Kamis Putih atau dalam bahasa lain disebut juga dengan istilah “Maundy Thursday” atau “Holy Thursday” merupakan salah satu hari terpenting dalam kalender liturgi gereja Katholik sebagai salah satu bagian dari Tri Hari Suci atau Hari Raya Pekan Suci yang terdiri dari Kamis Putih, Jumat Agung dan Paskah.
Hari Kamis Putih merupakan tradisi yang dirayakan oleh umat gereja Kristen dan Katholik di seluruh dunia untuk memperingati Perjamuan Malam terakhir Tuhan Yesus bersama para murid-Nya sebelum Ia diserahkan untuk disalibkan. Pada Perjamuan Malam terakhir tersebut, Tuhan Yesus juga melakukan pembasuhan kaki para rasul yang berjumlah 12 orang.
Gereja Katholik dalam memperingati hari Kamis Putih melaksanakan tradisi perayaan ekaristi yang mana dalam salah satu bagian dari liturgi ekaristi tersebut, Pastur/Rama melaksanakan ritual pembasuhan kaki umat, sebagai bentuk keteladanan kerendahan hati dan semangat melayani.
Penulis pernah menjadi bagian dari dua belas ‘rasul’ yang dibasuh kakinya oleh pastur dalam upacara Kamis Putih. Rasanya sungguh membuat merinding bulu kuduk ini. Bagaimana kakiku dibasuh oleh seorang rama. Yang terbayang saat itu, bagaimana Tuhan Yesus dahulu benar-benar membasuh kaki para rasulnya.
Harapannya, ritual pembasuhan kaki itu tidak hanya sekedar menjadi bagian dari upacara. Namun sungguh bisa diwujudnyatakan dalam kehidupan nyata. Menjadi murid Tuhan Yesus yang rendah hati dan saling melayani.
Yang membedakan antara Misa Minggu Biasa dengan Misa Kamis Putih, selain adanya upacara pembasuhan kaki, adalah, adanya upacara pemindahan (baca pentahtahan) Sakramen Maha Kudus untuk memberikan penghormatan secara khusus dalam tuguran. Tuguran biasa dilaksanakan sesudah Misa Kamis Putih sampai dengan tengah malam. Tuguran yang biasa disebut Adorasi Sakramen Maha Kudus.
Kita, umat warga gereja Katolik percaya dengan sepenuhnya bahwa rupa roti dan anggur yang telah dikonsekrir – ditransubstansikan itu adalah misteri Tubuh dan Darah Tubuh Yesus sendiri.
Sakramen Maha Kudus atau Sakramen Ekaristi adalah rahmat Tuhan yang sangat besar bagi kita umat-Nya. Kita wajib menyambut dengan layak dan sepantasnya.
Selamat merayakan pesta Perjamuan Terakhir dalam liturgi Ekaristi Kamis Putih.
(@SUN-aryo).
