Keberagaman di Yogya harus dirawat

KOMSOS-GMMK. Yogya harus dirawat. Itulah tema yang diangkat dan didalami dalam pendalaman materi peserta pendampingan calon penerima Sakramen Penguatan di Paroki Maria Marganingsih Kalasan. Pertemuan berlangsung pada hari Sabtu 1 Juli 2023 dan diselenggarakan di Gereja St.Yusuf Juwangen.

Dengan pertemuan ini diharapkan para peserta mendalami iman sendiri namun juga bisa memahami kepercayaan atauagama selain yang dianutnya. Untuk mendapatkan sumber informasi yang kredibel maka panitia mengundang Aktivis Srikandi Lintas Iman (SRILI). Dalam acara dihadirkan 6 narasumber yakni Nina Marianingrum (Muslim Ahmadiyah), Ekaputra (Konghucu), Lili Kurniawati (penghayat kepercayaan), Ainun (muslim bercadar), Mike (pendeta GKJ) dan Maria Lucia Dian Ekaristi (katolik).

Acara ini dipandu oleh Nina Marianingrum (dosen UIN Sunan Kalijaga) dan dari awal acara sudah berlangsung menarik ketika peserta diminta berkomentar tentang kesan mereka ketika dihadapan mereka berdiri perempuan bercadar. Aneka jawaban muncul seperti suci, taat, islam garis keras, rajin beribadah.

Ainun, narasumber muslim, yang juga bercadar mengamini semua yang dikesankan oleh peserta. “Saya tidak marah, atau sedih,’ ucapnya.

Untuk mendalami materi peserta yang berasal dari pendampingan sakramen penguatan St Maria, St Yusuf, Theodosius dan Gereja Kalasan yang berjumlah 85 orang dibagi dalam 6 kelompok. Dalam kelompok dengan 6 nara sumber berotasi di setiap kelompok.

Banyak pertanyaan yang muncul dari peserta dan dijawab langsung dalam diskusi 2 arah yang akrab.

“Saya pernah dipaksa untuk mengucapkan kalimat sahadat,” kata Bu Nina menirukan peserta yang disampaikan dalam kelompoknya. Tidak otomatis menjadi muslim kata Bu Nina.

“Karena untuk menjadi Kristen, Muslim atau pemganut agama atau kepercayaan lain harus belajar dan paham. Tidak cukup dua kalimat saja,” imbuhnya.

Banyak hal yang dipetik dari pertemuan lintas iman ini, tentu sebagai pengetahuan yang berharga sebagai bekal pendewasaan iman bagi calon penerima Sakramen Penguatan. Mereka diajak untuk memahami bahwa kebenaran dan keselamatan itu ada pihak mana saja dan mereka diajak untuk saling menghargai kebhinekaan dalam beribadah dan berkeyakinan. Acara ini juga diharapkan mampu mengasah jiwa toleransi antarumat beragama.

Pertemuan yang berlangsung mulai pukul 13.00 itu ditutup pukul 15.45 oleh Kabid Pewartaan Elizabeth Mariani .

Liputan dan foto oleh Bpk Suparja

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *