Kamis, tanggal 18 April 2024, umat Lingkungan St. Paulus Temanggal II berkumpul untuk melaksanakan sembahyangan ibadat rutin malam Jumat yang sudah menjadi sebuah tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun. Ibadat dipimpin oleh Prodiakon St. Paulus, Engelbertus Wahyu Widiatmoko.
Dalam ibadat tersebut, umat menyimak bacaan Injil Yohanes 6:52-59, yakni ketika Yesus berbicara tentang roti kehidupan. Salah satu ciri khas dari ibadat di Lingkungan St. Paulus Temanggal II ini adalah adanya komunikasi dua arah antara pemimpin ibadat dan umat. Dalam sesi berbagi pengalaman iman, umat St. Paulus, baik yang tua maupun yang muda, berbagi cerita tentang bagaimana kehadiran Kristus dalam Ekaristi memperkaya dan meneguhkan iman mereka.
Anak-anak pun diberikan kesempatan untuk berbicara, terutama mereka yang belum lama ini menerima komuni pertama. Mereka menceritakan kesaksian dan kesan mereka saat pertama kali menerima Tubuh Kristus. Para orang tua juga turut berbagi, mengungkapkan bahwa Tubuh Kristus memberikan kekuatan dan kedamaian abadi dalam hidup mereka. Sebelum sesi berbagi pengalaman iman, Prodiakon memberikan uraian singkat tentang sejarah penghormatan terhadap Tubuh dan Darah Kristus, yang mengarah pada perayaan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Selanjutnya, beliau mengingatkan pentingnya penghormatan terhadap Ekaristi sebagai pengenangan akan penderitaan, kematian, dan kebangkitan Kristus yang menyelamatkan dunia.
Umat St. Paulus meyakini bahwa melalui Ekaristi, mereka bersatu dengan Kristus dan memperoleh kekuatan untuk hidup kekal. Perayaan Ekaristi juga menjadi momentum untuk membagikan sukacita keselamatan kepada sesama. Umat St. Paulus meyakini bahwa anugerah keselamatan yang diterima melalui Ekaristi tidak boleh dipertahankan hanya untuk diri sendiri, melainkan harus diwartakan dan ditawarkan kepada orang lain. Dengan semangat yang menggebu, umat St. Paulus terus menghidupkan tradisi ibadat malam Jumat mereka, menjadikannya sebagai wadah untuk memperkaya iman, dan berbagi sukacita keselamatan kepada seluruh umat.
Catatan: Liputan ditulis oleh Angelica Diajeng Prameswari
