Pelantikan Pengurus WKRI DPD DIY Periode 2019 – 2024


Pengurus WKRI DPD DIY sudah terbentuk, sesudah pelantikan para pengurus mendapatkan pembekalan yang bertempat di ruang pastoran Gereja Maria Marganingsih Kalasan. Romo Adrianus Maradiyo, Pr. mengajak semua pengurus WKRI DPD DIY untuk mau menjadi orang Katolik yang transformatif atau yang mempunyai daya ubah.

“Menjadi orang Katolik yang transformatif mestinya menjadi fokus WKRI,” ajak Rm Adrianus Maradiyo.

Rm Adrianus Maradiyo juga mengingatkan agar WKRI DPD DIY tidak hanya cukup berkegiatan saja. Agar mempunyai daya ubah maka WKRI perlu merancang program-program pelayanan karena sejatinya kita tidak akan kehabisan bahan untuk membuat program-program pelayanan.

Spirit “Persaudaran Insani untuk Indonesia Damai” diharapkan pula menjadi spirit WKRI ke depan dengan mengusahakan panggilan kekudusan. Jalan kekudusan itu tidak selalu dilakukan dengan program-program besar, namun bisa dilakukan pula dengan hal-hal kecil dalam kehidupan nyata. Semoga WKRI sebagai wakil Gereja di tengah-tengah masyarakat bisa mewujudkan persaudaraan insani agar terwujud Indonesia damai atau dengan menggunakan terminologi Katolik WKRI diharapkan bisa mewujudkan peradaban kasih.

Sementara itu, Rm. Antonius Dadang Hermawan, Pr. pastor kepala Gereja Maria Marganingsih Kalasan, mengucapkan terima kasih kepada WKRI yang telah memilih Gereja Maria Marganingsih Kalasan sebagai tempat pelantikan pengurus WKRI DPD DIY yang baru.

Semua pengurus WKRI DPD DIY dilantik pada hari Minggu, 24 November 2019 bersamaan dengan perayaan Ekaristi yang kedua di gereja Maria Marganingsih Kalasan.

Dalam homilinya Romo Adrianus menyampaikan tentang Allah yang berkuasa atas diri manusia. Meskipun Allah berkuasa atas diri kita tapi Yesus sebagai Raja tidak pernah mengintervensi kehidupan manusia. Manusia diberi kebebasan untuk mengisi sisa hidup kita. Allah memberi kemerdekaan kepada kita, mau menjadi manusia yang seperti apa.

Dari bacaan Injil digambarkan jika ada dua penjahat yang ada di kanan dan kiri Tuhan Yesus. Penjahat pertama tidak mau bertobat dan mengejek Yesus . Sedangkan penjahat kedua mengambil kesempatan untuk berbuat baik. Penjahat yang kedua terbuka pada rahmat Allah, dia bisa menangkap makna Ilahi dan mampu memahami misteri Allah jika Yesus adalah Raja Semesta Alam. Penjahat yang kedua mendapat buah dari pertobatannya dengan masuk ke surga seperti yang dikatakan oleh Yesus.

Kita memilih menjadi penjahat yang pertama atau kedua, Allah memberi kebebasan kita untuk memilih. Menjadi penjahat pertama yang tidak mau bertobat atau menjadi penjahat kedua yang menyadari diri sebagai orang berdosa dan kemudian bertobat.

Jika kita meninggal akan diingat seperti apa , tergantung buah apa yang ditinggalkan. Buah pertobatan atau tetap menjadi pendosa.

Sesudah homili berakhir, pelantikan WKRI DPD DIY dipimpin langsung oleh Romo Maradiyo dengan pembawa acara ibu Juanita Yusuf. Pelantikan diawali dengan pertanyaan kepada seluruh pengurus, apakah bersedia melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh sehingga tercipta suasana yang harmonis, bersedia melayani anggota dengan baik dan tidak menyalahgunakan wewenang sebagai pengurus.

Pengucapan janji bersama dipandu oleh ketua periode 2019 – 2024, dilanjutkan dengan pembacaan naskah pelantikan, sambutan dari ketua WKRI DPD DIY yang baru dan dilanjutkan dengan pelantikan serta pemberkatan dari Romo Adrianus Maradiyo, Pr dengan mengucap doa semoga janji setia dan niat tulus dari semua pengurus mendapat berkah dari Tuhan dan menjadi manfaat bagi umat dan masyarakat.

Selamat bertugas untuk semua pengurus WKRI DPD DIY periode 2019-2024. Proficiat!

Artikel & Gambar : Sdri. Monica

Primahapsari

Travel-Lifestyle-Food Blogger . Visit us at www.primahapsari,com / www.ceritapiknik,com

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *