Umat lingkungan St Elisabeth Perum Griya Dharma Asri 1 menggelar perayaan Natal bersama pada hari Kamis, 4 Januari 2024 mulai pukul 19 dan bertempat di pendopo RT 08. Yang menarik dari perayaan natal ini adalah kehadiran sebagian besar umat sehingga perayaan natal terlihat lebih “gayeng”.
Perayaan natal dibuka dengan kata sambutan pembuka dari Archadius Hartono selaku sekretaris lingkungan kemudian dilanjutkan dengan ibadat natal yang dipimpin oleh Aluisius Sutopo. Pada awal renungannya prodiakon yang dikenal sebagai tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama ini mengajak umat yang hadir untuk meninggalkan hati yang keras dan untuk menjadikan hati yang lembut dan taat. Dalam perayaan Natal sekaligus tahun baru 2024 kita diajak untuk menjalani segala sesuatunya yang baru dengan roh yang baru dan berani untuk meninggalkan hal-hal yang pahit di masa lalu. Kita juga diminta untuk berjalan bersama agar segala tugas-tugas pelayanan di lingkungan terkecil bisa dilakukan dengan baik.
“Marilah kita awali tahun 2024 dengan hati yang kudus. Mari kita meninggalkan manusia lama kita,” ajak Aluisius Sutopo.
Sesudah ibadat natal selesai, umat kemudian berdiri, membuat lingkaran besar dan berbagi kado natal sebagai pengingat bahwa Allah Bapa sudah memberikan kado terbaik baik kita yakni dengan mengirimkan putra tunggalnya ke dunia agar kita lebih mengenal kasihNya. Pemberian kado antarumat juga untuk mengingatkan agar kita selalu rajin berbuat baik dengan saling memperhatikan, saling memberi dan berbagi dengan penuh keikhlasan. Sambil membagikan kado umat bersama-sama mengucapkan “Rajin-rajinlah berbuat baik dan ikhlaskan”.
Sementara itu Christina Dwi Eni Budiningsih selaku ketua lingkungan menyampaikan kesannya bahwa perayaan natal kali ini sangat istimewa karena tampak umat lebih guyub dan umat yang datang juga lebih banyak dari biasanya. Ini menandakan semangat kebersamaan yang luar biasa.
“Harapannya, umat bisa saling menyemangati dan lebih terbangun lagi semangat untuk berkontribusi dan terlibat dalam kegiatan, baik di lingkup lingkungan maupun paroki, terutama agar OMK makin berkembang dan mau terlibat, “jelas perempuan yang lebih akrab dipanggil Bu Eni ini.
Begitulah. Kebersamaan mestinya terus diciptakan, keguyuban dipelihara dan semangat kebersamaan terus disemaikan agar tercipta persaudaraan yang semakin sejati dengan iman yang semakin tangguh.
