Kerasulan Awam: Merasullah dan Bersaksilah untuk Mengkuduskan Dunia.

Saat Registrasi Peserta

KOMSOS-GMMK. Program kegiatan bertajuk “Diseminasi ARDAS KAS VIII 2021-2025 terhadap Interaksi dan Implementasi Kerasulan Awam di tengah-tengah Masyarakat” dilaksanakan di  Gereja Maria Marganingsih Kalasan pada hari Minggu, 30 Mei 2021. Acara yang dihadiri oleh 28 peserta dari 30 peserta yang terdaftar di panitia dimulai pukul 10:00 dan dipandu oleh Juanita Agustina Joesoef (Ketua Bidang Paguyuban) dan Andrianus Djati Gunawan (litbang). Acara dibuka dengan doa oleh Yulia Endang Hariyati dari Paguyuban Kerahiman Ilahi.

Andrianus Djati Gunawan & Juanita Agustina Joesoef

Sementara itu dalam kata pengantarnya, Archadius Hartono selaku ketua panitia program unggulan ini menjelaskan secara detil tentang komposisi peserta yang semuanya merupakan utusan dari stasi dan 15 wilayah yang ada di GMMK. Archadius Hartono yang merupakan karyawan Universitas Atmajaya ini juga menjelaskan bahwa kegiatan ini berdurasi panjang. Sesudah terselesaikan 4 kali pertemuan (sampai 22 Juni 2021), program kemudian akan dilanjutkan dengan kegiatan mandiri, evaluasi dan diakhiri dengan misa perutusan pada akhir bulan November 2021. Archadius Hartono berharap bahwa program unggulan yang diikuti oleh peserta yang unggul ini diharapkan akan menghasilkan buah-buah karya kerasulan yang unggul pula.

Archadius Hartono

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pengarahan dari Rm Antonius Dadang Hermawan, Pr, selaku romo paroki Maria Marganingsih Kalasan. Pada awal arahannya, Rm Dadang mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada panitia yang telah mempersiapkan acara dengan sangat baik dan rapi. Romo Dadang menegaskan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk menjawab bersama kebutuhan jaman. Romo juga menjelaskan bahwa untuk bisa merasul, maka kita tidak harus menjadi imam, bruder, atau suster. Artinya, siapapun mempunyai tugas untuk merasul. Pendeknya, kerasulan itu bukan hanya tugas imamat jabatan (hirarki), tetapi juga merupakan tugas awam (imamat terbaptis). Babtisan yang diyakini sebagai anugrah dari Tuhan lalu menjadi dasar mengapa kita  mesti merasul. Babtisan mengangkat status dan martabat manusia menjadi anak Allah dan menjadikan manusia berharga. Selain hidup baru, manusia juga mendapatkan jaminan hidup kekal.

Tantangan yang dihadapi bisa dijelaskan dalam tiga hal yakni bahwa kita seperti Yesus, kita adalah garam dunia dan kita adalah saksi Kristus. Tantangan pertama adalah bagaimana kita bisa seperti Yesus dan tetap tinggal di dalam Yesus. Dalam segala kelemahan dan kerapuhan kita, Kristus tetap ada dan tinggal dalam diri kita karena kita sudah mendapatkan anugrah babtisan.

Rm. Antonius Dadang Hermawan, Pr.

Tantangan kedua berkenaan dengan ungkapan bahwa kita adalah garam dunia.

Jangan menjadi orang Katolik yang “suam-suam kuku”. Mari kita sadar bahwa kita mempunyai tanggung jawab bersama yakni merasul (Rm Antonius Dadang Hermawan, Pr.)

Tantangan berikutnya berkaitan dengan ungkapan saksi Kristus. Kita semuanya adalah saksi Kristus yakni saksi kasih Kristus melalui pengalaman iman kita secara personal. Pengalaman iman inilah yang layak untuk dibagikan bahwa kita sungguh dicintai oleh Tuhan.

Berkenaaan dengan program diseminasi Ardas KAS 2021-2025, Romo Dadang menegaskan bahwa setiap paroki harus mengikuti visi misi dari KAS, tak terkecuali Paroki Maria Maganingsih Kalasan. Kerasulan awam menjadi gerak bersama sekitar 124 paroki di KAS. Kerasulan diartikan bahwa  secara personal atau kelompok menyadari dan melibatkan diri dalam perutusan Kristus sebagai iman, nabi dan raja di tengah tengah masyarakat.

“Merasullah, bersaksilah dan harapannya kisah para santo santa kelak akan menjadi kisah Anda sendiri. Semoga Anda semua mampu mengkuduskan dunia dalam tugas perutusan Anda masing-masing.” (Rm Antonius Dadang Hermawan, Pr.)

YK Didik Lukito di depan para peserta

Acara berikutnya disampaikan oleh YK Didik Lukito yang menjelaskan secara teknis tentang agenda kegiatan kerasulan awam yang wajib diikuti semua peserta. Dengan gaya bicara yang berapi-api , YK Didik Lukito menjelaskan landasan yang dijadikan pijakan bersama yakni ARDAS, kerasulan awam, dan masyarakat. Ketiga bidang ini akan dipaparkan dengan lebih mendalam oleh para pembicara yang kompeten di bidangnya dan kita akan bersama-sama belajar.

Acara kemudian dilanjutkan dengan perkenalan para peserta dan fasilitator serta foto bersama.

Para peserta dan fasilitator berfoto bersama di dalam pendopo gereja

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *