Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Misa Komuni Pertama di Gereja Marganingsih Kalasan

KOMSOS – Minggu 3 Juni 2018 telah diadakan MISA KOMUNI PERTAMA yang bertepatan dengan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, misa bertempat di Gereja Marganingsih Kalasan pada pukul 08.00 WIB.

Kristina Maria Kristina Wati(Bu Candra) adalah ketua penyelenggara Misa Komuni Pertama di Gereja Kalasan. Menurut Bu Candra, Misa Komuni Pertama pada tahun ini diadakan terpusat di Paroki Marganingsih Kalasan agar tercipta suatu kebersamaan, supaya anak-anak yang berada di wilayah Paroki Kalasan bisa mengerti bahwa di Kalasan inilah Gereja Pusatnya. Tahun ini ada 129 anak yang menerima komuni pertama, yang terdiri dari 5 Wilayah, yaitu Wilayah Kalasan Barat, Wilayah Kalasan Tengah, Wilayah Berbah, Wilayah Maguwo dan Gereja  Marganingsih Kalasan.

Misa dipimpin oleh Romo Ambrosius Wagiman Wignyo Sumantoro Pr. Dalam homilinya Romo menyampaikan dan mengingatkan kembali mengenai Perjanjian Allah dengan Musa(Keluaran 24:3-8) yang tertulis pada Perjanjian Lama, dan perjanjian itu kita kenangkan sampai saat ini, bahkan perjanjian itu diperbaharui oleh Perjanjian Yesus dengan umatNya, para rasulNya, serta para muridNya yang tertulis dalam Perjanjian Baru. Perjanjian Allah yang mau mendampingi dan ingin hadir menemani Musa. KehadiranNya itu dirasakan betul memberikan berkat-berkat yang melimpah baik secara jasmani maupun rohani pada umat yang dipimpin oleh Musa dari Mesir menuju ke Tanah Kanaan.

Perjanjiannya sebetulnya sederhana, walau tidak mudah untuk dijalankan. Kalau umat pilihan Allah itu setia akan mendapatkan berkat, kalau tidak setia akan mendapatkan kutukan. Bahkan perjanjian itu ditandai dengan darah dan dengan makanan roti manna dari surga, dsb. Bahkan perjanjian itu juga dibuat oleh Yesus yang memberikan darah dan tubuhNya bagi umatNya. Ini adalah sesuatu yang luar biasa, Allah lah yang bertindak. Oleh sebab itu Romo mengajak semua umat terlebih calon komuni pertama untuk bersyukur karena hari ini boleh terlibat dalam perjanjian dengan Allah.

Romo juga berpesan ketika sudah menerima komuni, supaya saat misa jangan banyak bicara dan rame, melainkan ikut terlibat dalam karya agung ekaristi. Romo juga berharap dianatara calon komuni pertama akan ada yang menjadi Romo, Bruder, atau Suster.

Tak lupa Romo juga mengajak para orang tua untuk selalu mengingatkan anaknya agar selalu mengikuti ekaristi, dan supaya mendaftarkan anak-anaknya tergabung dalam Putra Putri Altar, supaya dapat lebih dekat dengan Tuhan karna dapat terlibat langsung dengan Tuhan dalam perayaan ekaristi. Romo selalu memberi semangat kepada para calon komuni pertama agar setelah menerima komuni harus ikut ambil bagian dalam perjanjian dengan allah, smakin dekat dengan allah seperti menjadi pa, lektor, lektris, dsb.

Romo juga meyampaikan, bahwa kita tidak hanya ambil bagian dalam perjanjian dengan Allah tetapi kita juga berhak menerima kehadiran Tuhan dalam tubuh dan darahNya, syaratnya adalah kita harus rajin datang mengikuti ekaristi, berkomunitas dan berpaguyuban di gereja atas dasar kasih.

Pembelajaraan komuni pertama selama 9 bulan yang disebar di setiap wilayah, juga memiliki rencana kedepannya, yakni dengan mengadakan pendampingan lagi bagi peserta komuni pertama seperti pengajaran, praktek, permainan anak yang sesuai dengan situasi anak-anak. Pendampingan dibuka setiap awal November.

Proviciat untuk ke 131 anak penerima komuni pertama di GMK. Semoga semakin menjadi anak yang kian dewasa dalam iman.

 

Catatan: dikirim oleh Ailsa Metta Prajna Putri

ailsametta

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *