Rm Adrianus Maradiyo, Vikep DIY, berulang tahun ke-50.

KOMSOS-GMK. Ada suasana yang berbeda ketika Rm Adrianus Maradiyo, Pr. , vikaris episkopal DIY, memimpin perayaan Ekaristi Sabtu Sore, 23 Maret 2019, di gereja Marganingsih Kalasan. Perayaan ekaristi tersebut ternyata bertepatan dengan pesta emas ultah Vikep DIY yang lebih akrab dipanggil Rm Maradiyo. Maka sesudah disampaikan pengumuman gereja, Rm Maradiyo dipersilahkan oleh Juanita Agustina Joesoef selaku MC untuk maju ke depan dan serentak umat menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Imam praja KAS asal paroki Stanislaus Girisonta ini pun tersenyum bahagia dan kemudian meniup lilin bertuliskan “We Love You” dan memotong kue ultah.  Umat yang hadir dalam misa Sabtu sore itu pun larut dalam kebahagian apalagi didukung paduan suara prodiakon yang sangat bersemangat dan kompak menyanyikan lagu-lagu ultah.

Beberapa perwakilan umat kemudian memberikan kenang-kenangan kepada Rm Maradiyo yakni Nasaria Cahyantini Agus Siswanto mewakili Dewan Paroki, Maria Pratiwi Wahyu Widiarti mewakili Yayasan Dharma Ibu dan TK Indriyasana dan Th. S. Purwanti Gunawan mewakili ibu-ibu paroki.

Ketika berkesempatan memberikan sambutan singkatnya Rm Maradiyo mengungkapkan bahwa perayaan ultah ini benar-benar “surprise”  bagi dia karena ultahnya yang ke-50 bisa dirayakan secara khusus bersama umat paroki Kalasan. 

“Saya mengucapkan terima kasih kepada umat di paroki Kalasan yang memberi perhatikan khusus dan doa kepada saya. Sebenarnya tidak ada tradisi dalam keluarga saya untuk merayakan ultah. Mari kita saling mendoakan dan mohon doakan saya dalam karya perutusan ini. Motto perutusan saya adalah “Mencari dan menemukan kerajaan Allah dalam diri umat yang saya layani” dan saya menemukan kerajaan Allah itu dalam diri umat paroki Kalasan,” kata Rm Maradiyo, disambut tepuk tangan meriah dari umat.  

Seluruh umat Paroki Kalasan mengucapkan selamat ultah kepada Rm Maradiyo. Semoga Rm Maradiyo tetap sehat, panjang umur, bahagia dan tetap setia pada panggilannya dalam menggembalakan umat se-kevikepan DIY.

Sementara itu dalam kotbahnya dalam perayaan ekaristi itu, Rm Maradiyo menyingung tentang dampak perkembangan teknologi. Salah satu dampak dari revolusi 4.0 yang ditandai dengan lahirnya teknologi informasi canggih adalah munculnya kencederungan orang untuk mudah men “sharing” informasi tanpa “menyaring” terlebih dahulu. Akibatnya, orang cenderung memproduksi hoaks (berita bohong) dan mudah mengadili dan menghakimi orang lain padahal orang lain itu belum tentu salah.

“Menurut penelitian, mereka yang gemar menyebarkan hoaks adalah orang dengan usia 40 tahun ke atas,” ungkap Rm Maradiyo. Hasil penelitian ini semestinya menjadi bahan refleksi kita bersama.

Dalam masa pra paskah ini kita semua diajak oleh Yesus untuk tidak mudah menghakimi orang  lain dan membangun pertobatan yang baik yakni pertobahan yang membawa perubahan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Bila pertobatan tidak mempunyai dampak apa apa, maka itu hanya berhenti pada penyesalan. Bagaiaman seseorang disebut orang baik? Orang baik adalah orang yang mau mengurangi kejelekannya.  

Sekali lagi dalam mas pra paskah ini kita semua diajak untuk membangun pertobatan sejati yang membawa perubahan atau dampak positif bagi diri kita dan sesama. 

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *