Dengan senyum manis, Titin menawarkan kaos AYD (Asian Youth Day) kepada umat di depan gedung gereja. Tidak sedikit umat yang berkerumun untuk memilih kaos AYD yang sedang ditawarkan. “Ayo bapak, ibu, temanteman beli kaos AYD…, bagus-bagus, lho!” seru Titin. “Ayo kita dukung AYD…!” timpal Laura dan Lia, teman Titin di sampingnya. Mereka adalah bagian dari OMK (Orang Muda Katolik) yang ingin ikut menyukseskan AYD yang akan berlangsung di Yogyakarta besok tanggal 30 Juli hingga 6 Agustus 2017, dengan tema: Joyful Asian Youth: Living the Gospel in Multicultural Asia (Bersukacitalah Kaum Muda Asia: Hidupilah Injil dalam budaya Asia yang majemuk).
Umat Keuskupan Agung Semarang mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah AYD yang biasanya diadakan tiga tahun sekali. Dalam rangka menyambut AYD itu, telah diadakan kirab salib yang akan digunakan pada puncak pertemuan nanti. Salib adalah simbol inti iman kristiani karena Tuhan Yesus Kristus menebus dosa kita, mengalahkan maut, dan mempersatukan serta mendamaikan seluruh umat manusia dengan peristiwa salib, saat Dia disalibkan dan wafat, namun kemudian bangkit! Kirab salib yang diadakan OMK dari paroki-ke paroki selain sebagai sosialisasi adanya AYD 2017 di KAS, juga untuk mengingatkan bahwa hidup damaiRenungan Bulan Maria & Bulan Katekese Liturgi 13 dan penuh kasih dalam Gereja dan masyarakat ini hanya mungkin dilimpahkan oleh Tuhan Yesus Kristus yang telah mengasihi umat manusia hingga dalam bentuknya yang paling radikal yakni melalui salib-Nya. Itulah sebabnya, kita selalu menghadap salib saat berdoa.
Di tengah ingar bingar situasi bangsa dan negara yang rentan pecah karena alasan politik, rebutan kekuasaan dan harta, perbedaan kepentingan, serta karena suburnya sikap radikalisme-fundamentalisme di masyarakat, Gereja, khususnya OMK, diundang untuk memberikan kesaksian akan kasih Allah yang tampak melalui sukacita Injil!
***Sekolah Liturgi