Berdoa Rosario di Masa Pandemi

Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi covid-19 telah meluluhlantakkan segalanya. Segala sendi kehidupan menjadi seolah tak berdaya. Perekonomian terjungkirbalikkan. Banyak perusahaan bangkrut dan tentu saja pemutusan hubungan kerja menjadi dampak selanjutnya. Kegiatan pendidikan, perkantoran, pariwisata dan bahkan peribadatan menjadi kacau balau. Nyaris semua aktifitas masyarakat dilaksanakan secara online.

Dalam bidang rohani pun terkena dampaknya. Misa mingguan, misa harian, dan ibadat rutin di lingkungan-lingkungan ditiadakan. Kemudian setelah dianalisa dan dievaluasi, maka misa mingguan maupun misa harian bisa diadakan lagi dengan protokol kesehatan yang ketat dengan batasan umur serta persyaratan kesehatan seseorang. Bagi umat yang tidak memenuhi syarat protokol kesehatan, mereka dipersilahkan untuk mengikuti misa mingguan maupun misa harian melalui streaming.

Sementara itu ibadat lingkungan belum diperbolehkan karena patut diduga akan kesulitan untuk menjaga jarak. Demikian pula doa rosario di bulan Maria (Mei) ataupun bulan Rosario (Oktober) juga belum diperbolehkan. Padahal biasanya doa rosario yang biasa dilaksanakan setiap hari secara bergiliran dari rumah ke rumah menjadi kegiatan rohani yang paling disukai oleh umat dibandingkan dengan kegiatan rohani lainnya. Kegiatan rohani lain yang bisa menandingi doa rosario hanyalah ibadat ‘memule’ yakni ibadat peringatan arwah (he… he…).

Para gembala umat pun memeras pikiran untuk mencari cara bagaimana agar umat tetap bergairah dalam menjalankan ibadat, di antaranya dengan doa rosario, meskipun tidak diperkenankan berkumpul tanpa menjaga jarak.

Kemudian juga diadakan ibadat rosario streaming/online secara nasional yang dipimpin oleh bapa Uskup seluruh Indonesia secara bergantian setiap hari dan dengan homili. Rasa “gelo” karena tidak bisa berdoa rosario bersama umat lingkungan bisa terobati dengan lebih mengenal para Bapa Uskup seluruh Indonesia dengan gaya mereka masing-masing. Umat jadi lebih mengenak wajah, nama, gaya memimpin ibadat serta homili para uskup.

Sumber foto: https://i.ytimg.com/

Di samping bisa mengenal para bapa Uskup seluruh Indonesia, ada lagi hikmah lain yang secara pribadi bisa saya dapatkan dari musibah pandemi covid-19 ini, yakni saya bisa berdoa Rosario bersama keluarga secara lengkap. Saya bisa berdoa rosario bersama isteri dan anak nyaris tanpa terputus selama 31 hari. Pengalaman ini tidak akan saya alami bila berdoa Rosario bersama umat lingkungan secara offline karena anak saya lebih sering menolaknya bila diajak.

Ada pula umat yang mempunyai gagasan untuk mengadakan doa Rosario secara online bersama-sama melalui aplikasi ‘zoom’. Tetapi saya tidak mengikutinya, karena bila saya mengikuti ‘zoom’ dengan menggunakan HP, terlalu kecil bagi mata saya untuk mengikuti acara doa melalui HP. Sedangkan bila mengikuti ‘zoom’ memakai komputer, komputer saya belum tersedia fasilitas kamera, speaker dan microphone. Alhasil, saya tetap menikmati berdoa Rosario bersama keluarga kecil saya.

Tetapi bukan berarti kami terlepas sama sekali dengan aktivitas lingkungan karena pengurus lingkungan berinisiatif untuk tetap menjaga tali silaturahmi meskipun hanya lewat dunia maya. Kita ketahui bersama, bulan Maria juga dilengkapi dengan Bulan Katekese Liturgi (BKL). Materi BKL biasanya dibaca dan didiskusikan sesaat sebelum doa Rosario. Pembacanya pun bergantian, mulai dari yang sepuh sampai anak-anak PIA, divideokan dan dimuat di WAG lingkungan. Dengan demikian, materi BKL tersampaikan, silaturahmi terjaga, dan pengkaderan terlaksana. Ini menjadi sarana yang baik untuk melatih anak-anak PIA agar berani tampil. Pada akhirnya mereka menjadi bangga, gembira dan percaya diri. Memang belum semua umat bisa mengikuti kegiatan online ini karena  keterbatasan fasilitas perangkat teknologi.

Demikian, sekilas catatan berdoa Rosario di masa pandemic covid-19.

Berkah Dalem dan salam hormat

catatan: Tulisan dari bpk Pakdhe Nang

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *