Anggota KOMSOS Paroki Kalasan belajar menulis liputan

KOMSOS-GMMK.Pada hari Minggu tanggal 5 Juni 2022 yang juga bertepatan dengan hari raya Pentakosta, para anggota Komsos Paroki Maria Marganingsih Kalasan berkumpul bersama di Omah Nongkrong Berbah dari pukul 10.00 – 13.30 untuk belajar menulis liputan. Pelatihan ini menghadirkan nara sumber C.B Ismulyadi. Lelaki berkaca mata ini dikenal sebagai penulis buku dan mentor kepenulisan dan saat ini menjabat Kepala Bimas Katolik Kementerian Agama Kabupaten Sleman.

Acara dimulai tepat pada pukul 10.30 dan dibuka oleh Yusup Priyasudiarja sebagai koordinator tim pelayanan KOMSOS Gereja Paroki Marganingsih Kalasan dan dilanjutkan dengan doa yang dipandu oleh Gus Nanang. Didukung suasana yang nyaman serta gaya pembawaan lucu oleh Yusup Priyasudiarja, ngobrol nyantai tentang dinamika KOMSOS kali ini menjadi lebih menyenangkan.

“Sama seperti misa peringatan hari ini, Perayaan Pentakosta. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan roh kudus turun untuk memberi berkat. Harapannya, kita yang hadir dapat menghasilkan output baik setelah kegiatan ini,” harap CB Ismulyadi di awal pelatihan.

Seluruh tim KOMSOS berbagi pengalaman mengenai suka-duka selama meliput untuk KOMSOS, hal yang paling berkesan selama meliput, hingga pengalaman apa saja yang menjadi penghambat. Beragam usia yang hadir dalam acara ini membuat sharing session menjadi lebih hidup dilengkapi dengan solusi dan saran melalui CB Ismulyadi dan Yusup Priyasudiarja.

Ismulyadi mengawali pelatihan dengan mengajak peserta untuk sharing pengalaman dalam menulis liputan yang selama ini dialami anggota KOMSOS. Tyhana, salah satu peliput kegiatan gereja dan merupakan mahasiswi UPN ini, mengungkapkan pengalaman yang berkesan pada saat meliput yaitu wawancara dengan para tentara yang bertugas pada saat acara vaksin massal di paroki Maria Marganingsih Kalasan.

            Sementara itu Sutanto Prabowo selaku ketua litbang yang mengatur pengelolaan website gereja menyampaikan analisa website. Dia menjelaskan bahwa tiap tahun terdapat peningkatan pembaca dari tahun ke tahun dengan rentang geografis yang beragam dan ini menunjukkan tren yang positif. 

Dalam penjelasannya Ismulyadi menyebutkan bahwa tidak semua kejadian dapat dipublikasikan dan tidak semua berita layak muat (fit to print) atau layak siar (fit to broadcast). Anggota komsos sebagai jurnalis gereja perlu memahami 10 nilai berita (news values, news elements) yang menjadi ukuran, apakah suatu peristiwa layak diberitakan/diketahui publik atau tidak yakni keluarbiasaan, kebaruan, akibat, aktual, kedekatan, informasi, konflik, orang penting, ketertarikan manusiawi, kejutan, seks.

“Ingat bahwa website kita adalah bagian dari media pewartaaan gereja jadi kita harus bijak dalam meliput kegiatan dan membuat tulisan,” ungkap Ismulyadi.

Ismulyadi juga menjelaskan bahwa liputan kegiatan gereja merupakan jenis straight news yakni jenis berita yang ditulis secara singkat, padat, dan lugas. Lelaki lulusan S2 ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma ini juga menjelaskan struktur tulisan liputan. Di paragraf awal yang biasa diebut “teras” (lead) harus memuat bagian-bagian penting dari berita yakni siapa, dimana, kapan, apa dll, sedangkan di paragraf selanjutnya berisi informasi tambahan.

Lelaki yang dikenal ramah dan editor buku “Kamus Kitab Hukum Kanonik, Mencecap Kekayaan Gereja” ini juga menjelaskan bahwa setiap media atau penulis berita memiliki angle berita  yang berbeda, tapi bisa juga sama. Selanjutnya Ismulyadi juga menjelaskan hal-hal teknis seperti pemilihan judul yang pas.

“Judul berita harus mencerminkan isi dan berupa kalimat lengkap (minimal subjek dan predikat). Awali judul berita dengan unsur WHO (Siapa), pelaku, atau subjek, diikuti kata kerja (predikat),’ jelas Ismulyadi.

Setelah pemaparan materi dan sharing session, seluruh tim KOMSOS diarahkan untuk praktik menulis mengenai acara yang sedang berjalan. Menurut Veve yang baru pertama kali mengikuti acara seperti ini, ia mengaku sangat menikmati dan kegiatan ini membawa banyak manfaat mengenai kepenulisan. Sementara menurut Tasya, kegiatan seperti ini cukup menarik dan menantang. Pasalnya, setelah mendapat materi mengenai kepenulisan, kita langsung terjun untuk mempraktikan dan mendapatkan evaluasi dari karya kita.

Kegiatan ngobrol santai seputar KOMSOS dan belajar menulis liputan siang ini menjadi wadah bagi tim KOMSOS untuk berlatih dan berkembang. Acara kali ini dibungkus dengan kegiatan yang menyenangkan dan berkesan serta membawa dampak yang baik bagi tim KOMSOS. Harapannya, tim KOMSOS Gereja Paroki Maria Marganingsih Kalasan dapat menerapkan materi dan ilmu yang didapat selama berdinamika dan dapat menebar pewartaan melalui kegiatan KOMSOS.

Liputan oleh Ve Allessandra Nahini dan Tyhana , foto oleh Monica Aurellia

Ve Allessandra Nahini

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *