Paguyuban Ibu-ibu Monika dari Paroki Stefanus meng adakan ziarah ke gua Maria setiap bulannya. “Rama, – kami akan ziarah ke Gua Maria Besokor di Weleri besok hari Minggu depan. Rama bisa ikut tidak?” tanya ibu ketua Paguyuban Ibu-ibu Monika. “Wah bagus itu, Bu, tetapi kalau hari Minggu saya kan tugas Misa. Nanti saya kasih tambahan sangu saja buat bekal rombongan di jalan ya,” kata Rama Paroki itu sambil tersenyum. “Aduh, terima kasih sekali, Rama,” sahut Ibu Ketua dengan senyum senang.Renungan Bulan Maria & Bulan Katekese Liturgi 55 Keuskupan Agung Semarang memiliki banyak tempat ziarah Maria. Ada Gua Maria Besokor di Weleri, Gua Maria Penadaran di Paroki Gubug, Gua Maria Kendalisada di lereng Gunung Ungaran Paroki Girisonta, Gua Maria Kerep Ambarawa yang sangat terkenal, Maria Rosa Mestika di Tuntang, dan Gua Maria Pereng di Salatiga. Lalu ada Gua Maria Mojosongo, Gua Maria Tawangmangu, Gua Maria Fatima di Ngrawoh Paroki Sragen, dan Ratu Kenya di Paroki Danan. Di sisi barat seputar Klaten terdapat Gua Maria Giriwening, Gua Maria Bayat, dan Gua Maria Sriningsih. Di daerah Yogyakarta, ada Gua Maria Tritis-Wonosari, Gua Maria Jatiningsih di Klepu, Gua Maria Lawangsih, dan Gua Maria Sendangsono sebagai tempat ziarah Maria yang tertua di Keuskupan Agung Semarang. Lalu di Kedu ada Gua Maria di Grabag-Magelang.
Di tempat-tempat ziarah tersebut, umat dapat mendoakan Rosario, Novena Tiga Salam Maria, Litani kepada Maria, bahkan Doa Malaikat Tuhan dan Ratu Surga. Gereja memang mengajarkan bahwa devosi dan ulah kesalehan kepada Maria harus bersumber kepada ibadat Kristiani karena daya guna rahmat selalu saja berasal dari Kristus, mencapai  ngkapan penuhnya dalam Kristus…, dilaksanakan dalam Roh, dan mengantar kepada Allah Bapa. Oleh karena itu, devosi dan ulah kesalehan kepada Maria harus berciri Trinitaris (bdk. Direktorium 186).

#sekolah liturgi