajarannya.

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *