031 St. Yusuf Krajan : Ulang Tahun Lingkungan Dan Natalan Bersama

Pada hari Senin tanggal 1 Januari 2024, Lingkungan St. Yusup Krajan mengadakan Pesta Ulang tahun Lingkungan sekaligus Natalan bersama yang dimulai pukul 15.00 Wib WIB. Kegiatan ini bertempat di rumah Krismantoro yang beralamat di Krajan Rt 05/06 Kalurahan Tirtomartani kapanewon Kalasan. Kegiatan ini di hadiri sekitar 35 umat.

Sebelum memulai Kegiatan Ibadat sabda dan Natalan bersama, terlebih dahulu umat St Yusup Krajan Membagikan bingkisan untuk warga lingkungan yang bukan kristiani (rt rw setempat) sebagai bentuk syukur dan berbagi suka cita kepada semua orang tanpa kecuali.

yusup krajan

Hal ini juga dimaksudkan juga untuk menjaga harmoni dan toleransi yang selama ini sudah terjalin di dalam masyarakat Dusun Krajan terutama RT.06 RW.05.

Setelah bingkisan selesai dibagikan, kemudian dilanjutkan dengan Doa ibadat sabda yang Doa di pimpin oleh Prodiakon Joko Widodo. Ibadat sabda diawalai dengan lagu pembukaan, lalu dilanjutkan dengan doa pembukaan. Bacaan dalam Ibadat ini yang diambil dari Bilangan 6:22-27: 6:22.

Prodiakon dalam homilinya menyampaikan Tentang keluarga Nazaret.  Banyak hal dalam hidup, kita belajar dari pengalaman masa kecil, saat kita ada bersama keluarga. Keluarga adalah sekolah pertama dan utama dalam hidup untuk membentuk karakter seseorang.

Guru utamanya adalah ayah dan ibu. Peranan ayah-ibu tidak tergantikan. Usia nol sampai lima tahun untuk seseorang adalah kesempatan emas untuk membatinkan nilai-nilai utama kehidupan. Segala sesuatu yang dialami akan terekam dalam alam bawah sadar.

Terencanakan atau tidak, hal itu terjadi dan sangat mempengaruhi serta menentukan akan seperti apakah anak itu kelak. Suatu saat kelak, seluruh pengalaman itu akan kembali mempengaruhi dan bahkan membentuk kepribadian seseorang. Segala yang dialami entah itu yang dirasakan, didengar atau dilihat sungguh mempengaruhi proses pertumbuhan karakter seseorang selanjutnya.

Banyak pengalaman keluarga yang mengamini hal ini. Karena itu, sungguh terpuji dan bermartabat kalau setiap pasangan suami-istri bisa mempersiapkan masa depan dari setiap generasi yang lahir dari perkawinannya dengan bertanggungjawab.

Investasi keluarga yang terpenting adalah pendidikan anak. Sesudah itu baru hal-hal lainnya. Banyak keluarga yang salah memprioritas kebutuhan rumah tangganya. Ada yang selagi masih muda mereka mengutamakan kerja, karier dan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya sehingga pendidikan dan pendampingan anak dipercayakan kepada orang lain.

Setelah homili, kemudian dilanjutkan doa aku percaya, Doa Umat, Doa Bapa kami dan Berkat Penutup. Rangkaian acara kemudian diakhiri dengan Doa makan, dan dilanjutkan dengan makan dan foto bersama.

Dilaporkan oleh : Gerarda Kurnia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *