Lebih dari dua dekade, tradisi mengucapkan selamat Idul Fitri kepada umat muslim di Dusun Karang telah menjadi momen istimewa yang mempererat persaudaraan antarumat beragama. Tepat pukul 07.00 pagi, suasana penuh sukacita menyelimuti dusun. Umat Katolik dari Lingkungan St. Lukas Karang, dari anak-anak hingga orang tua, berkumpul di dua titik: depan rumah Pak Karsono dan Pak Mulyono.

Dengan penuh rasa hormat dan persahabatan, mereka bersalaman dan dan berbagi kebahagiaan dengan mengucapan selamat Idul Fitri kepada para tetangga muslim. Momen ini tak hanya diwarnai tawa dan canda, namun juga rasa haru yang menandakan kebahagiaan dan rasa persaudaraan yang erat.

Tradisi ini bukan sekadar kebiasaan, melainkan sebuah simbol toleransi dan saling menghormati antarumat beragama. Di tengah gempuran modernisasi dan berbagai perbedaan, Dusun Karang menunjukkan bahwa jalinan persaudaraan dan rasa saling menghargai antarumat beragama masih terjaga dengan baik.

Bagi warga Dusun Karang, momen ini bukan hanya tentang mengucapkan selamat, tapi juga tentang memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. Mereka saling mendoakan dan berbagi kebahagiaan, menciptakan suasana damai dan penuh kasih sayang.

Tradisi ini menjadi pengingat bahwa perbedaan bukan halangan untuk menjalin persahabatan dan persaudaraan. Dusun Karang telah menjadi contoh bagi banyak orang, bahwa toleransi dan saling menghormati adalah kunci untuk hidup berdampingan dengan damai dan harmonis.