KOMSOS-GMMK. Pertemuan kedua ini menjadi wadah yang penting untuk lebih mendalam tentang Pilar Martyria dalam kehidupan Gereja. Fokusnya pada bagaimana Gereja yang hidup di tengah masyarakat harus memiliki peran yang aktif dalam memberikan kesaksian sebagai murid-murid Kristus. Dalam bacaan mengenai Stefanus, kita diajak untuk merenungkan bagaimana seorang saksi Kristus harus memiliki tekad yang kuat dan rela mengorbankan diri, bahkan sampai rela mati, demi mempertahankan iman dan memberikan kesaksian tentang Kristus.
Stefanus adalah contoh yang kuat tentang bagaimana seorang saksi Kristus dapat bersaksi dengan penuh keberanian dan integritas. Dia tidak hanya bersaksi melalui kata-kata, tetapi juga dengan tindakan dan hidupnya sendiri. Pada saat yang sulit, dia tidak mengingkari imannya, bahkan ketika dihadapkan pada ancaman kematian. Ini mengingatkan kita bahwa menjadi saksi Kristus bukanlah tugas yang ringan, tetapi memerlukan keteguhan hati dan kesiapan untuk menghadapi segala bentuk cobaan dan penindasan.
Dalam pertemuan ini, umat di Lingkungan Petrus Damianus mungkin merasa terpanggil untuk lebih aktif dalam memberikan kesaksian tentang iman mereka di tengah-tengah masyarakat. Pelajaran yang diambil dari Stefanus adalah pentingnya memiliki keyakinan yang kokoh dan kesiapan untuk mempertahankannya. Dengan begitu, mereka dapat menjadi terang bagi dunia di sekitar mereka dan mewartakan Injil dengan penuh keberanian dan integritas, seperti yang dicontohkan oleh Santo Stefanus.
