Rekoleksi Ibu-ibu Wilayah Kalasan Barat : Umat Kalasan yang Transformatif

Bertempat di kediaman Ibu Siwi, pada hari Minggu (16/2/2020) dilaksanakan acara rekoleksi untuk ibu-ibu wilayah Kalasan Barat. Rekoleksi ini dihadiri narasumber Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr dan Agnes Dewanti Purnomowardani Psi.,M.Psi.

Adapun materi yang diberikan oleh Romo Dadang adalah umat Kalasan yang transformatif.

Sesuai visi ARDAS VII : Membangun gereja yang inklusif, inovatif dan transformatif demi terwujudnya peradaban kasih di Indonesia, maka bersama masyarakat Indonesia, umat Katolik menghidupi kembali nilai-nilai Pancasila di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Umat Allah Keuskupan Agung Semarang mewujudkan diri sebagai gereja yang merengkuh dan bekerjasama dengan semua orang. Terus menerus memperbaharui diri dan berdaya ubah, karena setiap orang Katolik yang sudah dibaptis dianugerahi rahmat.

Menurut Kitab Hukum Kanonik 204 : Kaum beriman kristiani ialah mereka yang, karena melalui baptis diinkorporasi pada Kristus, dibentuk menjadi umat Allah dan karena itu dengan caranya sendiri mengambil bagian dalam tugas imami, kenabian dan rajawi Kristus, dan sesuai dengan kedudukan masing-masing, dipanggil untuk menjalankan perutusan yang dipercayakan Allah kepada gereja untuk dilaksanakan di dunia.

Transformasi itu bukan bermakna berbeda tapi punya arti mau berubah. Seperti Santo Paulus mengalami transformasi atau perubahan pada dirinya. Ini terjadi karena imannya pada Kristus yang bangkit. Dia rela diubah oleh Kristus dan juga berubah karena Kristus.


Berkat transformatif hidup itulah, Santo Paulus rela memberikan seluruh hidupnya untuk Kristus dan juga sesama serta membawa perubahan bagi komunitas dan masyarakat.

Adapun materi dari Agnes Dewanti Purnomowardani, Psi, M.Psi adalah : Menjadi perempuan andalan di era milenial. Milenial memiliki arti kehidupan yang tidak dapat dilepaskan dari teknologi informasi terutama internet.

Ada perbedaan antara milenial dan kolonial. Pada jaman kolonial dulu orang-orang lebih sabar dalam berproses. Jaman sekarang anak-anak sulit membayangkan keadaan sulit seperti itu. Anak-anak sulit memahami proses. Bagaimana generasi kolonial mengajak anak-anak bicara ? Caranya : buat kesepakatan bersama. Makan bersama. Saat makanpun pilihlah topik obrolan yang menyenangkan. Andalan berarti bisa dipercaya. Jadi andalan atau tumpuan. Jadi arti perempuan andalan adalah bisa mengerjakan dan menyelesaikan berbagai macam fungsi dan aspek. Untuk itu harus memiliki : potensi, pengendalian emosi diri, sadar keterbatasan diri.

Artinya, tahu potensi dan bisa mengerjakan apa saja, tapi tetap memerlukan bantuan orang lain. Supaya tahu kapan saat bisa mengerjakan sesuatu sendiri, kapan merasa lelah dan harus berhenti. Tujuannya semua hal terselesaikan dan kondisi perempuan tetap sehat jasmani dan mental. Mereka harus kuat. Jika mereka tidak memerlukan bantuan orang lain, maka akan berakhir dengan perasaan lelah, merasa tertekan, mudah marah dan berbagai gejala stress lainnya.

Mari kita saling mengasihi, karena Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi kita.

Tulisan kiriman Ibu Helena Eva.

Clementine Roesiani

Penulis, editor, dan mantan wartawan.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *