Komsos-GMMK . Perayaan Kamis Putih di Gereja Maria Marganingsih Kalasan pada misa ketiga hari kamis, 14 april 2022, pukul 19.00, berlangsung dengan khidmat. Sejak pukul enam sore, umat mulai berdatangan ke gereja menggunakan pakaian bernuansa putih yang membuat suasana di dalam gereja tampak semarak. Petugas kur dari wilayah st agatha turut memeriahkan perayaan ekaristi hari ini dengan penuh semangat.
Perayaan Kamis Putih dipimpin oleh Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr. dan diikuti oleh umat dari tiga wilayah, yaitu wilayah St agatha, wilayah St Petrus Damianus, dan wilayah FX . Manisrenggo. Perayaan ekaristi ini juga disiarkan secara live-streaming.
Perayaan Kamis Putih dikenal dalam peristiwa perjamuan malam terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya dan pembasuhan kaki para murid, sebelum Yesus menyerahkan diri untuk disalibkan. Perjamuan malam terakhir memiliki makna pengucapan syukur, sedangkan pembasuhan kaki memiliki makna tindakan pelayanan dan bentuk pernyataan kasih.
Dalam khotbahnya, Romo Dadang menjelaskan bahwa pembasuhan kaki merupakan tindakan kasih Kristus yang paling total untuk menunjukan betapa Kristus Yesus sangat mengasihi murid-murid-nya. Romo Dadang juga menjelaskan bahwa Yesus Kristus memberikan teladan kepada murid-murid-Nya melalui pembasuhan kaki agar mereka melakukan apa yang Yesus lakukan, “Jadi jikalau aku Tuhan dan gurumu membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki” (yohanes 13:14).
Romo Dadang berharap setelah mengikuti perayaan Kamis Putih, umat dapat mewujudkan sabda Tuhan di rumah masing-masing, yaitu dengan saling membasuh kaki. Pembasuhan kaki yang dimaksudkan adalah membasuh kaki orang-orang yang kita kasihi di lingkungan terdekat kita yaitu keluarga.
Sama seperti tahun sebelumnya, perayaan Kamis Putih kali ini tidak ada proses pembasuhan kaki, karena masih dalam masa pandemi (melaksanakan prokes). Oleh karena itu, Romo Dadang berharap agar umat dapat melaksanakannya dalam keluarga masing-masing. Dengan tindakan kasih itu berarti kita memberikan diri untuk keutuhan keluarga.
Dalam peringatan Kamis Putih ini, kita diajak pula untuk mewarisi semangat dasar dan spiritualitas Kristus, yaitu mengasihi sehabis-habisnya dengan memberikan diri. Semoga kita dapat mewujudkan semangat dasar dan spiritualitas Yesus Kristus untuk mengasihi sehabis-habisnya dalam keluarga, gereja, dan masyarakat.
“Pembasuhan kaki yang diwartakan ini menjadi tindakan kasih Kristus yang sehabis-habisnya, setotal-totalnya, semaksimal, seoptimal, pokoknya tuntas.” (Romo Dadang)
Catatan: liputan oleh Tasya dan diedit oleh Novia Cristan, foto oleh Dea