407 St. Maria Sidokerto-Pertemuan APP ke 4 dan 5

Pertemuan APP 4 dan 5 Lingkungan St Maria Sidokerto Wilayah Robertus Bellarminus Kalasan Tengah tidak dapat membahas bahan APP pertemuan ketiga tahun 2024 karena waktu yang dijadwalkan ternyata bertepatan dengan jadwal misa lingkungan yang dibuat oleh paroki.

Sedangkan untuk pertemuan keempat juga tidak dapat terlaksana karena bertepatan dengan doa arwah tujuh hari Theresia Estin Felica Dayani dipanggil menghadap Bapa. Oleh karena itu pertemuan hari Kamis tanggal 21-3-2024 yang diselenggarakan di kediaman Yohanes Leonardus Grace Hadi Abu Jatmika dimanfaatkan untuk membahas materi APP pertemuan keempat dan kelima yang dipimpin oleh ketua lingkungan St Maria yakni Paulus Budi Sutrisno.

Setelah disampaikan bacaan yang mendasari tema yakni surat kedua rasul Paulus kepada Timotius (2 Tim 1:5-14) dan surat Yakobus (Yak 2:14-26) ada beberapa umat yang berkenan membagikan pengalaman imannya.

Pertama, Chatarina Triwahyuni Listiyaningtyas sempat membagikan pengalaman dan perwujudan imannya yang sejak masih kecil hidup bersama sang nenek. Dia merasakan bahwa imannya lebih berkembang karena mau mengikuti kegiatan lingkungan.

Saat kecil sang nenek rajin mengajaknya ziarah ke gua Maria Sriningsih meskipun harus naik kendaraan umum lalu jalan kaki. Yang diajarkan sang nenek tentang doa adalah ” Matur apa saja yang diminta dengan penuh keyakinan, pasti akan diberi”.

Setelah dewasa kebiasaan ziarah tetap dilakukannya dengan mengunjungi beberapa gua Maria dan juga berdoa di candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Pengalamannya ke Ganjuran adalah untuk memohon dan hanya memohon seperti yang diajarkan sang nenek.

Suatu saat ada Romo yang mengingatkan kalau datang ke Ganjuran janganlah hanya untuk memohon tapi bersyukur. Akhirnya sekarang jika dirinya berziarah tidak hanya permohonan yang disampaikan tetapi juga ucapan syukur selalu dia sampaikan.

Kedua, Paulus Budi membagikan pengalamannya saat mengalami postpower syndrom pensiun dimana ritme imannya terasa naik turun sehingga badannya kurus dan batuk. Diceritakan juga bahwa saat masih bekerja dengan iman yang kuat mampu mengatasi segala kesulitan yang dihadapi keluarganya, tetapi saat akan pensiun malah sempat mengalami berbagai kekhawatiran akan kehidupannya setelah pensiun nanti sehingga mempengaruhi kekuatan imannya.

Ketiga, YH Bintang membagikan pengalamannya dalam mewariskan iman yaitu dengan memberikan nama baptis bagi anak-anaknya yang dipilih dekat dengan tanggal kelahirannya, kemudian membuat kenduri dengan tulisan mohon doa agar anaknya nanti dapat berguna bagi bangsa dan negara.

Sedangkan tentang perwujudan iman, Bintang menceritakan bahwa kebiasaan syawalan di pedukuhan Sidokerto awalnya dirintis oleh orang-orang Katolik yang tinggal di daerah itu, dan saat ini masih terlaksana setiap awal bulan syawal atau saat hari raya idul fitri yang diikuti oleh beberapa umat Katolik dan dilaksanakan setelah umat muslim melaksanakan solat id.

Setelah sharing dilanjutkan dengan doa yang secara khusus menjadi ujub keluarga dari Abu Jatmika dengan permohonan kesehatan dan kelancaran atas kehamilan istrinya yang sudah menginjak usia lebih dari 8 bulan agar nantinya dapat lahir dengan lancar dan aman.

Karena pertemuan saat ini merupakan pertemuan APP yang terakhir maka setelah doa penutup para ibu yang hadir membantu membuka amplop dan kotak APP serta menghitung dan mencatatnya sesuai format yang ditentukan oleh paroki dengan sedikit modifikasi karena tidak dilaksanakan perhitungan tiap kotak melainkan isi semua kotak disatukan terlebih dahulu baru dipilah antara uang kertas ratusan, lima puluhan, dua puluh ribuan, sepuluh ribuan, lima ribuan, dua ribuan seribuan dan uang logam yang ada.

Dilaporkan oleh : Yustina Titin Purwantiningsih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *