Pesta Nama Stasi Maguwo: Tinggal Dalam Kristus

KOMSOS-GMMK (31 Des 2020).  Stasi Maguwo merupakan bagian dari Paroki Maria Marganingsih Kalasan yang berlindung kepada Santa Maria Bunda Allah. Sebagai ungkapan syukur, diadakan misa kudus pada pukul 18:00, pada hari Kamis, 31 Desember 2020. Misa dipimpin oleh Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr.

Pada homilinya Romo Dadang mengambil permenungan tentang para gembala yang mengklarifikasi benar tidaknya berita bahwa ada seorang pria, wanita dan bayi di dalam palungan.Kabar yang dibawa oleh malaikat kepada para gembala ternyata benar. Bayi dalam palungan tersebut menjadi tanda nyata bahwa di situlah penyelamat yang dinantikan hadir. Bagi kita yang percaya, Yesus juga hadir dalam perayaan ekaristi.

Palungan tersebut bisa disimpulkan bahwa Yesus adalah ‘makanan’ kita, siapapun yang percaya kepada-Nya ia akan hidup, seperti ada tertulis “siapa yang makan dari daging dan minum darahku ia akan hidup” ; Hal tersebut akan selalu kita rayakan dalam ekaristi. Hari ini kita merayakan pesta nama Maria Bunda Allah, kemudian apa relasinya bacaan ini dengan kita yang bernaung pada Maria? Romo Dadang memberi perumpamaan dari para gembala. Sebagaimana para gembala ketika menerima berita, mereka langsung bergerak cepat, kemudian lari bukan untuk menghindar namun mereka lari untuk memastikan kebenaran berita tersebut.

Dan tidak berhenti di situ. Para gembala kemudian menceritakan kembali kepada banyak orang.  Dalam arti ini, gembala bukan nabi maupun rasul tapi berperan sebagai verifikator dan mewartakan. Romo Dadang kemudian mengajak umat untuk merenungkan tentang apa yang dapat diverifikasi oleh umat di Maguwo. Apakah kasih Tuhan sungguh ada dan terlaksana dalam diri kita, umat Stasi Maguwo?

Tanda kasih Allah itu nyata, jika di antara kita ini sungguh percaya kepada Tuhan serta memiliki devosi kepada Bunda Maria. Bukan karena keterpaksaan tapi muncul dari hati kita. IItulah tantangan bagaimana kita bisa membuktkan dengan betul  bahwa Tuhan berkarya di Stasi Maguwo. Ketika terjadi situasi pergumulan, kita perlu kepekaan dan kebeningan hati untuk melihat, meskipun kadang pertumbuhannya sedikit.

Dalam tahun 2020 ini menjadi titik paling lemah dalam diri kita seperti istilah “HIDUP SEGAN MATI TAK MAU”. Seolah-olah Tuhan tidak berkarya, namun sebenarnya Tuhan selalu berkarya dalam setiap kehidupan kita meskipun kadang kita merasakan ketidakberdayaan kita. Yakinlah kita bahwa Tuhan pasti bekerja, berkarya  untuk hidup kita serta menyertai kita .

Pada akhir homili Romo Dadang mengajak umat di Stasi Santa Maria Bunda Allah Maguwo untuk membangun kebiasaan sebagaimana Bapa Uskup tegaskan pada tahun 2021-2025 yakni tentang tinggal dalam Kristus. Bapa Uskup mengajak umat untuk bersyukur tahun 2020 di tahun ini, menekankan pesan kepada kita  untuk selalu tinggal di dalam Kristus, melalui Maria kemudian sampai kepada Yesus. Semoga kita semakin tinggal dalam Kristus, khususnya ketika kita benar-benar merasa tidak berdaya dan tidak mampu.

Sebelum memberkati umat dalam berkat penutup, Romo Dadang mengucapkan selamat tahun baru dan pesta nama kepada umat Stasi Maguwo.

Selamat pesta nama bagi umat Stasi Santa Maria Bunda Allah Maguwo. Tuhan Yesus Memberkati.

Catatan Liputan dan foto oleh Monica Aurellia

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *