Kebangkitan Kristus Adalah Bentuk Cinta Tanpa Syarat Dari Allah

KOMSOS-GMK. Pada hari Minggu (21/4/2019) umat gereja Tyas Dalem Gusti Yesus merayakan Misa Minggu Paskah. Minggu Paskah merupakan Minggu penuh sukacita karena merayakan Kristus yang telah bangkit. Kebangkitan Kristus ini merupakan puncak dan inti misteri karya keselamatan Allah karena secara nyata terungkap kasih Allah sendiri.

Romo Lambertus Issri Purnomo Murtyanto, Pr dalam kotbahnya mengatakan bahwa pada Minggu Paskah merupakan perayaan penuh syukur atas keselamatan yang terlaksana dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Dengan perjalanan satu tahun liturgi, gereja memaparkan seluruh misteri Kristus dari kelahiran-Nya hingga kenaikanNya sampai hari Pentakosta. Ini merupakan satu rangkaian dan merupakan kekayaan liturgi. Kita sebagai umat Katolik diharap mengupayakan tata ibadat yang semestinya. Mungkin banyak dari kita yang masih kikuk melaksanakan karena ibadat yang cukup lama. Salah satu ciri khas umat gereja Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan adalah melaksanakan liturgi yang taat azas atau melaksanakan tata laksana liturgi yang baku.
Kebangkitan Kristus hendaknya memberi kekuatan dan semangat baru. Dikisahkan bahwa para murid Yesus melihat kematian-Nya dari sisi manusia saja. Pada saat murid Yesus menyaksikan kain kafan atau kain peluh yang sudah terlipat mereka diliputi keragu-raguan apakah Yesus sudah bangkit. Sama seperti kita. Kadang dalam kehidupan sehari-hari kita merasa tidak percaya akan kehadiran Allah yang siap menolong kita. Keragu-raguan murid-Nya menolong kita percaya bahwa kita tidak sendiri. Kadang kita mengalami kegoncangan iman, atau galau dan bingung. Dalam hal ini hendaklah kita ingat bahwa Yesus senantiasa hadir dengan belas kasih dan rahmat-Nya. Marilah kita membuka hati dan memperkenankan Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah kita. Dengan demikian hidup kita memancarkan Tuhan Yesus sendiri. Jika kita berbuat baik maka orang lain akan melihat Tuhan Yesus dalam diri kita. Senantiasa memancarkan kasih Allah adalah keutamaan kita. Maka di manapun kita berada di situlah karya Allah terjadi. Minggu Paskah ini dipusatkan di paroki, karena untuk mewujudkan persatuan umat dari beberapa stasi. Sehingga kita dapat merasakan kebersamaan sebagai umat satu paroki.

Pada Misa Minggu Paskah ini juga dilaksanakan baptisan bayi. Tercatat ada 3 yang menerima pembaptisan bayi.

Sebelum menutup Misa Minggu Paskah Romo berpesan pada umat untuk memberikan perhatian pada baptisan baru yang dibaptis pada Malam Paskah kemarin. Dan menjadi anjuran bagi baptisan baru untuk mengikuti ekaristi selama minggu-minggu Paskah.

Para gembala hendaknya juga berkunjung ke rumah-rumah keluarga di lingkungannya. Sehingga ada kesempatan berbincang-bincang dan berdoa bersama dalam keluarga di lingkungannya. Dilaksanakan juga doa bersama dengan menjalankan estafet lilin iman. Intinya adalah gereja menghidupkan kembali tradisi berdoa dalam keluarga. Lilin iman yang sudah diberkati ini akan diestafetkan di lingkungan dan tiap keluarga mengestafetkan pada keluarga yang lain yang masih dalam satu lingkungan.

Semoga Paskah ini membawa kita untuk merayakan Kebangkitan Kristus yang penuh sukacita dan kedamaian.

Clementine Roesiani

Penulis, editor, dan mantan wartawan.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *