KOMSOS-GMMK. Pertemuan APP pertama umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir pada hari Kamis, 22 Februari 2024, berlangsung di rumah Keluarga Antonius Triyatno, Kaliajir Lor, dengan dihadiri oleh 22 umat, termasuk 3 anak. Pukul 7 malam tepat, pertemuan dimulai dengan pengantar singkat oleh RB Sarbini Ari Purnomo sebagai ketua lingkungan. Sebelum doa pembuka, seluruh umat menyanyikan lagu pembuka dari Madah Bakti nomor 427, menciptakan suasana yang penuh dengan kekhusyukan. Lambert Tallu Lembang, pemandu sarasehan APP pertama, mengajak umat untuk meresapkan syair lagu pujian sebagaimana tertulis dalam buku Panduan APP Umat Lingkungan 2024. Melalui sesi ini, umat diajak untuk berlatih membina iman, menyerupai Yesus Kristus, dan merenungkan rahmat yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita.
Dalam sesi pertemuan, setiap umat diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan pendalaman iman. Ingrid Indrarti Trisno Wardani mengungkapkan syukurnya akan rahmat kesehatan yang diberikan Tuhan dengan cara rutin mengikuti Misa pagi, menjaga pola makan sehat, dan rajin berolahraga. Robertus Bambang Yuswantara juga turut bersyukur atas rahmat keselamatan yang Tuhan berikan di setiap langkah kehidupannya. Sementara itu, Fransisca Romana Pujiyati merasa bersyukur atas rahmat iman dan rahmat pensiun yang diberikan dalam kondisi sehat.
Sesi selanjutnya membahas mengenai pertobatan, di mana umat diajak untuk merenungkan bagaimana kita seringkali tidak mensyukuri rahmat Tuhan dan melakukan hal-hal yang tidak berkenan pada-Nya. MM Supratiwi berbagi bahwa pertobatan yang dilakukan selama masa Prapaskah adalah dengan melakukan kebaikan, kesabaran, berdoa Rosario setiap pukul 3 pagi, mengikuti Misa harian, puasa, dan pantang setiap hari. Fabianus Dimas Ariyanto juga menyadari pentingnya memperkuat pertobatan dengan menahan diri dari makanan kesukaan, belajar matiraga, dan mengasah kepekaan rohani.
Pertemuan APP pertama ini diakhiri dengan membaca 1 Yohanes 3:1-6 dan doa umat spontan, sebelum akhirnya ditutup dengan doa dan menyanyikan lagu penutup dari Madah Bhakti nomor 203. Waktu yang singkat namun penuh makna ini menunjukkan betapa umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir dikuatkan dengan pembahasan tentang rahmat, kasih Tuhan, pertobatan, dan kesempatan untuk menjadi pribadi Katolik yang lebih baik. Dengan membawa sukacita dan kelegaan dalam iman, umat pun pulang dengan semangat untuk terus memperkokoh hubungan dengan Tuhan dan sesama.