287 Umat Kalasan Menerima Sakramen Krisma

KOMSOS-GMMK. Pada hari Minggu, 6 juni 2021, diadakan Misa Penerimaan Sakramen Krisma kepada 287 calon krisma di Gereja Maria Marganingsih Kalasan. Seharusnya penerimaan Sakramen Krisma dilaksanakan pada tahun 2020, namun karena pandemi penerimaan Sakramen Krisma baru terlaksana tahun ini. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, para calon Krisma yang datang dengan pakaian serba putih tidak luput dicek suhu badannya oleh tim kesehatan yang berjaga, lalu mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki area gereja. Dengan memakai masker berwarna putih yang sudah disiapkan panitia, dan mengenakan samir berwarna merah para calon krisma terlihat sangat seragam dan bersemangat untuk menerima Sakramen Penguatan.

Perayaan Ekaristi penerimaan sakramen penguatan yang juga bertepatan dengan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus dimulai pukul 16.00 WIB  dan dipimpin oleh Uskup Agung Keuskupan Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko, Pr sebagai Selebran Utama, didampingi Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr. dan Romo Vincentius Yudho Widiyanto, Pr sebagai konselebran.

Setelah itu Romo Dadang selaku pastor kepala paroki GMMK menyerahkan para calon Krisma secara lisan kepada Mgr  Rubiyatmoko.  Diawal misa, Mgr Robertus Rubiyatmoko menyapa hangat seluruh umat yang hadir, juga mengucapkan terimakasih kepada para pendamping yang dengan penuh dedikasi membekali 287 calon krismawan dan krismawati selama pendampingan untuk menjadikan para calon krisma sebagai orang-orang Katolik yang dewasa secara iman dan yang giat membela iman dalam kehidupan sehari-hari dan mewartakannya kepada masyarakat sekitar.

Di awal khotbahnya Mgr Rubi menyatakan bahwa perayaan ekaristi pada hari itu mengagumkan, sekaligus juga menimbulkan pertanyaan. “Kok panjenengan semua gelem- gelem’e mempersiapkan diri selama satu setengah tahun, lalu apa yang sebenarnya panjenengan perjuangkan, yang Anda cari dan yang ingin Anda dapatkan itu apa?” tanya Bapak Uskup. Lalu Mgr Rubi melanjutkan khotbahnya dan menjelaskan apa yang patut kita perjuangkan selama masa bimbingan yaitu nanti pada Sakramen Penguatan kita semua akan mendapat anugrah istimewa yakni curahan Roh Kudus yang dulu juga pernah kita terima pada saat kita dibaptis. Dan pada hari penerimaan Sakramen Krisma kembali dicurahkan secara istimewa Roh Kudus  yang juga menandai kedewasaan kita sebagai orang-orang Katolik yang beriman kepada Yesus Kristus.

Menurut Mgr. R. Rubiyatmoko, uskup yang berasal dari  Paroki St Petrus dan Paulus Babadan dan lahir pada 10 Oktober 1963 di Demangan, Wedomartani, Ngemplak Sleman ini, ada tiga hal definisi kedewasaan dalam iman yang menjadi indikator seseorang itu menjadi dewasa dalam iman. Pertama, kita memahami dan mengenal betul apa atau siapa yang menjadi inti iman kita yakni Yesus Kristus. Hal itu bisa diperoleh dari setiap pelajaran yang diberikan oleh para pembimbing di setiap pertemuan yang diikuti. Kita bisa lebih mengenal Yesus Kristus yang menjadi pusat kehidupan rohani kita dengan membaca kitab suci, membaca buku teologi atau bisa mencari jawaban dari berbagai sumber yang ada. Kedua, kita menghidupi iman itu dalam keseharian baik dalam lingkup gereja entah dalam kegiatan di lingkungan, wilayah,  maupun masyarakat. Maka harapannya, kita bisa semakin mantap menyatu dengan Yesus Kristus.

“Jangan sampai menjadi orang Katolik, namun tidak berani nongol.” ((Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Pr.)

Yang ketiga adalah menghasilkan buah-buah iman dan membagikannya kepada orang lain dimanapun kita berada. Buah-buah iman tidak lain adalah buah-buah Roh Kudus yang nampak dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kesetiaan, dan kelemahlembutan. “Maka marilah pada kesempatan ini kita memohon rahmat Tuhan dan Roh kudus supaya dicurahkan kepada kita semua  supaya kita menjadi orang Katolik yang betul-betul dewasa dan sungguh-sungguh menghasilkah buah yang berkelimpahan yang berguna untuk kehidupan kita,” ujar Mgr  Rubi seraya mengakhiri khotbahnya.

Selesai khotbah dilanjutkan pengurapan minyak krisma kepada seluruh calon krisma yang berjumlah 287 oleh Mgr Robertus Rubiyatmoko yang didampingi oleh Romo Dadang dan Romo Yudo. Pengurapan berjalan dengan sangat khidmat dan teratur sesuai protokol dan arahan panitia. Sebelum Mgr Rubiyatmoko memberikan berkat penutup, Romo Dadang selaku pastor kepala Paroki Maria Marganingsih Kalasan mewakili para krismawan dan krismawati menyampaikan rasa syukur dan terimakasih kepada semua yang mengambil bagian dalam  mempersiapkan para calon sehingga bisa menerima sakramen penguatan walau di tengah-tengah situasi pandemi ini. Mgr. Rubi juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh petugas liturgi, petugas keamanan, tim kesehatan  dan seluruh umat yang hadir pada sore itu khususnya petugas kor yang nonstop menyanyikan lagu pujian selama pengurapan 287 calon krisma yang disambut oleh tepuk tangan umat yang hadir.

“Saya sangat senang  di paroki Kalasan ini seperti di rumah sendiri karena dulu sakramen penguatan saya juga di sini, rasanya seperti kembali ke rumah.” (Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Pr.)

Perayaan Misa sore itu juga disiarkan melalui live streaming yang dikhususkan untuk para orangtua dan wali calon krisma yang terpaksa tidak bisa hadir di gereja untuk mendampingi putra-putrinya karena pembatasan kuota kursi. Ada sukacita yang dirasakan oleh para orangtua calon krisma saat prosesi pengurapan minyak krisma oleh Mgr Rubiyatmoko dikarenakan seluruh umat yang hadir mengenakan masker dan warna seragam yang sama, orang tua jadi kesulitan mengenali putra-putrinya.

” Iya kemarin pas antri pengurapan minyak krisma harus memperhatikan satu demi satu di live streaming, agak susah…harus jeli, karena selain pakai masker anak-anak hampir mirip semua,”ujar Brigitta Winarsih salah satu orang tua calon krisma.

Sukacita, rasa syukur dan bahagia juga dirasakan oleh para calon krisma salah satunya Dorothea Ami yang belum genap sebulan paska melahirkan melalui operasi namun dengan penuh tekad tetap datang mengikuti Misa Penerimaan Sakramen Krisma. ”Puji Tuhan. Tuhan Sungguh memberi saya kekuatan paska operasi melahirkan. Saya diberikan proses penyembuhan yang begitu cepat sehingga saya bisa mengikuti penerimaan Sakramen penguatan hari ini, walaupun harus berat hati meninggalkan si kecil di rumah,” ujar Ami yang melahirkan anaknya pada tanggal 19 Mei 2021.

Para pendamping krisma bersama Mgr. Rubiyatmoko, Rm Dadang dan Rm Yudho

Pada sesi ramah tamah setelah penerimaan Sakramen penguatan di taman belakang gereja, Komsos-GMMK juga sempat mewawancarai Mgr. Robertus Rubiyatmoko. Bapak Uskup mengatakan bahwa beliau sangan senang sekali pada kesempatan kali ini akhirnya bisa mewujudkan penerimaan sakramen krisma yang sudah tertunda lama karena pandemi, dan melihat antusias dan jumlah calon krisma yang ada di gereja memberikan semangat tersendiri untuk Bapak Uskup.

Para pendamping krisma bersama Mgr. Rubiyatmoko, Rm Dadang dan Rm Yudho

Bapak Uskup juga berharap penuh kepada para krismawan dan krismawati menjadi betul-betul dewasa dalam iman dan paham betul apa yang di imani dan diperjuangkan dalam iman sama seperti yang dijabarkan dalam homilinya. Diakhir wawancara bapak Uskup berharap dari 287 umat yang diterimakan sakramen penguatan ada paling tidak 5 orang dari masing masing wilayah yang terpanggil untuk menjadi Romo atau Suster. Itu sudah menjadi hal yang luar biasa.

Catatan: Liputan oleh  Donald dan foto oleh Monica

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *