BKL 2020 (hari-1): Mewujudkan Transformasi Hidup secara Sederhana

Hari ini, tanggal 1 Mei, adalah hari libur, yaitu Hari Buruh. Pada hari ini Gereja juga memperingati Santo  Yusuf Pekerja. Pak Ignatius Sutarjo dan istrinya membuka jasa jahitan, karena mereka penjahit. Pak Sutarjo mempunyai 4 orang karyawan, sebab cukup banyak pelanggan yang menggunakanjasa mereka. Kemarin, pada tanggal 30 April, Pak Sutarjo mengambil waktu khusus dengan para karyawannya untuk membuat evaluasi dan menampung usulan-usulan demi kemajuan Taylor mereka. Dia juga membagikan kado khusus untuk merayakan Hari Buruh ini. Suasana kerja sangat nyaman dan akrab, dan upah para karyawan sudah di atas UMR. Sebelum bekerja dan sebelum pulang, mereka selalu berdoa bersama, dengan tetap menghormati yang beragama lain.

Pak Sutarjo dan istrinya telah melakukan hal sederhana tetapi sungguh sangat baik untuk memberikan kesaksian iman Katolik yang transformatif. Hidup doa dan Ekaristi keluarga Pak Sutarjo menjadi sumber kekuatan bagi daya ubah hidup mereka, sehingga kehidupan bersama dan pelayanan mereka menjadi berkat bagi mereka. Hal ini sangat sesuai dengan gerak Keuskupan Agung Semarang yang pada tahun 2020 ini berfokus pada iman yang mendorong transformasi kehidupan.

Contoh konkret kehidupan keluarga Pak Sutarjo di atas telah mewujudkan apa yang diharapkan oleh para Bapa Konsili Vatikan II yang menyatakan bahwa liturgi khususnya Ekaristi, mendorong umat beriman untuk sehati dan sejiwa dalam kasih, serta mengamalkan dalam hidup sehari-hari apa yang diperoleh dalam iman; dan transformasi hidup itu dikobarkan oleh cinta kasih Kristus yang membara sebagaimana dirayakan dalam Ekaristi (bdk. SC 10).

Transformasi kehidupan berkat iman yang dirayakan dalam Ekaristi bukanlah pertama-tama tampak melalui perbuatan-perbuatan besar, tetapi melalui hal-hal sederhana dan kecil di sekitar kita.

Rm. R. Budiharyana, Pr.

ROMO VIKEP SURAKARTA

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *