Lingkungan Baru di Cupuwatu II

Lingkungan santa Marta merupakan lingkungan baru yang berada di wilayah St Theodosius CUpuwatu hasil pemekaran dari Lingkungan St. Matius Cupuwatu II. Berlatar belakang surat dewan paroki  bernomor :14/SP/DPPMK/II/22 serta buku pedoman Pelaksanaan pelayanan pastoral paroki (P5) 3: 3.1 mengenai pengertian dari Lingkungan yang berbunyi “ Paguyuban Umat Beriman yang bersekutu berdasarkan kedekatan tempat tinggal dengan jumlah antara 10-50 KK ditetapkan oleh Pastor Paroki dan berada dalam tata kelola serta reksa pastoral paroki, Maka pada tanggal 13 juli 2022 lingkungan Matius yang kala itu jumlah umat nya  76 KK mengadakan konsolidasi pemekaran lingkungan bersama – sama dengan umat dan para pengurus serta sesepuh lingkungan.

Hasil pertemuan  tersebut melahirkan satu lingkungan baru yang mana teritorial lingkungan dibagi berdasarkan peta administratif Padukuhan Cupuwatu II. Lingkungan Martha mencakupi wilayah administratif Rukun warga (RW) 1 Padukuhan yakni dari RT 1 sampai dengan RT 3. Terhitung sejak awal tahun 2023 umat Lingkungan st marta berjumlah 26 KK yang di ketuai oleh Thomas Aquino Nikko Airlangga.

Pengambilan nama Santa Marta sebagai Santa Pelindung Lingkungan berdasarkan hasil voting dari seluruh umat yag hadir pada saat penetapan nama Pelindung Lingkungan. Pemilihan  Nama Santa Marta sebagai Santa Pelindung diambil dari salah satu Tokoh Alkitab. Yang menceritakan tentang sikap Tulus dan penuh kasih seorang Marta dalam melayani Yesus. Yang mana cinta tulusnya kepada Yesus  dibuktikan sampai di Puncak golgota, dengan menunggui sampai detik – detik terakhir wafat Yesus.

Dengan menggunakan nama Santa Marta sebagai Santa pelindung bertujuan agar seluruh umat Lingkungan St Marta terus berusaha meneladani sikap tulus dan penuh kasih dari Santa Marta di dalam setiap pelayanan terhadap keluarga, sesama, gereja serta masyarakat sekitar. Serta menggunakan semua talenta yang ada didalam diri umat untuk kemajuan serta keguyupan umat lingkungan St.Marta. serta umat juga mampu meneladani  keimanan Marta terhadap Yesus yang percaya Yesus  mampu membangkitkan Lazarus saudaranya yang telah meninggal (YOH 11 :20-22).

Semahyangan perdana

Melayani Tuhan adalah aktivitas yang Mulia apapun bentuk pelayannya, namun kita sebagai manusia tidak luput akan sifat – sifat manusiawi dalam setiap pelayanan yang kita lakukan, contoh : seperti sudah banyak berkorban untuk melayani namun tidak dihargai malah dihina ataupun dicela. Seperti Marta yang protes kepada Yesus. kamipun sebagai lingkungan yang baru lahir pasti tidak akan lepas dari kesalahan dan kekurangan. Semoga kamipun bisa ditegur dan diingatkan serta dibimbing secara manusiawi jika dalam setiap pelayanan yang kami lakukan kurang tepat atau kurang benar, seperti Marta Yang di tegur oleh Yesus akibat protesnya itu dan menjadi lebih Tulus dan penuh kasih dalam setiap pelayanan.

“Lungguh Bareng (duduk bersama), Rembuk bareng (musyawarah bersama), Mutuske bareng (memutuskan bersama), Tandangi bareng (kerjakan bersama), “ ujar Bartolomeus Purwoto salah satu tokoh sepuh di lingkungan Santa Marta yang juga mantan Prodiakon Paroki Maria marganingsih dalam kesempatan memberikan pesan kepada Umat Lingkungan Santa Marta di salah satu pertemuan lingkungan.  “Umat Kumpul ben Ra Ucul…Nek Kumpul ya wani Cucul”

Donald Maradona

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *